BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kerajaan binatang memiliki beberapa
tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan
tertinggi pada kerajaan binatang tersebut adalah mamalia. Pada umumnya, semua
jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut
berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang
seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki
rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan
yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini
dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari
keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai
penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya
dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak
menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua
mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini
tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.
Hewan
vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan
vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel
saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak dimiliki
oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan
vertebrata telah memiliki sistem kerja sempurna peredaran darah berpusat organ
jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya. Ciri-ciri tubuh hewan yang
bertulang belakang: Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai
bagian ekor. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Tubuh
berbentuk simetris bilateral.mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun
ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak. Ciri alat tubuh hewan
yang bertulang belakang sebagai berikut: Mempunyai kelenjar bundar, endoksin
yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis
atau faal tubuh susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai
dengan kondisi lingkungan (poikiloternal). Sistem pernapasan/terpirasi dengan
paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum. Alat pencernaan memanjang
mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan
tulang belakang kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis
(bagian dalam)Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar
kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.
Nama
Mamalia berasal dari ciri utama anggota-anggota (hewan) yang memiliki glandula
mammae. Selain itu ciri lainnya adalah memiliki rambut-rambut, yang berfungsi
untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin. Suhu tubuh mamalia
relatif tetap dan keadaan ini disebut homoioterm. Di dalam kulit mamalia
terdapat kelenjar air susu, kelenjar peluh (keringat) dan kelenjar minyak.
Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan
kelenjar pipi.
Kelinci
adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak
bagian bumi.Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke
daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam
ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis
pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan
terwelu). Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas.
Kedua, kelinci peliharaan, jenis-jenis kelinci. Secara umum, kelinci terbagi
menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang
termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan
kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Ciri-ciri utama hewan mamalia
sebagai berikut:
1.
Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air
seperti ikan paus, lumba-luma
2.
Berdarah panas
3.
Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
4.
Otak berkembang dengan baik
5.
Fertilisasi internal
6.
Bernafas dengan paru-paru
7.
Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
Praktikum ini
menggunakan kelinci sebagai salah satu spesies yang mewakili mamalia karena
selain mudah didapat, susunan tubuh kelinci mudah dipelajari, demikian juga
fisiologinya dapat ditunjukan. Cara hidupnya sederhana dan mudah diamati.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari
praktikum pada kelinci (Oryctolagus
cuniculus) ini adalah untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi dari
mamalia/kelinci
C.
Waktu dan Tempat
Hari/tanggal
: Senin/19 Agustus 2013
Pukul
: 09.00 – 13.00 WITA
Tempat
: Rektorat Unsulbar ruangan
tujuh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom
animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di
muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut adalah
mamalia. Pada umumnya, semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi
tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan
yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula
spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya.
Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan
berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar. Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan
glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai
susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan
memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak
menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua
mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini
tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina (Anonymous, 2011).
Mamalia
merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia yang memiliki sejarah evolusi hampir
sempurna dibandingkan dengan kelas yang yang lain. Mammalia adalah organisme
yang memiliki kelenjar susu (glandula mammae) yang dapat menghasilkan susu dan
memiliki daun telinga untuk membantu pendengaran. Mammalia juga mempunyai
rambut yang menutupi seluruh bagian tubuhnya (Kant, 2001).
Bagian
internal mamalia sebagian besar memiliki struktur yang hampir sama yaitu
terdapat organ-organ vital yang meliputi hepar, cor, ren, vesica fellea,
ventriculus, lien, intestinum tenue, intestinum crasum, coccum, dan vesica
urinaria. Hepar mamalia memiliki 5 lobi, 3 lobi hepar dexter dan 2 lobi hepar
sinister. Cor terletak di dekat pulmo dan pada posisi sebelah thorax bagian
sinister. Vesica fellea dan ventriculus terletak di caudal hepar. Lien berbentuk pipih lonjong dan menempel pada
ventriculus. Intestinum merupakan saluran yang panjang berbelit-belit dengan
dindingnya yang sangat tebal dan mengandung vili-vili. Terdapat dua macam
intestinum yaitu intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crasum (usus besar).
