Jumat, 11 Juli 2014

LAPORAN PRAKTIKUM IKAN MAS, IKAN TONGKOL, DAN IKAN BANDEG

BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakng
Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas, dan nama ini diambil dari bahasa latin. Ichtyes juga berarti ikan berasal dari bahasa Yunani dan ini dipakai dalam Ichtyoplogy yang berarti ilmu yang mempelajari tentang ikan. Ikan merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh sisik-sisik yang tersusun dari zat kapur. Permukaan sisik berlendir untuk memudahkan gerakan ikan di dalam air. Ikan bergerak menggunakan sirip. Di sisi kanan dan kiri tubuhnya terdapat gurat sisi yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gurat sisi juga berfungsi untuk mengetahui arah arus air dan kedalaman air tempat ikan berenang.
Kelas Pisces merupakan hewan berdarah dingin, bernafas dengan insang, tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan air asin (laut). Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan bertulang sejati (Osteichtyes) dan ikan yang bertulang rawan (Chondrichetyes). Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya yang dikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hampir diseluruh permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin.
Pada sistematika atau taksonomi ada 3 pekerjaan yang biasa dilakukan, yaitu identifikasi, klasifikasi, dan pengamatan evolusi. Identifikasi merupakan pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis/spesies yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya sehingga diakui oleh para ahli diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatan pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman ciri/sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut.
Untuk mendukung pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi diperlukan adanya identifikasi dari berbagai parameter morfologi dari bentuk tubuh ikan. Dengan melihat morfologi ikan kita dapat mengelompokkan ikan/hewan air. Sistem atau cara pengelompokan ini dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi.
Adapun cirri-ciri pisces adalah, sebangai berikut:
1.            Tempat hidup (habitat) di air, baik air tawar maupun air laut.
2.            Penutup tubuh brupa sisik atau kulit yang berduri.
3.            Anggota tubuh yang utama, selain kepala, badan adalah sirip, kegunaan sirip ini untuk menjaga kaseimbangan sewaktu berenang dan untukmenentukan arah .
4.            Memiliki gurat sisi sebagai alat untuk menetukan tekanan air.
5.            Memiliki alat pernapasan berupa insaang yang terletak dibagian kepala.
6.            Beberapa anggotanya memilki gelembung renang.
7.            Peredaran darah tunggal dan tertutup.
8.            Memiliki sistem pencernaan yang semprna.
9.            Merupakan binatang berdarah dingin.
10.        Berkembanng biak dengan cara bertelur.
Berdasarkan tulang rangka pembentuknya, ikan (pisces) ini dibagi ke dalam dua kelompokyakni ikan bertulang rawan dan ikan bertulang sejati.
a.             Ikan bertulang rawan
Umumnya hidup di lautan, insangnya terbuka tidak tertutup, serta pemakan daging (karnivora), tidak bersisik, penutup tubuhnya berupa kulit yang berduri.
b.         Ikan bertulang sejati
Umumnya ada yang hidup di air tawar atau di laut, insangnya tertutup, bersisik, kadang-kadang berlendir.
Pada praktikum ini membahas tentang kelas osteichtyes yaitu ikan mas (Cyprinus carpio), ikan bandeng (Chanos chanus), dan ikan tongkol (Euthynus alternates). Untuk lebih memahami tentang stuktur tubuh ikan mas (Cyprinus carpio), ikan bandeng (Chanos chanus), dan ikan tongkol (Euthynus alternates), dengan membedah ikan mas (Cyprinus carpio), ikan bandeng (Chanos chanus), dan ikan tongkol (Euthynus alternates) itu dengan mengamati satu persatu seperti morfologi ( Insectio ), anatomi ( Sectio ), system pencernaan, system respirasi, Urogenital, dan yang terakhir yaitu bagian-bagian lainnya.
B.           Tujuan Praktikum
Adapun tujuan paraktikum pada pices ini adalah, sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui morfologi dan antomi ikan tongkol (Euthynus alternates)
2.      Untuk mengetahui morfologi dan anatomi ikan bendeng (Chanos chanus)
3.      Untuk mengetahui morfologi dan anatomi ikan mas (Cyprinus carpio)

C.          Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal      : Jum’at/26 Juni 2013
Pukul                  : 13.00 – 16.30 WITA
Tempat               : Rektorat Unsulbar Ruangan VIII