Intestinum crasum biasanya disebut coecum yang terdiri dari incisurae (kolon
naik), haustrae (kolon mendatar), dan taeniae (kolon menurun). Untuk proses
ekskresinya yang berupa urine terdapat organ vesica urinaria (Kardong, 2002).
Sistem
pencernaan pada mamalia dibedakan menjadi dua yaitu Tractus digestivus (saluran
pencernaan) dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Tractus digestivus
disusun oleh cavum oris, lingua, pharynk, esopha. Pada umumnya, semua jenis
mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut
berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang
seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki
rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan
yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini
dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae
pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita
ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan
kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan
berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar
mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana
pada mamalia betina (Anonymous, 2011).
Sebagian
besar tubuh mamalia memiliki bagian utama yaitu caput (kepala), truncus (badan), cauda (ekor) dan extrimitas
liberae (alat gerak). Pada bagian caput
terdapat auriculae (telinga), porus acusticus externa, organon visus,
nares (lubang hidung), fibrisae dan rima oris. Auricularae telah berkembang
dengan sempurna memiliki daun telinga
yang membantu untuk proses pendengaran. Organon visusnya terdapat palpebra
superior (pelupuk mata atas) dan inferior (pelupuk mata bawah), selain itu juga
terdapat plica semilunaris yang terletak di sudut mata sebelah medial. Rima
oris dibatasi oleh labium superius, serta terdapat palantum durum
(langit-langit keras) dan palantum molle (langit-langit lunak). Rima oris pada
Rattus norvegicus terdapat insisivus (gigi seri) yang termodifikasi sebagai
hewan pengerat (Radiopoetra, 1996).
Adapun klasifikasi kelinci tersebut yaitu:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Lagomorpha
Famili
: Leporidae
Genus
: lepus
Spesies
: lepus
migrocollis
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Bahan
1. Kelinci
(Lepus nigricollis)
2. Alcohol
3. kapas
B.
Alat-Alat
yang Digunakan
1. Papan
seksi/gabus
2. Alat
seksi satu set/Katter/gunting/silet
3. Jarum
pentul
4. Loupe
5. Pinset
6. Mistar
C.
Cara
Kerja
1.
Pengamatan
Bentuk Luar
1.1. Sebelum
menyembeli hewan tersebut, terlebih dahulu melakukan pengamatan pada bagian
luarnya.
1.2. Pelajari
bentuk luarnya bagian demi bagian:
1.2.1. Bagian
kepala: disini terdapat:
a) Daun
telinga (auriculae=pinnae)
b) Lubang
telinga (poros austicus)
c) Mata
(orbita) dengan bagian-bagian:
·
Bola mata (bulbus oculi)
·
Kelopak atas (palpebra superior)
·
Kelopak bawah (palpebra inferior)
·
Salapat (membrane nictitan)
1.2.2. Batang
tubuh (truncus)
Seluruhnya
ditutupi oleh rambut (berapa?)
a) Dada
(thorax) disini terdapat
· Putting
susu (ada berapa?)
b) Perut
(abdomen): disini terdapat putting susu (ada berapa?)
c) Pantat,
terdapat anus
d) Perineum:
antara anus dengan alat kelamin luar
e) Ekor
(cauda); jelas atau tidak?)
1.2.3. Anggota
gerak=tungkai (eksstremitas)
a) Tungkai
depan (extremitas anterior)
·
Lengan atas (branchium)
·
Lengan bawah (ante branchium)
·
Telapak (carpalia)
·
Jari-jari (digit), berapa?
b) Tungkai
belakang (ekstremitas posterior)
·
Paha (femur)
·
Betis (tibia)
·
Kaki dengan telapak (pes)
·
Jari-jari (digiti)
1.3. Mencari
danmenggambar semua alat-alat tersebut pada preparat.
2.
Pembedahan
Untuk Melihat Alat-Alat Dalam Tubuh
2.1. Meletakkan
hewan pada punggungnya
2.2. Keempat
kakinya difiksasi dengan jarum pada papan seksi
2.3. Kulit
pada bagian pertengahan perut (abdomen) dan dada (thorax) dibasahi dengan air,
rambut/bulu-bulunya diusap-usap kesamping sehingga kelihatan kulitnya.
Melakukan ini sepanjang garis antaraalat kelamin luar sampai batas rahang
bawah.
2.4. Membuat
irisan dan menggunting kulit sepaanjang garis tadi
2.5. Melepaskan
kulit dari otot perut dan otot dada dengan spatula
2.6. Menggunting
otot perut/dinding perut melalui garis tadi pada batas antara ujung tulang dada
sampai batas sisi tubuh
2.7. Pada
ujung irisan dibagian alat kelamin, irisan dibelokkan ke samping kiri dan kanan
sampai batas sisi tubuh
2.8. Pada
ujung irisan bagian dada, dibelokkan pula kesamping mengikuti lengkung tulang
rusuk sampai batas sisi tubuh
2.9. Dengan
demikian akan terbukalah dinding perut dan kelihatan alat-alat tersebut
a. Hati
(hepar, liver) yang berwarna coklat merah
b. Kantong
empedu (vesica felea) yang hijau tua
c. Lambung
(gaster), kantong berwarna putih kebiru-biruan
d. Kura
(lien, lympha) merah coklat, pipih lonjong menempel pada lambung bagian kiri
e. Usus
halus (intestinum tinue) saluran berliku-liku agak merah penampang melintang
kecil
f. Usus
besar (intestinum crasssum) hijau tua dengan penampang melintang lebih besar
dari (e)
g. Usus
buntu (appendix) mirip dengan (F) tetapi lebih besar
h. Kantongkemih
(vesica urunaria) berupa gelembung bening, dekat alat kelamin
i.
Difragma, sekat yang membatasi rongga
perut dengan rongga dada.
Mengamati
perlekatannya
2.10. Setelah
semua alat-alat tersebut ditemukan, membuat gambar dan memberi nama
bagian-bagian tersebut di atas
3.
Sistem
Pencernaan
3.1. Jika
selaput perut (peritoneum) belum pecah, maka dipecahkan dengan alat.
3.2. Mencari
pertemuan keronkongan dengan lambung dekat diafragma. Membuat ikatan dengan
benang pada dua tempat berdekatan jaraj 1 cm
3.3. Membuat
ikatan yang serupa pada ujung usus besar anus
3.4. Memotong
alat antara kerongkongan dengan usus besar dari mesintrium dan dipindahkan ke
tempat lain
3.5. Melepaskan
antara kerongkogan dengan usus besar dari mesentrium dan memindahkan ke tempat
lain
3.6. Inilah
saluran pencernaan
3.7. Mengamati
dan mempelajari alat-alat sebagai berikut;
3.7.1. Lambung
(gaster)
3.7.2. Usus
dua belas jari (duodenum)
3.7.3. Usus
halus (intestinum tinue)
3.7.4. Usus
besar (Intestinum crasum), sisa makanan amkin ke ujung makin padat
3.7.5. Usus
buntu (appendix) dimana masuknya usus halus
3.7.6. Rectum,
ujung terakhir usus besar yang berhubungan dengan anus
3.7.7. Alat-alat
pencernaan yang tidak termasuk saluran pencernaan berupa kelenjar pencernaan
adalah:
3.7.8. Hati
(hepar) bersama kantong empedu (timbang beratnya)
3.7.9. Kelenjar
ludah perut (pancreas), di daerah duodenum. Mencari salurannya bermuara dimana?
Kalau alat-alat ini sudah ditemukan/didapat mencoba
untuk mengukur panjangnya:
Intestinum
tinue (termasuk duodenum) =……………cm
Intestinum
crassum (termasuk rectum) =…………………cm
4.
Sistem
Urogenitalia
Yang termasuk dalam sistem urogenitalia ialah alat-alat pembiakan
dan pembuangan sebagai berikut!