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup diair. Suhu tubuhnya berubah-ubah tergantung dengan suhu lingkungannya (poikiloterm). Bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-paru. Ikan apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi tujuh bagian yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip, sungut, sisik, dan ciri-ciri lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (caudal) (Anonymous, 2013).
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes) (Anonymous, 2011).
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan bertelur atau ovipar (Anonymous, 2013).
Menurut Anonymous (2013), Karakteristik pisces adalah :
a.             Daerah mulut terdapat pada ventro-anterior.
b.            Bentuk tubuh panjang dan silindris pada daerah ekor.
c.             Gonad tunggal, besar, dan tanpa saluran. Sedangkan fertilisasi berlangsung secara eksternal.
d.            Otak berdiferensiasi dengan sepuluh pasang syaraf cranial.
e.              Jantung terdiri dari dua ruang, yaitu satu atrium dan satu ventrikel.
f.             Terdapat uad ginjal dengan saluran yang berhubungan dengan saluran urogenital.
g.            Terdapat insang yang merupakan susunan dari tulang kartilago.
h.            Temperatur tubuh bersifat poikilothermis.
Menurut Sukiya (2011), menyatakan bahwa dikenal empat kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Aghanta atau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) yang masih ada adalah Cyclostoma (lamprey dan hagfises), ikan purba berahang kelas placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau ikan kartigo/ tulang rawan (ikan hiu, pari chimaera), dan kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati. Dua kelas terakhir (Chondrichthyes dan Osteichthyes) di kelompokkan dalam superkelas Pisces.
Terdapat bebarapa macam sisik yang terdapat pada ikan osteichthyes sisik cycloid, squama tpe terbentuk dari corium/dermis. Bentuk circuler atau ovoid, secara mikroskopis tampak adanya garis-garis koncentrik, garis-garis radier, guanophora, dan sel-sel pigmen. Ctenoid, bagian tepi luarnya mempunyai satu baris/lebih rigi-rigi seperti duri-duri halus atau gigi-gigi sisik, sedang bagian tepi yang melekat mempunyai tonjolan-tonjolan sehingga memperkuat pelekatannya Ganoid bagian terbesar dari squama, tipe ini terdiri dari lapisan-lapisan tulang dan permukaan luarnya diselubungi oleh genoin yaitu suatu material yang mempunyai email yang dibentuk oleh corium (R. Soewarsono, 1992).
Fisiologi ikan (pisces) mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya, 1999).
Insang (gill) dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang (gill) berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum (Fujaya, 2013).
Insang (gill) tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung (Kimbal, 1999).
Menurut Stickney (1979),  menyatakan salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu. Insang (gill) tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluartubuh.Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm atau kira-kira 1/4 inci (Kimbal, 1999).
Menurut Brotowidjoyo (1989), menyatakan bahwa kelas Osteichthyes umumnya mempunyai mulut berahang, mempunyai skeleton sebagian atau seluruhnya bertulang menulang. Kondrokranium (cranium tulang rawan) dilengkapi oleh tulang dermal untuk membentuk tengkorak majemuk. Sisik tipe ganoid, sikloid, atau ktenoid yang semuanya berasal mesodermal, atau tidak bersisik. Pada stadium embrio ada 6 celah insang, pada dewasa biasanya tinggal 4 celah. Insang-insang itu tertutup oleh operculum, biasanya ada gelembung renang yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan faring. Notokorda ditempati oleh vertebrae yang menulang. Otak terdiri dari 5 bagian dengan 10 pasang saraf cranial. Pada ikan dewasa terdapat mesonefros, ada sistem portal renal, pada ikan bentuk lebih primitive dalam ususnya terdapat katub spiral.
Ikan (pisces) memiliki tiga lubang pengeluaran (muara) didepan sirip dubur belakang. Ketika lubang tersebut (berturut-turut dari arah depan kebelakang) adalah sebagai berikut: anus, merupakan lubang pembuangan sisa makanan porus. Qeuitelis, merupakan lubang saluran kelamin yang berasal dari gonat porus. Ekskretorius, merupakn lubang saluran urin (Sukiya, 2001).
Menurut Anonymous (2013), bentuk sirip pada ikan baik sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang (dubur) maupun sirip ekor beraneka ragam. Adapun notasi yang digunakan untuk penulisan rumus sirip adalah sebagai berikut:
1.            Sirip punggung (pinna dorsalis)             : D
2.            Sirip punggung pertama (dimuka)         : D1
3.            Sirip punggung kedua (dibelakang)       : D2
4.            Sirip ekor (pinna caudalis)                     : C
5.            Sirip dubur (pinna analis)                       : A
6.            Sirip perut (pinna ventralis)                    : V
7.            Sirip dada (pinna pectoralis)                  : P
Menurut Campbell (1999), pada dasarnya ada sepuluh macam bentuk sirip ekor antara lain:
1.            Sirip ekor bercagak seperti pada ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius javanicus), ikan bawal (Pampus sp), dan sebagainya.
2.            Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan buntal (Tetraodon sp).
3.            Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan tambakan (Helostoma temmincki).
4.            Sirip ekor berlekuk kembar, seperti pada ikan Scatophagus argus.
5.            Sirip ekor berbentuk membundar, seperti pada ikan gurame (Osphronemus gouramy).
6.            Sirip ekor berbentuk bajir, seperti pada ikan bloso (Glossogobius sp.)
7.            Sirip ekor berbentuk meruncing, seperti pada ikan belut (Monopterus albus).
8.            Sirip ekor berbentuk sabit, seperti pada ikan tongkol (Euthynus sp.
9.            Sirip ekor berbentuk episerkal, dalam hal ini ekor bagian atasnya lebih panjang dibanding ekor bagian bawahnya seperti yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon (Acipencer oxyrhynchus).
10.        Sirip ekor berbentuk hiposerkal, dalam hal ini ekor bagian bawah lebih panjang dibanding ekor bagian atasnya seperti yang terdapat pada ikan caracas (Tylosurus sp).
Menurut Campbell (1999), sirip ikan terdiri dari tiga jenis jari-jari sirip yang hanya sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh spesies ikan, yaitu :
a.             Jari-jari sirip keras merupakan jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras.
b.            Jari-jari sirip lemah merupakan jari jari sirip yang dapat ditekuk, lemah, dan berbuku­buku.
c.             Jari-jari sirip lemah mengeras merupakan jari jari sirip yang keras tetapi berbuku-buku.
d.            Letak mulut (cavum oris)
Mulut pada ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari kebiasaan makan dan kesukaan pada makanannya (feeding dan foot habits). Perbedaan bentuk dan posisi mulut ini juga kadang diikuti dengan keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan (Djunanda, 1982).
Menurut Djunanda (1982), bentuk mulut pada ikan dapat digolongkan dalam :
1.            Mulut terminal, yaitu posisi mulut berada di bagian ujung kepala.
2.            Mulut inferior, yaitu posisi mulut berada di bagian agak bawah ujung kepala.
3.            Mulut superior, yaitu posisi mulut berada di bagian agak atas ujung kepala.
Menurut Djunanda (1982), ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal, yakni:
a.             lnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
b.            Sisik-sisikSisik kosmoid (cosmoid) yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari sisik kosmoid sejati.
c.             Sisik ganoid Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
d.            Sisik plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
e.             Sisik leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
f.             Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misa ktenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih modern yang memiliki sirip-sirip berduri.

a.            Ikan mas (Cyprinus carpio)
Menurut Widiowati (2005), menyatakan bahwa sifat-sifat karakteristik Cyprinus carpio, yaitu:
a)            Kulit (integumentum) mengandung banyak glandulae mucosa (kelenjar lendir), biasanya tertutup oleh sisik (squama). Extremitas liberae berupa pinnae ( sirip ).
b)            Mulut berada pada ujung muka berupa celah mulut ( rima oris ). Hidung masih berupa Povea nasalis ( cekung hidung ) terdapat di dorsal mulut dan mempunyai hubungan dengan mulut. Mata relatif besar dan tidak mempunyai palpebra (kelopak mata).
c)            Respirasi dilakukan dengan branchia (insang).
d)           Cor (jantung) terdiri atas dua ruang, satu atrium dengan sinus venosus dan satu ventrikel dengan bulbus arterious. Jantung hanya berisi darah venosus yang mengandung banyak CO2, sedikit oksigen, eritrosit oval dan bernukleus.
e)            Bersifat poikilothermal (berdarah dingin). Ini disebabkan karena belum adanya sentral pengatur temperatur.
f)             Umumnya bersifat oviparus (bertelur), fertilisasi eksternal .
g)            Nervi canalis ada 10 pasang.
Ikan Mas (bahasa Inggeris: Goldfish ), Carassius auratus, merupakan salah satu ikan terawal yang dibela jinak, dan masih merupakan ikan akuarium yang dipelihara. Selain dari pada merupakan ahli yang agak kecil kepada keluarga ikan kakap (yang merangkumi ikan kap koi serta kap krusia), Ikan Mas (Cyprinus carpio) ialah versi bela jinak kepada ikan kap kelabu tua/perang yang berasal dari Asia Timur (dibela jinak buat pertama kali di China) dan yang dibawa masuk ke Eropah pada akhir abad ke-17. Nama saintifiknya Carassius auratus. Mutasi yang melahirkan Ikan Mas juga diketahui daripada spesies-spesies siprinid yang lain, seperti kap biasa dan tench (Anonymous, 2013).
Ikan Mas (Cyprinus carpio) boleh membesar sehingga 23 inci (59 sentimeter) panjangnya dan 9.9 paun (4.5 kilogram) beratnya, walaupun saiz ini jarang dicapai; sebenarnya, tidak banyak Ikan Mas yang dapat mencapai sehingga separuh saiz ini. Dalam keadaan-keadaan optimum, Ikan Mas (Cyprinus carpio) boleh hidup selama 20 tahun lebih (rekor dunia ialah 49 tahun), tetapi kebanyakan Ikan Mas yang dipelihara di rumah umumnya hanya hidup selama enam hingga lapan tahun, akibat selalu dipelihara di dalam mangkuk.

Klasifikasi
Phylum   : Chordate
Classis    : Osteichthyes
Ordo       : Cypriniformes
Famalia   : Cyprinidae
Genus     : Cyprinus
Spesias   : Cyprinus carpio
b.            Ikan Tongkol (Euthynus alternates)
Ikan tongkol tergolong ikan scambridae, bentuk tubuhnya seperti betuho, dengan kulit yang licin, sirip melengkung ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur atau anal, perut dan dada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehinga sirip-sirip itu dapat dilipat masuk ke daam lekukan tersebut, sehinga dapat memperkecil dya gesekan da air pada waktu ikan tersebut berenang cepat dan di belakang sirip punggung da sirip anal terdapat sirip tambahan yang kecil-kecil disebut finlet (Djuhanda, 1981).
Klasifikasi
Phylum   : Chordata
Classis    : Osteichthyes
Ordo       : Gaboloida
Familia   : Scombeidae
Genus     : Euthynnus
Species   : Euthynnus alternates
c.             Ikan Bandeng (Chanos chanus)
Ikan bandeng mempunyai tubuh yang ramping dan ditutupi oleh sisik dengan jari-jari yang lunak. Sirip ekor yang panjang, mulut sedang dan non plottaktile dengan posisi mulut dengan sisi bawah bola mata dan tidak memiliki sungut (Djuhanda, 1981).
Ikan bandeng termasuk golongan ikan herbivore, yaitu bangsa ikan yang mengkomsumsi tumbuhan, mampu mencapai berat rata-rat 0,6 kg pada usia 5-6 bulan dengan pemeliharaan yang alternatif (Djuhanda, 1981).
Ikan ini memiliki karakteristik badan langsing, sisik seperti kaca, serta daging berwarna putih. Ikan bandeng mendapat julukan ikan milkfish karena mempunyai daging berwarna putih, seperti susu dan rasanya pulen. Ikan ini memiliki keunikan mulutnya tidak bergigi dan makanannya tumbuh-tumbuhan di dasar laut. Selain itu, panjang usus ikan bandeng sembilan kali dari panjang tubuhnya (Anonymous, 2013).
Klasifikasi
Phylum   : Chordata
Classis    : Osteichthyes
Ordo       : Malacopterygli
Familia   : Chanidae
Genus     : Chanos
Species   : Chanos chanus


BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Gabus
b.      Guntung
c.       Katter 
d.      Silet 
e.       Jarum Pentul 
f.       Pinset

2.      Bahan
a.       Ikan mas (Cyprinus carpio)
b.      Ikan tongkol (Euthynus altrnatus)
c.       Ikan bandeng (Chanos chanos)
d.      Tissue

B.     Cara kerja
1.      Pengamatan Bentuk Luar
1.1        Meletakkan ikan yang sudah mati diatas papan seksi pada sisi kanannya dan perut kearah dada.
1.2        Mengamati bentuk luarnya, yang terdiri atas :
1.2.1. Bagian kepala : disini terdapat :
a. Celah mulut
b. Cekung hidung
c. Mata
d. Katup insang (opercolum)

1.2.2. Bagian badan : disini terdapat :
a.       Sirip yang berpasangan
·         Sirip dada (pectoral)
·         Sirip perut ( pelvic)
b.      Sirip tunggal
·         Sirip punggung
·         Sirip anal
c.       Sisik, mencabut sisik dengan pinset dan mengamati dengan loupe/mikroskop.
d.      Gurat sisi (sampai dimana ?). Mencabut sisik yang dilalui gurat sisi dan membandingkan dengan sisik biasa dengan loupe.
e.       Mengamati Kulit epidermis, licin, berlendir menutupi sisik (meraba dengan jari).
f.       Anus dan papila urogenitlia, dua lubang yang berdekatan jika kedua bersatu, jadi kloaka.
1.2.3. Bagian ekor, disini terdapat sirip ekor berbentuk homocercal.
1.3. Menggambar tubuh ikan secara utuh yang dipandang dari sisi kiri, dan menunjukkan bagian-bagian yang telah disebutkan diatas.
2.  Pembedahan Untuk Melihat Alat-Alat Dalam Tubuh
                        2. 1      Membuat torehan disebelah belakang anus kearah punggung dengan scalpel atau cutter sampai menyentuh tulang belakang.
                        2. 2      Menggunakan gunting untuk melakukan pemotongan mulai dari anus kearah kepala sampai kearah dekat katup insang.
                        2. 3      Melanjutkan pemotongan kearah punggung lewat pangkal sirip dada sampai menumbuk tulang belakang.
                        2. 4      Menahan dengan jarum, dan satu dibatas badan ekor dan satu lagi dibatas kepala dan dibadan.
                        2. 5      Membuka dinding badan dengan menggunakan pinset, dan menahan dinding badan sebelah bawah dengan jarum pentul.
                        2. 6      Mengangkat dinding badan sebelah atas, dan melepaskan alat-alat tubuh (jerohan) yang masih melekat dengan menggunakan cutter/scalpel degan hati-hati.
                        2. 7      Membuka rongga perut dengan melepas tulang-tulang rusuk dari tulang belakang/otot-otot.
                        2. 8      Mencari dan mengamati bentuk dan letak dari alat-alat berikut :
                                 2. 8.1   Gelembung renang, berapa bagian?
                                 2. 8.2   Gonad (kelenjar kelamin), terdapat disebelah bawah gelembung renang.
                                 2. 8.3   Ginjal (mesoneprhos), warna merah tua melekat pada dinding rongga perut bagian punggung terjepit oleh gelembung renang.
                                 2. 8.4   Hati (hepar), merah coklat terletak dibagian depan, merupakan alat yang paling besar (berapa bagian?)
                                 2. 8.5   Usus, disebelah bawah gelembung renang sebagian ditutupi oleh hati.
                                 2. 8.6   Kura (lien), agak bundar,warna merah coklat terletak diantara usus dengan gelembung renang.
                                 2. 8.7   Kantong empedu, berwarna hijau tua, disebelah kana bawah hati.
                                 2. 8.8   Jantung, disebelah depan hati, dalam suatu ruangan tersendiri. Amati dengan loupe.
 2.9 Membuat gambar alat-alat tersebut secara skematis sesuai dengan letaknya, kemudian melanjutkan pengamatan dari sistem ke sistem.
3.      Sistem Pencernaan
3.1        Melepaskan hati ikan dari penggantungnya (mesenterium)
3.2        Memasukkan ujung spatula/lidi kedalam rongga mulut, pangkal kerongkongan sampai masuk ke kerongkongan dan menumbuk lambung
3.3        Kemudian menggerak-gerakkan lidi, bagian yang dimasuki lidi ini adalah alat-alat :
3.3.1        Kerongkongan
3.3.2        Lambung yang berbentuk J berhubungan dengan usus.
3.4        Mengamati pertemuan antara lambung dengan usus, adakah tonjolan-tonjolan halus ?, jika ada itulah usus-usus buntu yang disebut pyloriccaeae.
3.5        Usus halus berkelok-berkelok, diikat oleh penggantungnya (mesemtrium). Mencari tempatnya bermuara/berakhir.
3.6        Mengangkat usus dan melepaskan mesentriumnya tanpa merusak alat-alat lain. 3.7. Akan lebih kelihatan alat-alat tubuh lainnya.
                           
4.      Sistem Pernapasan
4.1        Menggunting dasar rongga mulut dan sehinnga seningga tampak bagian dalam rongga mulut
4.2        Mengamati perletakan insang. Ada berapakah lengkung insang ?
4.3        Melepaskan satu lengkung insang dan amati denga loupe. Cari bagian-bagian dibawah :
4.4.1        Lembarang insang
4.4.2        Tulang lengkung insang
4.4.3        Raker mulut
4.4.   Menggambar satu lengkung insang dan bagian-bagiannya.
5.      Pengamatan Rongga Mulut
5.1        Setelah mengamati dan menggambar insang, amati alat-alat lain dalam rongga mulut :
5.1.1        Rahang atas dan bawah, raba permukaannya. Adakah gigi ?, kalau tidak ada bagamana pendapatmu ?
5.1.2        Lidah, apakah lembut atau kaku ?, bagaimana perlekatannya ?.
5.2        Kemudian menusuk seutas ijuk atau kawat ke dalam cekung hidung (dari luar). Apakah tembus kedalam ronnga mulut?. Bagaimana pendapatmu?
6.      Susunan Otot Dan Tulang
6.1        Melalui irisan permulaan tadi (2.1), teruskan irisan sampai tubuh ikan terpotong dua/terpisah.
6.2        Memegang potongan bagian ekor dengan tangan kiri dan amati penampang melintangnya. Cari bagian berikut :
6.2.1        Badan ruas tulang belakang (centrum)
6.2.2        Lengkung saraf (archus neuralis)
6.2.3        Duri punggung (spina archus neuralis)
6.2.4        Lengkung nadi (archus haemalis)
6.2.5        Duri atas ( spina haemalis)
6.2.6        Otot-otot bagian atas (epaxial)
6.2.7        Sekat horizontal
6.2.8        Miomer dan miokommata
6.3        Kemudian meneruskan (2.3) sampai terpisah bagian kiri dan kanan. Amati bentuk jaringannya alat-alatnya.
6.4        Kemudian bandingkan penampang melintang hasil potongan (6.1) dan (6.3)