4.1. Mencari
ginjal dengan perlengkapannya, meyerupai kacang berwarna merah coklat. Melekat
di dinding rongga perut bagian punggung
4.1.1. Ureter
(ductus welfii) saluran yang keluar dari ginjal, putih bermuara pada kantong
kemih
4.1.2. Anak
ginjal (ren); putih kekuning-kuninganterletak di bagian atas ginjal
4.1.3. Kantong
kemih (vesikula urinaria)
4.2. Jika
pada preparat betina, didapatkan akut reproduksi/pembiakan sebagai berikut:
4.2.1. Ovarium
berwarna kuning tergantungpada mesovarium
4.2.2. Tuba
fallopi (oviduct), saluran telur dimulai dengan infumdibilum berupa corong
dengan penggantungnya
4.2.3. Uterus
(rahim), lanjutan dari oviduct yang membesar betanduk dua (tipe apa?)
4.2.4. Liang
senggama (vagina), tempat uterus bermuara
4.3. Jika
preparat jantan, didapatkan alat-alat reproduksi sebagai berikut:
4.3.1. Testis,
terdapat dalam kantong yang disebut skrotum
4.3.2. Epididimis,
ujung testis yang kaya saluran sperma
4.3.3. Saluran
deferens lanjutan dari epididimis
4.3.4. Alat
kelamin luar, antara lain
a. Penis
b. Uretra,
saluran kencing/sperma
c. Preputium,
kulit kulup
4.4. Membuat
gambar bagian dan member keterangan mengenai preparat yang di sedang amati
5.
Alat-Alat
Dalam Rongga Dada
5.1. Melepaskan
diafragma dari pangkalnya
5.2. Memotong
tulang-tulang rusuk pada bagian rawannya dengan gunting, sehingga rongga dada
terbuka dan akan terlihat;
5.2.1. Paru-paru
(pulmo), merah muda, bandingkan kiri dan kanan
5.2.2. Cabang
tenggorokan (branchiolus).
5.2.3. Jantung
(cor), dibungkus pericardium, letaknya agak ke kiri (mengamati dengan loupe)
5.2.4. Batang
nadi (aorta), bagian dari jantung (melengkung kemana)
5.3. Membuat
gambar menurut kedudukan yang sebenarnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
1.
Morfologi kelinci (Columba
livia)
2.
Anatomi kelinci (Columba
livia)
B.
Pembahasan
Dari hasil praktikum
yang kelima tentang zoology vertebrata dengan kelas Mamalia. Yang pertama kami
mengamati morfologi Kelinci (Lepus nigricollis) dapat kami amati dimulai
dari telinga luar (pina auricularia) yang lebar sedangkan membrane
tympani(selaput gendang pendengaran) yang terletak pada romgga telinga tengah
tidak terlihats. Mata besar, dengan membran niktitans, dibatasi palbebra
superior dan palbebra superior. Disekitar moncong (rima oris) ada rambut-rambut
panjang (vibrisae) berfungsi sebagai pendeteksi makanan dibatasi oleh labium
inferior dan labium superior yang bercelah sehingga tampak incisive atau gigi
seri, lubang hidung atau Neres externa letaknya dorsal dari rima oris. Ekor pendek. Letak anus terdapat dibawah ekor. Dan
lubang urogenital disebelah anterior anus. Selanjutnya kami mengamati thorax
terdapat sepasang extrimitas anterior yang berjari 4 dibangun dari proximah
kedistal oleh brachiu, antebrachium dan carpus. Abdomen dimana terdapat
sepasang kaki belakang atau extrimiras posterior yang berdiri atas 3 jari
dibangun dari proximal kedistal oleh femur, crus, dan pes di daerah inguinal
terdapat sepasang papilla mammae selanjutnya kearah posterior kami melihat
adanya penis yang mempunyai glamns penis yang diselubungi oleh kulit lepas,
fungsinya untuk mengeluarkan urine dan spermatozoa, lubang ini disebut officium
urethtra.
Selanjutnya kami
melakukan pembedahan dan kami mengamati anatomi dalam dimulai dari system
pernafasan Paru-paru berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau
disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru
masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang
terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung
yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru,
sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh
kapiler-kapiler pada dinding alveolus.
Urutan
jalannya pernafasan pada kelinci adalah :
1.
Nares eksterna (Lubang hidung luar)
2.
Cavum nasalis (rongga hidung)
3.
Nares internal (lubang hidung dalam)
4.
Pharink (tekak)
5.
Larynk (jakun)
6.
Trachea (tenggorok)
7.
Bronchus (cabang dari trachea)
8.