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengamatan
1.      Ikan mas (Cyprinus carpio)
a.       Morfologi ikan mas (Cyprinus carpio)










Keterangan :
1.      Sirip punggung (pinna dorsalis)
2.      Sirip perut (pinna ventralis)
3.      Sirip dada (pinna pectoralis)
4.      Sirip ekor (pinna caudalis)
5.      Sirip dubur (pinna analis)
6.      Gurat sisi (linea lateralis)
7.      Mata (Organon visus)
8.      Hidung (Nostril)
9.      Lidah (lingua)
10.  Rahang atas ( premaxila)
11.  Rahang bawah ( mandibula)
12.  Katup insang ( opercolum)
13.  Membrane branchiostegi
b.      Anatomi ikan mas (Cyprinus carpio)












Keterangan:



2.      Ikan bandeng (Chanos chanos)
a.       Morfologi ikan bandeng (Chanos chanos)











Keterangan :
1.      Sirip punggung (pinna dorsalis)
2.      Sirip perut (pinna ventralis)
3.      Sirip dada (pinna pectoralis)
4.      Sirip ekor (pinna caudalis)
5.      Sirip dubur (pinna analis)
6.      Gurat sisi (linea lateralis)
7.      Mata (organon visus)
8.      Hidung (Nostril)
9.      Lidah (lingua)
10.  Rahang atas ( premaxila)
11.  Rahang bawah ( mandibula)
12.  Katup insang ( opercolum)
13.  Membrane branchiostegi
b.    Anatomi ikan bandeng (Chanos chanos)












Keterangan :


3.      Ikan tongkol (Euthynus alternatus)
a.       Morfologi ikan tongkol (Euthynus alternatus)










Keterangan :
1.      Sirip punggung pertama (dimuka)
2.      Sirip punggung kedua (dibelakang)
3.      Sirip perut (pinna ventralis)
4.      Sirip dada (pinna pectoralis)
5.      Sirip ekor (pinna caudalis)
6.      Sirip dubur (pinna analis)
7.      Gurat sisi (linea lateralis)
8.      Mata (organon visus)
9.      Hidung (Nostril)
10.  Lidah (lingua)
11.  Rahang atas ( premaxila)
12.  Rahang bawah ( mandibula)
13.  Katup insang ( opercolum)
14.  Membran branchiostegi
b.      Anatomi ikan tongkol (Euthynus alternatus)











Keterangan:




B.           Pembahasan
Dari hasil praktikum yang pertama tentang zoology vertebrata dengan kelas pisces, dapat kami jelaskan dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan dengan spesies ikan mas (Cyprinus carpio ), ikan tongkol (Euthynus altrnatus) dan ikan bandeng (Chanos chanos). Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang.
1.            Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Yang pertama kami mengamati Ikan mas (Cyprinus carpio)  merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih ke samping dan lunak, yang termsuk dalam golongan teleostei. Tubuhnya terbungkus oleh kulit yang bersisik, berenang dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan menggunakan insang. Ikan mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (babels). Ikan mas termasuk ke dalam hewan pemakan segala (omnivora) yang antara lain memakan serangga kecil, siput cacing, sampah dapur, potongan ikan, dan lain-lain. Dan tipe ekor homocerk (bentuknya teratur).
Mulut kecil, membelah bagian depan kepala. Sepasang mata bisa dibilang cukup besar terletak di bagian tengah kepala di kiri, dan kanan. Sepasang lubang hidung terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak di bagian belakang kepala. Di dalam moncong atau mulut ikan mas terdapat operculum, pre-operculum dan inter-operculum. Selain itu, pada bagian bawah kepala memiliki dua pasang kumis sungut yang pendek. Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pecioral fin), sirip perut (abdominal fin), sirip dubur (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-jari keras, dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut. Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak di belakang, dengan bentuk cagak. Insang berbentuk lembaran- lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap terdapat 4 lembar insang pada ikan mas (Cyprinus carpio). Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung. salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya.  Pada ikan mas juga terdapat Vesica metatoria dengan panjang 7 cm yang berfungsi sebagai pengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu ketika didalam air.
Secara morfologis, ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Dan hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid karena berbentuk melingkar dan beruas-ruas, ada berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya. Dengan tipe ekor homocerk karena bentuknya teratur. Sedangkan untuk mengetahui  dan membedakan ikan jantan dan betina dapat dilihat dari cairan yang keluar dari anus, kalau jantan keluar cairan warna putih dan kalau betina keluar cairan warna kuning.


MORFOLOGI (ikan mas)
pada praktikum ikan mas, pertama kami mengamati bagian morfologinya, dimana pada bagian morfologinya tersebut kami dapat menemukan beberapa bagian, diantaranya adalah:
a.            Caput (kepala), berukuran kecil dengan moncong yang runcing dan terdiri dari:
a)      Rima oris (celah mulut), terdiri atas maxilla (rahang atas), mandibula (rahang bawah), lingua (lidah) yang kaku, dan tak dijumpai adanya gigi. Mulut bertipe superior dan terdapat pada ujung rostum.
b)      Nostril (lubang hidung), berjumlah sepasang, terletak di sebelah atas maxilla.
c)      Operculum (tutup insang), berjumlah sepasang, besar dan terlihat jelas.
d)     Organon visus (mata), berjumlah sepasang, berada dibagian lateral kanan dan kiri dari caput, berbentuk bulat besar, dan cembung.
Pada inspection, bagian-bagiannya yang tampak dari luar ialah:
1)      Sclera
2)      Cornea
3)      Pupil
Bagian-bagian organon visus terbagi atas dua, yaitu:
1)            Bulbus oculi
Ø  Capsula dari luar ke dalam berturut-turut terdiri dari empat lapisan
o   Scelera, keras, memutih
o   Argentea, memutih seperti perak karena adanya Kristal-kristal di dalam sel-selnya
o   Tunica chorioldea, penuh dengan anyaman-anyaman pembuluh darah yang disebut plexus chonoideus.
o   Retina, menjadi pusat sel-sel indera penglihat.
Ø  Isi bola mata, lensa crystalline, keras, jenih dan betuknya tetap
2)            Orbita
·         Apparatus opercularis
·         Organon auditus
b.            Truncus (badan), berukuran panjang dan bersifat streamline, terdiri dari:
1)      Epidermis (kulit luar), tipis, transparent dan licin karena banyak menghasilkan mucus (getah lender) menutupi tubuh ikan untuk memudahkan pergerakan dalam air dan jga untuk mencegah masuknya organisme-organisme k dalam tubuhnya.
2)      Squama (sisik), terdapat di bawah epidermis, tersusun sebagai susunan genting dengan bagian belakang bebas, sehingga bagian sisik yang tertutup oleh sisik-sisik lain seperti: cycloid, cteniod, ganoid, dan placoid.
3)      Linea lateralis (gurat sisi), memanjang di sisi badan dari batas operkulum hingga caudal. Suatu bagunan brupa garis memanjang disisi lateral truncus, mulai dari kepala sampai ke pangkal ekor, tersusun oleh dua macam sel, yaitu: sel-sel penyokong dan sel-sel sensoris yang disebut neuromast. Linea lateralis terjadi sebagai penebalan ectoderm, di kanan kiri kepala dekat telinga yang disebut plapode
·         Linea supraorbitalis (di atas mata)
·         Linea infraobitalis (di bawah mata)
·         Linea hyomandibularis (di rahang bawah)
Linea lateralis berfungsi sebagai alat indera ke-6 yaitu:
·         Untuk mengetahui perubahan tekanan air berhubung dengan aliran arus air.
·         Untuk mengetahui apa bila ikan yang bersangkutan, mendekati/menjauhi benda-benda keras, seperti batu-batu
4)      Pinnae (sirip), terdiri atas sepasang pinna pectoralis (sirip dada) dengan rumus sirip PVII.5, sepasang pinna ventralis (sirip perut) dengan rumus sirip VV.4, sebuah pinna dorsalis (sirip punggung) dengan rumus sirip DXII.7, sebuah pinna analisis (sirip dubur) dengan rumus sirip AIX.5, dan pinna caudalis (sirip ekor) dengan rumus sirip CXIV.3. Ekornya tipe homocercal.
Jadi kesimpulan sirip pada ikan bandeng (Chanos chanos) adalah : DXII.7, CXIV.3,  AIX.5, VV.4, PVII.5.
ANATOMI (ikan mas)
Pada praktikum ikan mas (Cyprinus carpio), kedua kami mengamati bagian anatominya, dimana pada bagian anatominya tersebut kami dapat menemukan beberapa bagian, diantaranya adalah:
a.            Sistem Pencernaan
1)      Rongga mulut (Rima oris)
Selain tempat masuknya makan, ronga mulut pada ikan berperan dalam pengaliran air yang mengandung oksigen untuk proses respirasi.
2)      Faring (Pharinx)
Saluran lanjutan dari rongga mulut kearah posterior, fungsinya dalm sistem pencernaan adalah sebagai penghubug antara mulut esofagus. Dinding faring terdiri atas otot-otot yang menginduksi gerakan menelan.
3)      Kerongkongan
Bagian saluran pencernaan yang langsung berhubungan dibagaian anterior dengan faring dan dibagian posterior danga lambung.
4)      Lambung
Kelanjutan dari esofagus yang agak melebar. Bentuknya seperti tabung yang panjang tanpa perlekukan cardia dibagian depan dan pilorus dibagian belakang
5)      Usus halus
Usus berbentuk seperti tabung yang memanjang kearah posterior, berlekuk-lekuk serta mengisi hampir sebagian rongga abdominal.


6)      Hati
Hati berbentuk tidak beraturan, berwarnah merah, letaknya melebar mengelilingi usus. Hati mensekresikan cairan empedu yang mengalir ke dalam kantung empedu.
7)      Pankreas
Pankreas ikan mas bersifat mikroskopis dan difuse. Pancreas menghasilkan enzim pancreas yang berperan dalam proses pencernaan makanan.
b.            Sistem peredaran darah
Sistem sirkulasi berfungsi mengalirkan darah keseluruh bagian tubuh, terdiri atas jantung dan pembuluh-pembuluh darah. Ika mempunyai sistem peredaran darah tunggal, berarti darah masuk ke jantung hanya sekali. Jantung hanya mengandung darah yang miskin akan oksigen.
Jantung (cor 
Jantug berda di dalam rongga perikardinal, yaitu rongga yang terletak pada bagian antriventral tubuh, dibagian posterior insang. Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu:
a)            Sinus venosus
Merupakan ruang jantung pertama yang menerima darah. Berdinding tipis berwarna merah tua, terletak di dasar rongga pericardia.
b)            Atrium
Merupakan kantung segi tiga yang besar, terletak anterior dari sinus venosus dorsal dar ventrikel, dindingnya tebal dari pada sinus venosus.
c)            Ventrikal
Terletka setelah atrium dan sinus venosus dan mempunyai dinding yang tebal.
d)           Bulbus artenosus
Merupakan tabung yang keluar dari ventrikel, dinding tebal dan berwarna putih, memanjang sebagai aorta ventralis.

c.             Sistem Respirasi
Organ respirasi pada ikan umumnya adalah insang  (brachia) insang ikan mas terdiri atas lima pasang holoranchia, lima pasang gill rakers. Dan lima pasang anti brachialis.
a)      Hemibranchia
Berwarna merah, berbentuk berbentuk seperti sisir, dan tersusun atas lamela-lamela (gill rays) banyak mengandung pembuluh darah, dan dilapisi oleh membrane tipis yang akan terekspor/terlarut di dalam air pada saat pertukaran gas.
b)      Arcus brachialis
Berwarna putih, merupakan tempat menempel sepasang hemibranchia.
c)      Gill rakers
Berwarna putih, keras, berbentuk seperti sisir yang mengarah ke dalam dan untuk mencegah masuknya makanan ke insang ((branchia)
d.            Sistem urogenital
Oragan reproduksi pada ikan terdiri atas sepasang testis pada individu jantang dan sepasang ovarium pada betina. Tetis berbentuk memanjang, spermatozoa yang dihasilkan oleh testis disalurkan melalui ductus deferens. Sel-sel telur (ovum) yang dihasilkan oleh ovarium disalurkan melalui sepasang oviduk (tuba fallopi)
1)            Ginjal (ren)
Terdapat dibagian dorsal dari rongga perut (peritoneal) pada masing-masing sisi linea mediana. Bentuknya memanjang kearah leranial da berwarnah kecoklatan.
2)            Ureter
Merupakan sepasang saluran yang keluar dari tepi lateral dari ginjal, tempat lewat urin dan akan ditampung pada kantung urin (vesica unnaria) khusus pada jantan digunakan juga untuk lewatnya spermatozoa yang dihasilkan oleh testis melalui vasa efferentia kemudian masuk ke dalam ureter pada bagian bawah dan masuk ke dalam vesica urinaria

3)            Kantung urin
Mempunyai dinding yang tipis, terletak ventral dari retum dan bermuara di kloaka.
e.             Sistem Saraf
sistem saraf pada ikan mas terjadi menjadi tiga bagian utama, yaitu sistem saraf pusat yang meliputi otak, spina chordalis, sistem saraf tepi berupa saraf cranial dan spinalis, seta sistem saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis dan para simpatis.

FISIOLOGI (ikan mas)
1)            Sistema Respirasi
Alat pernapasan pada ikan (pisces) adalah insang (gill) dan beberapa alat pernafasan tambahan. Ikan (pisces) mempunyai tutup insang (gill) yang disebut katup insang (operculum) yang berfungsi untuk melindungi insang (gill). Insang (gill) merupakan komponen yang penting dalam kehidupan ikan, karena insang digunakan untuk pertukaran gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dan di dalam insang terdapat filamen. Pada tiap filamen insang terdapat lamela-lamela yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Jumlah dan ukuran lamela sangat bervariasi, tergantung tingkah laku dari ikan tersebut (Pudjiatmoko, 2006).
Proses pernapasan pada ikan dapat di bagi menjadi empat tahap yakni pertukaran udara melalui permukaan alat pernafasan, difusi oksigen dan karbondioksida antara insang dan darah, transport oksigen dan karbindioksida di dalam darah dan cairan tubuh dan dari sel dan pengaturan pernafasan. Proses ini dapat berlangsung karena adanya perbedaan tekanan parsial gas (Fujaya, 1999).
Setelah operculum dibuka, terlihat insang berwarna merah. Insang terdiri atas bagian yang berwana putih dan melengkung disebut arcus branchialis, yang berfungsi sebagai pelekat insang pada tulang tengkorak, kemudian terlihat bentukan seperti sisir berwarna merah. Bentukan seperti sisir ini berpasangan (terdiri atas dua) ini disebut holobranchialis. Satu bagian dari holobranchialis disebut hemibranchialis. Sisir-sisir berwarna merah tempat terjadinya difusi oksigen dan karbondioksida disebut filamen.filamen ini terkait erat dengan kapiler darah yaitu pembuluh aferent dan pembuluh efferen (Fujaya, 1999).
Pada kelas Selachei, seperti hiu, otot renang yang kuat, khususnya pada sirip kaudal (ekor), mendorong tubuhnya ke depan. Fungsi utama sirip dorsal adalah untuk menstabilkan tubuh, sedangkan sirip pektoral dan pelvis yang berpasangan memberikan daya angkat dalam air. Meskipun hiu mendapat daya angkat ekstra dengan menyimpan sejumlah besar minyak dalam hatinya yang besar, hewan ini masih tetap lebih pada t dibandingkan dengan air, dan akan tenggelam jika berhenti berenang (Fujaya, 1999).
2)            Sistem Kardiovascular (Sistem Sirkulasi)
Organ vaskular yang utama pada ikan mas adalah cor atau jantung. Jantung memiliki dua ruang  yaitu satu atrium dan satu ventrikel yang  terletak di dekat insang.  Ikan memiliki dua macam pembuluh darah yaitu arteri dan vena. Peredaran darah pada ikan mas (Cyprinus carpio) dimulai dari jantung (cor), menuju insang untuk melalukan pertukaran gas. Selanjutnya darah dialirkan menuju ke dorsal aorta dan ke segenap organ-organ tubuh (kepala (caput), otot badan, ginjal (ren), dan semua organ pencernaan melalui kapiler) (Fujaya, 1999).
Ikan mas (Cyprinus carpio) memiliki dua ruang pada jantungya, yang tersusun dari dinding tipis pada atrium dan yang tebal pada vetrikel otot. Darah mengalir dari sinus venosum ke atrium dan dari atrium ke ventrikel otot. Kontaksi ventrikel otot memaksa darah masuk ke dalam conus arteriosus yang kecil dan keluar melaui ventral aorta pendek dan menuju ke insang melalui empat pasang brachial arteries yang berbeda. Serambi (atrium) pada jantung berfungsi sebagai penerima darah dari seluruh tubuh dan satu bilik (ventrikel) yang berfungsi menyalurkan darah ke insang. Berdasarkan hasil pengamatan, warna Atrium terlihat lebih gelap, sedangkan ventrikel terlihat terang dan berdinding tebal. Tampak juga bagian yang disebut sinus venosus yang letaknya melekat pada atrium dan ventrikel. Warnanya jauh lebih muda dari keduanya dan berdinding tipis yang berfungsi sebagai penerima darah dari vena cardinalis anterior dan vena cadinalis posterior. Arteri aferent branchialis berfungsi mengalirkan darah ke insang membawa darah yang mengandung karbondioksida, sedangkan arteri efferent branchialis mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan membawa oksigen ke organ tubuh (Fujaya, 1999).
3)            Sistem Digetorium (Sistem Pencernaan)
Alat pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat pencernaan pada ikan mas (Cyprinus carpio) terdiri atas lambung (gestar). Saluran pencernaan pada ikan terdiri atas segmen mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung (gestar), pilorus, usus, rektum dan anus. Alat pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan (Fujaya, 1999).
Sitem pencernaan pada ikan merupakan serangkaian jalur yang melalui berbagai organ yaitu dimulai dari mulut, pharink, esophagus, lambung (gaster), usus (intestin )dan anus. Pada pengamatan ketika praktikum, hanya terlihat bagian intestine atau usus yang terletak dibawah gonad dan berwarna coklat kehijauan. Bentuknya memanjang yang terlihat sebagai rangkaian saluran bulat yang panjang dan terjalin. Selain itu, dapat diamati bagian dari kelenjar pencernaan yaitu hepar (hati) ikan yang berbentuk kecil berwarna merah tua dan terletak dekat dengan jantung dan kantung empedu yang berwarna kehijauan dan berbentuk bulatan kecil. Fungsi kelenjar pencernaan ini adalah untuk membantu sistem-sistem pencernaan dalam mencerna makanan (Fujaya, 1999).
4)            Sistem Urogenitalia (Sistem Kelamin)
Sistem urogenitale pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang berupa gonad lansung dapat dilihat untuk membedakan jenis kelamin ikan. Hal ini terbukti ketika pada saat praktikum. Warna gonad (ovary) ikan betina berwarna putih transparan seperti agar-agar, sedangkan pada ikan jantan berwarna putih keruh. Alat-alat kelamin pada ikan ini terdiri atas ginjal (ren) ada dua pasang terletak di dorsal kantong renang dan ventral columna vertebralis. Filtrasi sampah nitrogen dalam archinepric atau wolffiant duct dari darah ke kantong urin. Dari kantong tersebut menuju urogenital sinus melalui urogenital pore (lubang). Lubang pengeluaran pada ikan jantan dan betina berbeda. Pada jantan lubang urin dan lubang genitalnya terpisah. Sedangkan ada betina lubang ini tergabung (Ismawati, 2008).
5)            Sistem Nervosum (Sistem Saraf)
Sistem syaraf pada ikan bertulang terdiri dari dua bagian utama, yaitu system syaraf pusat (otak dan tulang belang) dan system syaraf tepi (syaraf yang menghubungkan otak dan tulang belakang dengan bagian lain dari tubuh). Otak pada Cyprinus carpio dewasa terdiri dari lima bagian utama, yaitu telensephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon,. Dan myelencephalon. Sistem syaraf pusat terdiri dari telencephalon: lobus olfactorius dan hemisphere. Diencephalon terdiri atas thalamus, hypothalamus, dan pineal pituitary. Mesencephalon terdiri dari Lobus optik. Metencephalon terdiri dari cerebellum dan myencephalon terdiri dari medula oblongata (Ismawati, 2008).
6)            Sistem Musculare (Sistem Otot)
Sistem otot pada ikan relatif sama dengan sistem otot pada vertebrata daratan. Sebagian besar dari otot tersusun atas myotom-myotom. Kontraksi dari myotom ini disesuaikan dengan bentuk tubuh ikan itu sendiri (Ismawati, 2008).
Otot tubuh pada ikan mas (Cyprinus carpio) mengalami segmentasi (myotome). Kontraksi myotome dihasilkan akibat kelenturan bagian tubuh yang membantu berenang. Antar myotome dorsal dan ventral dipisahkan oleh septum septum transversum disebut otot epaksial dan segmen otot ventral ke septum transversum disebut otot hepaksial (Ismawati, 2008).
7)            Sistem Skeleton
Hampir semua ikan bertulang keras memiliki endoskeleton dengan matriks kalsium fosfat yang keras. Kulitnya seringkali tertutupi dengan sisik pipih bertulang yang berbeda strukturnya. Dari kelenjar pada kulit ikan bertulang keras mensekresikan mukus yang memberikan hewan ini kulitnya menjadikannya lebih licin (Ismawati, 2008).


klasifikasi ikan mas (Cyprinus carpio) sebagai berikut :
Filum                  : Chodata
Kelas                  : Pisces
Sub Kelas           : Teleostei
Ordo                   : Ostariophysi
Sub Ordo           : Cyprinoidea
Famili                 : Cyprinidea
Genus                 : Cyprinus
Spesies               : Cyprinus caprio L.

2.            Ikan bandeng (Chanos chanos)
MORFOLOGI (Ikan bandeng)
a.            Caput (kepala), berukuran kecil dengan moncong yang runcing dan bagian yang terdapat pada kepala terdiri dari:
1)      Organon visus (mata), berjumlah sepasang, berada dibagian lateral kanan dan kiri dari caput, berbentuk bulat besar, dan cembung.
2)      Rima oris (celah mulut), terdiri atas maxilla (rahang atas), mandibula (rahang bawah), lingua (lidah) yang kaku, dan tak dijumpai adanya gigi. Mulut bertipe superior.
3)      Nostril (lubang hidung), berjumlah sepasang, terletak di sebelah atas maxilla,
4)      Operculum (tutup insang), berjumlah sepasang, besar dan terlihat jelas.
b.            Truncus (badan), berukuran panjang dan bersifat streamline, terdiria dari:
1)      Squama (sisik), menutupi seluruh badan dengan sisik tipe sikloid.
2)      Linea lateralis (gurat sisi), memanjang di sisi badan dari batas operkulum hingga caudal.
3)      Pinnae (sirip), terdiri atas sepasang pinna pectoralis (sirip dada) dengan rumus sirip PVII.9, sepasang pinna ventralis (sirip perut) dengan rumus sirip VIV.7, sebuah pinna dorsalis (sirip punggung) dengan rumus sirip DXI.9, sebuah pinna analisis (sirip dubur) dengan rumus sirip AIII.9, dan pinna caudalis (sirip ekor) dengan rumus sirip CXIII.9. Ekornya tipe homocercal.
Jadi kesimpulan sirip pada ikan bandeng (Chanos chanos) adalah : DXI.9, CXII. 9,  AIII.9, VIV.7, PVII.9.
4)      Lubang urogenital, terletak di bagian anal sebagai lubang pengeluaran dari sistem ekskresi dan genital.
5)      Anus, terletak dibagian anal sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan.
ANATOMI (Ikan bandeng)
1.            Sistem respirasi, menggunakan branchia (insang) yang terdiri dari:
a.       Holobrancia, terdiri dari sepasang hemibranchia (lembaran insang), berwarna merah, bentuknya seperti sisir, tersusun atas lamela-lamela, dan mengandung banyak pembuluh darah.
b.      Archus branchialis (lengkung insang), tempat melekatnya hemibranchia.
c.       Gill rakers (raker mulut), bentuknya seperti sisir yang mengarah ke dalam sebagai pencegah masuknya makanan ke insang.
2.            Sistem sirkulasi, terdiri dari:
a.       Cor (jantung), terletak pada rongga perikardial dalam kepala, ditutupi selaput perikardium, beruang dua yang terdiri atas sebuah atrium (serambi) dan sebuah ventrikel (bilik), dan sinus venosus.
b.      Pembuluh darah berupa arteri, vena, dan kapiler.
3.            Sistem pencernaan, terdiri dari:
a.       Esofagus (kerongkongan), saluran silindris pendek menuju ventrikulus.
b.      Ventriculus (lambung), saluran yang melebar dan berbentuk seperti 'J'.
c.       Pyloriccaeae (usus buntu), tonjolan halus diantara pertemuan ventriculus dan intestinum.
d.      Intestinum (usus), saluran panjang berkelok-kelok dan diikat mesentrium (penggantungnya).
e.       Glandula digestiva (kelenjar pencernaan), terdiri atas hepar (hati) yang besar dan berwarna merah coklat, vesica fellea (empedu) kantung bulat berwarna hijau tua di sebelah bawah hepar, dan pankreas.
4.            Sistem saraf, berupa encephalon (otak) berwarna putih sebagai sistem saraf pusat.
5.            Sistem urogenital, terdiri dari:
a.       Sistem ekskresi berupa mesonefros (ginjal) yang memanjang dan melekat pada dinding rongga perut bagian dorsal dan berwarna merah tua, ureter berupa saluran yang keluar dari ginjal.
b.      Sistem genitalia, berdasarkan sampel berkelamin jantan, berupa sepasang testis yang menghasilkan sperma dan ductus deferens sebagai saluran sperma.
FISIOLOGI (Ikan bandeng)
1.            Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah tunggal, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus, lalu masuk atrium dan menuju ventrikel. Darah pun dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis, kemudian darah mengikat O2 dan diedarkan ke seluruh tubuh; di jaringan tubuh darah mengikat CO2. Melalui sistem vena, darah kembali menuju jantung.
2.            Sistem Pencernaan.
Berawal dari makanan masuk cavum oris lalu melalui faring tertelan masuk ke esofagus, kemudian menuju ventriculus untuk mulai dicerna. Pencernaan berlanjut ke intestinum dibantu hepar, pankreas, dan empedu yang mengeluarkan sekretnya. Sisa pencernaan akan dikeluarkan melalui anus.

3.            Sistem Respirasi
Mekanismenya diatur oleh mulut dan operculum. Ketika operculum dan mulut membuka, air yang mengandung O2 masuk dalam mulut. Insang yang kaya kapiler akan mengikat O2 dan CO2 dilepas. Ketika mulut dan operculum menutup, air keluar melalui celah insang membawa CO2.
4.            Sistem Saraf
Otak berperan sebagai pusat koordinasi, impuls yang diterima alat indera akan diproses untuk meresponnya. Medula spinalis berperan dalam gerak refleks dan sistem saraf periferi berperan untuk kerja organ involunter.
5.            Sistem Urogenital, terdiri dari:
a.       Sistem ekskresi, dimana sisa metabolisme yang dibawah darah ke iginjal akan difilter hingga membentuk urine, lalu disalurkan melalui ureter menuju vesica urinaria sebelum dikeluarkan. Biasanya ikan bandeng mengeluarkan banyak urin untuk mengatasi kelebihan air dan kekurangan ion.
b.      Sistem genitalia, dimana sampelnya berkelamin jantan, testis menghasilkan sperma lalu disalurkan melalui ductus deferens dan dikeluarkan untuk fertilisasi eksternal.
Klasifikasi
Phylum   : Chordata
Classis    : Osteichthyes
Ordo       : Malacopterygli
Familia   : Chanidae
Genus     : Chanos
Species   : Chanos chanus
3.            Ikan Tongkol
MORFOLOGI (Ikan Tongkol)
a.            Caput, terdiri dari : membran branchiostegi, berjumlah sepasang, berada di belakang operculum dan terlihat jelas.
b.            Truncus, terdiri dari :
a)      Squama, hampir seluruh tubuhnya ditutupi sisik tipe ganoid
b)      Pinnae (sirip), terdiri atas sepasang pinna pectoralis (sirip dada) dengan rumus sirip PV.18, sepasang pinna ventralis (sirip perut) dengan rumus sirip VIII.5, sirip punggug pertama dengan rumus sirip D1VII.3, sirip punggung kedua dengan rumus sirip D2V.4, sebuah pinna analisis (sirip dubur) dengan rumus sirip AIV.8, dan pinna caudalis (sirip ekor) dengan rumus sirip CX.7. Ekornya tipe homocercal. dan finlet (sirip tambahan) yang berukuran kecil. 
Jadi kesimpulan sirip pada ikan tongkol (Euthynus alternatus) adalah : D1VII.3, D2V.4,  CX. 7,  AIV.8, VIII.5, PV.18