Bronchiolus (cabang dari brochus)
9.
Alveolus (kantong udara)
Selanjutnya
kami mengamati sistem peredaran darah pada kelinci, sistem peredaran darahnya
memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik
yang paling menonjol pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi
arteri innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang
menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri
karotis kiri. Rongga jantung pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat
membujur, menjadi rongga jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung
darah yang kaya dengan oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung
yang berisi darah yang mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing
rongga tadi tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling
berhubungan dengan katub atau kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci
merupakan sistem peredaran darah tertutup.
Pembuluh
darah dibagi atas :
1. Pembuluh
nadi
2. Pembuluh
balik
3. Pembuluh
kapiler
4. Pembuluh
limfa
Selanjutnya kami
mengamati sistem pencernannya makanan pada kelinci terdiri dari saluran-saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga
mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Rongga
mulut pada kelinci dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum
durun yang berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang
merupakan langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang
tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada kelinci berfungsi
untuk memotong atau mengerat makanan dan terdapat 24 buah gigi terdiri dari
insisiis, premolar dan molare. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut
yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus
merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam
abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang
dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan
fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar
ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar
empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar
pencernaan.
Lidah mempunyai papila
perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital,
submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu dengan saluran getah
pankreas yang bermuara kedalam duodenum.
Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan
apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Dan organ ekskresi yang
kami amati pada kelinci yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak
didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari
masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara
dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui
pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena
pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang dipengaruhi oleh makanannya.
Dan Fertilisasi pada
kelinci terjadi secara internal. Testis terkandung dalam saku
krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk
dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari.
Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
pada pengamatan kelinci (Lepus
migrocollis) dapat dilihat dengan jelas morfologi dan anatominya yaitu
sebagai berikut :
Adapun klasifikasi kelinci tersebut yaitu:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Lagomorpha
Famili
: Leporidae
Genus
: lepus
Spesies
: lepus
migrocollis
MORFOLOGI (Kelinci)
1.
Caput (kepala), terdiri atas:
a.
Organon visus (mata), jumlahnya sepasang, terdiri dari bulbus oculi (bola
mata), palpebra superior (kelopak atas), palpebra inferior (kelopak bawah),
membran nictitans (selaput bening) yang mereduksi dan berada di sudut mata.
b.
Pinna auricula (daun
telinga) yang panjang.
c.
Porus acusticus (lubang
telinga)
d.
Labium superior (bibir
atas)
e.
Labium inferior (bibir
bawah)
f.
Nares anteriores (lubang
hidung)
g.
Vibrissae (kumis)
2.
Truncus (badan),
terdiri atas:
a.
Cervix (leher)
b.
Thorax (dada)
c.
Abdomen (perut)
d.
Dorsal
(punggung)
e.
Glutea (pantat)
f.
Cauda (ekor),
yang bulat.
g.
Glandula mamae
(kelenjar/puting susu), berada pada thorax dan abdomen, berjumlah 4 pasang.
3.
Extremitas (alat gerak), terdiri atas:
a.
Extremitas anterior (kaki
depan), jumlahnya sepasang dan berukuran pendek, terdiri dari branchium (lengan
atas), antibranchium (lengan bawah), manus (telapak tangan), digiti (jari)
berjumlah 5 jari, falcula (cakar), dan tori (bantalan jari).
b.
Extremitas posterior (kaki
belakang), jumlah sepasang dan berukuran panjang, terdiri dari femur (paha), crus (betis), pes
(telapak kaki), digiti (jari)
berjumlah 4 jari, falcula (cakar),
dan tori (bantalan jari).
4.
Rambut, menutupi seluruh tubuh dan berwarna
putih.
Dari hasil pengamatan kami pada kelinci (Cavia porcellus) khususnya pada bagian morfologinya. Mempunyai
panjang diameter mata 1,3 cm, panjang bulu ekor 4 cm, panjang telinga 5,2 cm,
panjang bulu 1,4 cm, panjang bulu kumis 4,5 cm, panjang kuku kaki 0,4 cm,
panjang gigi seri atas 0,3 cm, panjang gigi seri bawah 0,4 cm.
ANATOMI (Kelinci)
1.
Sistem
sirkulasi, terdiri atas:
a.
Cor (jantung), dibungkus pericardia, beruang 4 berupa atrium dextra (serambi kanan), atrium sinistra (serambi kiri), ventriculum dextra (bilik kanan), dan ventriculum sinistra (bilik kiri).
b.
Pembuluh darah berupa aorta, vena cava, dan
pembuluh lainnya.
c.
Limpa, berada di bawah ventriculus, pipih, dan
berwarna merah coklat.
2.
Sistem respirasi, terdiri atas:
a.
Trakea
(tenggorokan), berupa saluran silindris bercincin.
b.
Bronkus, percabangan trakea menuju pulmo.
c.
Pulmo
(paru-paru), jumlahnya sepasang dan berwarna merah muda.
3.
Sistem pencernaan, terdiri atas:
a.
Cavum oris (rongga
mulut), terdiri dari maxilla (rahang
atas), mandibula (rahang bawah), pallatum (langit-langit), lingua (lidah), dens (gigi) dengan dens
incicivus (gigi seri) menonjol keluar.
b.
Esofagus
(kerongkongan), saluran silindris yang panjang.
c.
Ventriculus
(lambung), saluran yang melebar dan besar.
d.
Duodenum (usus 12
jari)
e.
Intestinum tenue (usus halus), saluran panjang
berliku-liku.
f.
Cecum (sekum),
saluran diantara pertemuan usus halus dan usus besar, berukuran besar dan
panjang.
g.
Apendix (usus
buntu), saluran buntu di ujung sekum.
h.
Intestinum crassum (usus
besar), saluran kasar dan padat berisi sisa makanan.
i.
Rektum
j.
Glandula digestoria (kelenjar
pencernaan), terdiri dari hepar
(hati) berjumlah 3 lobus dan berwarna coklat merah, vesica fellea (kantung empedu) berwarna hijau tua, dan pankreas di
sekitar duodenum.
4.
Sistem ekskresi, terdiri dari:
a.
Ren
(ginjal), berjumlah sepasang, bentuk seperti kacang warna merah coklat.
b.
Ureter, saluran
dari ren menuju vesica urinaria.
c.
Vesica urinaria
(kantong kemih), kantong tipis berisi urin.
5.
Sistem genital, berdasar dari preparatnya
betina, terdiri atas:
a.
Ovarium (indung
telur)
b.
Oviduk (saluran
telur)
c.
Uterus (rahim)
d.
Vagina
FISIOLOGI (kelinci)
1.
Sistem pencernaan
Lidah mempunyai papilla perasa, terdapat empat pasanag kelenjar
lidah, yaitu paratid infraorbital, submaleslari, dan sublingual. Terapat
kantung empedu, dengan saluran empedu dan saluran getah pankreas yang bermuara
ke dalam duodenum.
2.
Sistem respirasi
Alur-alur hidung mengandung tulanng-tulang torbinal yang
berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori, laring beratap sebuah
epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dan paru-paru masing-masing dalam
ruang yang terpisah.
3.
Sistem sirkulasi
Karesteristik yang paling menonjol pada kelinci adalah
percabangan lengkung aorta menjadi arteri innomintor dan arteri subklavia kiri,
arteri innominator itu bercabang menjadi tiga, yaitu arteri subklavia, arteri
karotis kanan dan arteri karotis kiri.
4.
Sistem eskresi
Ginjal terbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang
disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari
kandung kemih itu keluar uretra yang bersatu dengan sinus genetalis (pada
betina) atau dengan vas deferens (pada jantan) pada kelinci terdapat kloaka.
5.
Sistem saraf
Serebrum basar jika dibandingkan
dengan keseluruhan otak. Serebellum juga besar dan berlobus lateral dan buah,
lobus optikus ada empat buah setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur
transpersal menjadi lobus anterior dan posterior.
6.
Sistem sensori
Mempunyai teliga luar (pinae). Gelembiung suara disalurkan
malalui meatus anditori yaitu malleus, inklus, dan stapes.
7.