ANATOMI (Ikan Tongkol)
1.            Sistem respirasi, menggunakan branchia (insang) yang terdiri dari:
a.       Holobrancia, terdiri dari sepasang hemibranchia (lembaran insang), berwarna merah, bentuknya seperti sisir, tersusun atas lamela-lamela, dan mengandung banyak pembuluh darah.
b.      Archus branchialis (lengkung insang), tempat melekatnya hemibranchia.
c.       Gill rakers (raker mulut), bentuknya seperti sisir yang mengarah ke dalam sebagai pencegah masuknya makanan ke insang.
2.            Sistem sirkulasi, terdiri dari:
a.      Cor (jantung), terletak pada rongga perikardial dalam kepala, ditutupi selaput perikardium, beruang dua yang terdiri atas sebuah atrium (serambi) dan sebuah ventrikel (bilik), dan sinus venosus.
b.      Pembuluh darah berupa arteri, vena, dan kapiler.
3.            Sistem pencernaan, terdiri dari:
a.      Esofagus (kerongkongan), saluran silindris pendek menuju ventrikulus.
b.      Ventriculus (lambung), saluran yang melebar dan berbentuk seperti 'J'.
c.       Pyloriccaeae (usus buntu), tonjolan halus diantara pertemuan ventriculus dan intestinum.
d.      Intestinum (usus), saluran panjang berkelok-kelok dan diikat mesentrium (penggantungnya).
e.       Glandula digestiva (kelenjar pencernaan), terdiri atas hepar (hati) yang besar dan berwarna merah coklat, vesica fellea (empedu) kantung bulat berwarna hijau tua di sebelah bawah hepar, dan pankreas.
4.            Sistem saraf, berupa encephalon (otak) berwarna putih sebagai sistem saraf pusat.
5.            Sistem urogenital, terdiri dari:
a.       Sistem ekskresi berupa mesonefros (ginjal) yang memanjang dan melekat pada dinding rongga perut bagian dorsal dan berwarna merah tua, ureter berupa saluran yang keluar dari ginjal.
b.      Sistem genitalia, berdasarkan sampel berkelamin jantan, berupa sepasang testis yang menghasilkan sperma dan ductus deferens sebagai saluran sperma.
FISIOLOGI (Ikan Tongkol)
1.            Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah tunggal, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus, lalu masuk atrium dan menuju ventrikel. Darah pun dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis, kemudian darah mengikat O2 dan diedarkan ke seluruh tubuh; di jaringan tubuh darah mengikat CO2. Melalui sistem vena, darah kembali menuju jantung.
2.            Sistem Pencernaan.
Berawal dari makanan masuk cavum oris lalu melalui faring tertelan masuk ke esofagus, kemudian menuju ventriculus untuk mulai dicerna. Pencernaan berlanjut ke intestinum dibantu hepar, pankreas, dan empedu yang mengeluarkan sekretnya. Sisa pencernaan akan dikeluarkan melalui anus.
3.            Sistem Respirasi
Mekanismenya diatur oleh mulut dan operculum. Ketika operculum dan mulut membuka, air yang mengandung O2 masuk dalam mulut. Insang yang kaya kapiler akan mengikat O2 dan CO2 dilepas. Ketika mulut dan operculum menutup, air keluar melalui celah insang membawa CO2.
4.            Sistem Saraf
Otak berperan sebagai pusat koordinasi, impuls yang diterima alat indera akan diproses untuk meresponnya. Medula spinalis berperan dalam gerak refleks dan sistem saraf periferi berperan untuk kerja organ involunter.
5.            Sistem Urogenital, terdiri dari:
a.       Sistem ekskresi, dimana sisa metabolisme yang dibawah darah ke iginjal akan difilter hingga membentuk urine, lalu disalurkan melalui ureter menuju vesica urinaria sebelum dikeluarkan. Biasanya ikan bandeng mengeluarkan banyak urin untuk mengatasi kelebihan air dan kekurangan ion.
b.      Sistem genitalia, dimana sampelnya berkelamin jantan, testis menghasilkan sperma lalu disalurkan melalui ductus deferens dan dikeluarkan untuk fertilisasi eksternal.
Klasifikasi
Phylum   : Chordata
Classis    : Osteichthyes
Ordo       : Gaboloida
Familia   : Scombeidae
Genus     : Euthynnus
Species   : Euthynnus alternates
BAB V
PENUTUP
A.          Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan praktikum ini adalah untuk mengenal karakter morfologi dan anatomi ikan . Dan juga mengetahui bagian-bagian organ dalam pada ikan khususnya lambung, hati, empedu, otak, gelembung udara, ginjal, insang, usus, lubang, arogerital, laring, faring, dan gonad.
Pada bagian luar dapat kita lihat mata, tutup insang, rahang atas, rahang bawa, squama, sisik, gurat sisi lubang hidung, sirip, ekor. Dan dengan melakukan praktikum ini kita juga bisa mengetahui bagaimana tipe sisik dari berbagai ikan yaitu :
1.            Tipe sisik dari ikan tongkol (Euthynus alternalus) yaitu ganoid.
2.            Tipe sisik dari ikan bandeng (Chanos chanus ) yaitu Cycloid.
3.            Tipe sisik dari ikan mas (Cyprinus carpio) yaitu Ctenoid.
Serta kita dapat mengetahui jumlah sirip dari berbagai ikan yaitu :
1.            Ikan tongkol (Euthynus alternalus) jumlahnya: D1VII.3, D2V.4, PV.18, VIII.5, AIV.8, CX.7
2.            Ikan bandeng (Chanos chanus) jumlahnya: DXI.9, PVII.9, VIV.7, AIII.9, CXIII.9
3.            Ikan mas  (Cyprinus carpio) jumlahnya yaitu: DXII.7, PVIII.5, VV.4,  AIX.5, CIV.3

B.           Saran
1.            Saran untuk praktikan yaitu sebagai praktikan hal yang sewajarnya dilakukan adalah menghargai dan menghormati asisten, utamanya masalah kehadira. Praktikan juga harus betul-betul memperhatikan apa yang diberikan oleh asisten pada saat praktikum berlangsung.
2.            Saran untuk asisten yaitu membimbinglah adik-adinya denga semua apa yang dimiliki sehingga nantinya itu menjadi tambahan ilmu yang sangat berguna, bermanfaat bagi praktikan maupun asisten itu sendiri. Wa Marratan Ukhra Syukran Katsiran Ya Akhiy M. Ridwan. 
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Ikan. (online), http://id.wikipedia.org, diakses pada hari Ahad tanggal 27 Juli 2013).
Anonim. 2013. Osteichthyes. (online), (http://edubio.blogspot.com, diakses pada hari Rabu tanggal 30 Juli 2013).
Asadi, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FKIP Unsulbar : Majene.
Campbell, Neil. A, 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Fujaya, 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Ismawati, 2008. Biologi. Solo: Bumi Aksara.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Sinar Wijaya : Surabaya.
Djuanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Amico,Bandung.
Kimbal, J.W, 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Riki. 2010. Laporan Pisces. (online), (http://rykibio046.blogspot.com, diases pada hari Ahad tanggal 27 Juli 2013).
R. Soewarsono, dkk. 1992. Diktat Praktikum Zoology Comparativa. Jurusan Biologi Unhas : Makassar.
Sukiya, 2001. Biologi Vertebrata. Yokyakarta: Fakultas MIPA Universitas Negeri
Yokyakarta.


LAMPIRAN

A.    Laporan Sementara






















































B.     Foto-Foto Praktikum/Dokumentasi
MORFOLOGI
1.      ikan mas (Cyprinus carpio)
2.      Ikan bandeng (Chanos chanus)
3.      Ikan Tongkol (Euthynus alternalus)
ANATOMI
1.      Ikan Tongkol (Euthynus alternalus)
 
2.      Ikan Bandeng (Chanos chanus)
3.  Ikan mas (Cyprinus carpio)