Sistem reproduksi dan
perkembangan
Fertilisasi internal, ada
organ intromitten (penis), testis terkandung dalam suku scrotal perkembangan
embrio terjadi dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari prsatuan embrio da
allantois, lama kandungan 40 hari.
Kelinci
terkenal karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi segera setelah
senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci betina mempunyai
sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus
karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi
ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut superfetasi dan
meskipun langka dianggap cukup sering terjadi.
HABITAT (kelinci)
Kelinci
merupakan hewan yang mampu hidup dibanyak tempat dimuka bumi ini terutama di
daerah tropis dan subtropis. Kelinci biasanya hidup berkelompok dan memiliki
sifat untuk membuat lubang di bawah tanah atau lubang diantara semak sebagai
habitatnya. Ekosistem yang banyak dihuni kelinci adalah padang rumput, hutan dan
semak belukar. Kelinci juga mampu beradaptasi doilingkungan kering seperti
padang pasir daerah basah. Lebih dari sebagian populasi kelinci hidup di Amerika Utara. Kelinci
termasuk hewan herbivora yang makanan utamanya rumpur hijau, daun-daun, buah
dan tumbuhan lainnya.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan terhadap kelas
mamalia, kelinci (lepus migrocollis) terdapat bagian morfologi pada kepala yaitu kumis,
mata, hidung, mulut. Bagian leher dan badan yang terdapat kaki depan, kaki
belakang dan tulang belakang. Terdapat bagian ekor yang terdapat anus sebagai
pembuangan akhir. Sistem anatomi tubuh kelinci yaitu, mulut, kerongkongan,
lambung, usus pendek, usus panjang, hati, jantung, paru-paru, pankreas, cecuri,
tulang belakang dan anus.
Mamalia
merupakan kelas tertinggi derajatnya, dalam dunia hewan ciri khusus diliputi
bulu atau rambut yang lepas secara periodik. kulit banyak mengandung kelenjar
yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Sebutan mamalia berdasar
adanya kelenjar mamae pada hewan betina yang menyusui anaknya ketika muda.
Secara
morfologi pada Kelinci (lepus migrocollis) terdiri atas :
a.
Caput
b.
Cervix
c.
Trunchus
d.
Extrimifas
Dan
secara anatomi dalam Kelinci (lepus migrocollis) terdapat :
a.
Trachea
b.
Esophagus
c.
Paru-paru
d.
Empedu
e.
Lambung
f.
Pancreas
g.
Hepar
h.
Vesica
urinaria
i.
Oviduk
B.
Saran
Berdasarkan pengamatan selama proses praktikum berlangsung
di kelas terkait dengan praktikum mata kuliah zoologi vertebrata saya selaku
praktikan dapat memberikan saran yang sifatnya membangun, lewat kesempatan yang
sangat berharga :
1.
Kami
sangat mengharapkan kepada kakak asisten agar tetap memberikan yang terbaik
buat kami mengingat kinerja dan usaha yang telah kami lakukan serta memberikan
kemudahan untuk kedepannya dalam memberikan praktikum untuk selanjutnya.
2.
Kepada
rekan-rekan mahasiswa agar tetap memberikan perhatian yang lebih ketika
pelaksanaan proses praktikum berlangsung agar lebih ditingkatkan.
3.
Dan terakhir saya sampaikan semoga laporan pratikum
ini bisa bermanfaat untuk pembelajaran khususnya matakuliah Zoologi Vertebrata
pada kelas mamalia
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Mengenal Vertebrata. (online), (http://gurungeblog.wordpress.com. Diakses pada hari Rabu
tanggal 21 Agustus 2013).
Campbell. Neil A. 1999. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta:
Erlangga
Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata. Sinar Jaya: Surabaya
Kimball,
J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Mukayat, D. 1990. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga
Radiopetro,1994, M.Pd. Mahardono dkk. 2009. Zoologi
Vertebrata. Bandung. UIN SGD.
Susanto,1994.Iqbalali. 2010. Zoologi
Dasar. Bandung: Erlangga
LAMPIRAN
A.
LAPORAN
SEMENTARA
B.
FOTO-FOTO
PRAKTIKUM
1.
Morfologi Kelinci (Lepus nigricollis)
2.
Anatomi Kelinci (Lepus
nigricollis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar