Jumat, 11 Juli 2014

TELAAH KURIKULUM BIOLOGI 1 Materi IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat. Secara etimologis, kurikulum merupakan terjemahan dari kata curriculum dalam bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Banyak defenisi kurikulum yang pernah dikemukakan para ahli. Defenisi-defenisi tersebut bersifat operasional dan sangat membantu proses pengembangan kurikulum tetapi pengertian yang diajukan tidak pernah lengkap. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
Perubahan kurikulum selain sebagai kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh guru ataupun pihak yang terkait juga memiliki fungsi penting dalam proses belajar mengajar. Pertama, perubahan kurikulum dapat dilihat sebagai kesempatan dan upaya untuk memperoleh dan mengembangkan keunggulan kompetitif. Kurikulum yang diperbaharui secara teratur berfungsi untuk mengantisipasi kebutuhan pasar. Perubahan kurikulum dimaknai sebagai upaya strategis untuk memperoleh keunggulan bersaing (Nudu, 2000).
Pada tahun ajaran 2004/2005 setelah diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), setahun kemudian yaitu pada tahun ajaran 2006/2007 diterbitkan kebijakan baru mengenai adanya pemberlakuan pengorganisasian kurikulum yang dikenal dengan istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Dengan adanya kurikulum ini, pembelajaran dapat lebih disesuaikan dengan kondisi di setiap daerah bersangkutan, tetapi dalam prakteknya sebagian besar guru masih belum memahami tentang pembelajaran dengan penggunaan kurikulum KTSP. Oleh karena itu, sebagai calon guru, paling tidak harus mengetahui konsep dasar dan materi tentang KTSP.
B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami akan bahas dalam makalah ini, yaitu:
1.      Bagaimana Gambaran Umum materi IPA terpadu kelas VII SMP/MTs pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?
2.      Bagaimana Kurikulum IPA terpadu kelas VII SMP/MTs pada KTSP?
3.      Bagaimana susunan materi (Placement) IPA terpadu kelas VII SMP/MTs?

C.     MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi Telaah Kurikulum tentang Materi IPA Terpadu Untuk SMP/MTs kelas VII Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam dunia pendidikan.
2.      Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai mata kuliah Telaah Kurikulum.
3.      Sebagai bahan informasi bagi masyarakat.






BAB II
DESKRIPSI KURIKULUM IPA TERPADU KELAS VII SMP/MTs
A.    GAMBARAN UMUM MATERI
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dijelaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanankan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
1.      Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Pada materi IPA terpadu kelas VII SMP/MTs yang diterbitkan oleh PT. Leuser Cita Pustaka tahun 2009 yang ditulis oleh Diana Puspita dan Iip Rohima terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu Fisika, Kimia dan Biologi. Dimana pada semester pertama standar kompetensi dan kompetensi dasar yaitu:
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan
1.1  Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.2  Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.3  Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
2.      Memahami klasifikasi zat
2.1  Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat
2.2  Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
2.3  Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana
2.4  Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran
3.      Memahami wujud zat dan perubahannya
3.1  Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.2  Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
3.3  Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
3.4  Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.      Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia
4.1  Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat
4.2  Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia
4.3  Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana
4.4  Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana
Sedangkan semester dua Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasarnya (KD) yaitu:
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5.      Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
5.1  Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik
5.2  Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana
5.3  Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan
5.4  Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam
6.      Memahami keanekaragaman makhluk hidup
6.1  Mengidentifikasi ciri-ciri mahkluk hidup
6.2  Mengklasifikasikan mahkluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
6.3  Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme
7.      Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
7.1  Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
7.2  Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem
7.3  Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
7.4  Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

2.      Materi IPA terpadu kelas VII SMP/MTs
Berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tersebut tercantum dalam 14 bab yaitu sebagai berikut:
a.       Semester 1
·         Bab 1: Besaran dan Satuan
·         Bab 2: Asam, Basa, dan Garam
·         Bab 3: Unsur, Senyawa, dan Campuran
·         Bab 4: Wujud Zat dan Massa Jenis
·         Bab 5: Suhu dan Pemuaian
·         Bab 6: Kalor
·         Bab 7: Perubahan Materi dan Perubahan Campuran
·         Bab 8: Reaksi Kimia
b.      Semester 2
·         Bab 9: Pengamatan Gejala Alam
·         Bab 10: Gerak Lurus
·         Bab 11: Ciri-ciri Mahkluk Hidup
·         Bab 12: Keanekaragaman Mahkluk Hidup
·         Bab 13: Ekosistem
·         Bab 14: Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
3.      Alokasi Waktu
Materi-materi yang tercantum dalam 14 bab tersebut harus diselesaikan dalam waktu 28 × minggu efektif dengan 1 × minggu efektif merupakan mid semester ganjil dan semester genap, 1 × minggu efektif merupakan ujian semester ganjil dan semester genap dan 2 × minggu efektif digunakan sebagai waktu yang digunakan sebagai untuk pengayaan.
B.     TELAAH MATERI IPA TERPADU KELAS VII SMP/MTs
a.       Semester 1
1)      Fisika
·         Bab 1: Besaran dan Pengukuran
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.   Mengetahui operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
2.   Mengetahui satuan besaran-besaran dasar fisika dalam Sistem (satuan) Internasional.
3.   Mengenal alat-alat ukur panjang, massa, waktu, dsb.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi besaran dan satuan, siswa dituntut untuk :
1.   Dapat mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari dan mengelompokkannya kedalam besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
2.   Mampu menggunakan Sistem (satuan) Internasional dalam menyatakan besaran-besaran fisika.
3.   Mampu memahami pengertian suhu serta konsep dasar pengukuran.
4.   Mampu mengonversi satuan besaran pokok dan turunan.
2.      Telaah Waktu
1 × minggu efektif = 4 × 40 menit = 2 × pertemuan
3.      Telaah Placement:
Materi besaran dan satuan ditempatkan pada bab pertama kelas VII SMP/MTs semester I.
4.      Telaah Materi:
Semua gejala alam yang dapat diukur disebut besaran. Secara fisika, besaran didefenisikan sebagai gejala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur dan nilainya dapat dinyatakan dengan angka. Bentuk baku digunakan untuk menyatakan bilangan kelipatan sepuluh. Bentuk baku menggunakan bilanngan pokok atau bilangan bakku sepuluh. Bilangan bulat dan bilangan decimal dapat dinyatakan dalam bentuk baku.
Untuk memenuhi kebutuhan tentang adanya kesamaan hasil pengukuran, para ahli pada Coference Generate des Poids el Measure (CGPM) menyeragamkan sistem satuan yang dikenal sebagai Sistem Internasional (SI). SI juga dikenal dengan sebutan sistem metrik yang terbagi menjadi dua, yaitu sistem CGS dan MKS.
Proses pengubahan satuan dengan cara menyetarakan/menyamakan nilai satuan yang berbeda dari besaran tertentu disebut konversi satuan.Besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran yang lain disebut besaran pokok. Besaran pokk ada 7 macam yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kut arus listrik, intensitas cahaya dan jumlah zat.Satuan besar pokok dinyatakan dengan system satuan Internasional (SI). Satuan-satuan tersebut adalah meter, sekon, kilogram, kelvin, amper, kandela dan mol. Besaran-besaran dalam fisika yang tidak termasuk besaran pokok disebut besaran turunan.
·         Bab 2: Wujud Zat dan Massa Jenis
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Wujud Zat dan Massa Jenis, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui wujud-wujud zat.
2.      Mengetahui cara pengukuran massa jenis zat tertentu.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Zat, wujud zat, dan massa jenis, siswa dituntut:
1.      Mampu menyelidiki perubahan wujud suatu zat
2.      Mampu mendefinisikan gaya tarik antar partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran.
3.      Dapat membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan
4.      Dapat mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari.
5.      Mampu menjelaskan berdasarkan percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat.
6.      Mampu menghitung massa jenis suatu zat.
7.      Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Telaah Waktu:
1× minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi wujud zat dan massa jenis ditempatkan pada bab kedua kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Zat adalah bentuk materi yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang khas. Zat padat, cair, dan gas mempunyai sifat yang berbeda. Zat padat memiliki sifat  bentuk dan volume tetap, gaya tarik antar molekul yang kuat. Zat cair bersifat bentuk selalu berubah sesuai tempat, volume teta, dan gaya tarik antar molekul lemah. Sedangkan gas bersifat bentuk dan volume berubah sesuai tempat, dan gaya tarik antar molekul lemah.
Perubahan wujud zat ada lima macam yaitu membeku, mencair, menyublim, menguap, dan mengembun. Melebur, menguap, dan menyublim adalah perubahan wujud yang memerlikan kalor.Sedangkan mengembun dan membeku adalah perubahan wujud zat yang melepaskan kalor. Susunan molekul–molekul zat  padat sangat rapat sehingga gaya tarik menariknya sangat kuat , susunan molekul zat cair sangat renggang sehingga gaya tarik  antar molekulnya lemah, sedangkan susunan molekul zat gas sangat renggang sehingga gaya tarik menariknya lemah.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang sejenis. Sedangkan adhesi adalah gaya tari menarik antara molekul-molekul yang tidak sejenis.
Kapailaritas merupakan gajala meresapnya zat cair melalui pipa kapiler atau celah sempit.  Besar massa jenis suatu zat dapat diketahui dengan persamaan:
Satuan massa jenis dalam SI dinyatakan dalam kilogram per meter kubik .  Satuan yang lain yaitu  penerapan massa jenis dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
1.      Kapal selam dapat terapung, melayang, dan tenggelam karena massa jenisnya dapat diperbesar atau diperkecil dengan cara mengisi air kedalam tangki pembera, atau mengeluarkan air dari tangki pemberat.
2.      Tinta printer yang digunakan untuk printer-printer tertentu memiliki kepekaaan yang berbeda sehingga massa jenisnya berbeda.
3.      Mesin-mesin kendaraan tertentu menggunakan oli dengan kekentalan tertentu sehingga sesuai dengan karakteristik mesin. Dengan demikian maka mesin dapat awet dan tidak cepat aus.
Lapisan batuan pada litosfher terbentuk berdasarkan massa jenis batuan. Batuan yang memiliki massa jenis yang kecil berada pada lapisan paling atas sedangkan batuan yang memiliki massa jenis besar berada pada lapisan  paling bawah.
·         Bab 3: Suhu dan Pemuaian
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Suhu dan Pemuaian, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
2.      Mememahami cara mengonversi suatu besaran.
3.      Mengetahui maksud dari pemuaian
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Suhu dan Pemuaian, siswa dituntut untuk dapat:
1.      Dapat menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat.
2.      Dapat membandingkan skala suhu Celcius dengan suhu skala yang lainnya.
3.      Mampu menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, zat cair dan gas.
4.      Mampu melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat padat.
5.      Mampu menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi.
2.      Telaah Waktu:
1        × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Suhu dan Pemuaian ditempatkan pada bab ke tiga kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu dengan tepat.Suhu adalah ukuran (derajat) panas/dinginnya suatu benda, dan thermometer adalah alat yang diunakan untuk mengukur suhu.
Keuntungan dan kerugian penggunaan zat cair sebagai bahan pengisi thermometer:
a.       Raksa
Ø  Keuntungan:
a)      Mudah dilihat karena mengkilap;
b)      Pemuaiannya teratur,
c)      Tidak membasahi dinding,
d)     Jangkauan suhunya cukup besar, yaitu -39ºC sampai dengan 375ºC.
Ø  Kerugian:
a)      Harganya mahal,
b)      Tidak dapat mengukur suhu rendah (kurang dari -39ºC),
c)      Merupakan bahan beracun
b.      Alkohol
Ø  Keuntungan:
a)      Harganya murah,
b)      Lebih teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup besar, titik bekunya rendah yaitu -112ºC.
Ø  Kerugian
a)      Titik didihnya rendah, yaitu -78ºC sehingga tidak bias mengukur suhu tinggi.
b)      Tidak berwarna sehingga sulit dilihat.
c)      Membasahi dinding.
Perbandingan berbagai skala thermometer:
Jenis thermometer
Titik tetap
Selisih
(jumlah skala)
Bawah
Atas
Celsius
0ºC
100ºC
100
Reamur
0ºR
80ºR
80
Fahrenhet
32ºF
212ºF
180
Kelvin
273ºK
373ºK
100
                        Keterangan:
                        tc = skala yang ditunjukan termometer Celsisus (ºC)
                        tR= skala yang ditunjukan termometer reamur (ºR)
                        tF= skala yang ditunjukan termometer fharenheit (ºF)
                        T= skala yang ditunjukan termometer kelvin (K)
Jika zat padat dipanaskan, gerakan (getaran) partikelnya akan semakin cepat dan saling menumbuk dengan partikel yang ada didekatnya. Hal tersebut mengakibatkan jarak antara partikel akan menjadi renggang dan zat pada akan menjadi bertambah panjang (terjadi pemuaian). Zat cair mengalami pemuaian, karena zat cair tersebut menempati ruang sesuai dengan bentuk tempatnya.Pemuaian zat cair ternyata berbeda-beda tergantung dengan besar koefisien muai luas. Proses pemuaian gas terjadi jika gas tersebut mendapat kalor maupun suhu yang semakin besar. Untuk jenis benda yang berlainan, besar pemuaian juga berbeda.Perbedaan adanya pertambahan panjang tergantung dengan besarnya koefisien muai panjang masing-masing zat.
Koefisien muai ruang atau muai volume adalah bilangan yang menunjukkan adanya pertambahan volume setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik .
Persamaan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengamatan, ternyata besar koefisien muai ruang zat padat tiga kali koefisien muai panjang, maka = 3 .
Koefisien muai panjang suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat padat jika suhu dinaikkan 1 . Bila zat padat dipanaskan dari   menjadi  berlaku persamaan:
Koefisian muai volume (ruang) semua gas adalah sama besar yaitu 1/273 atau 0,003 663 / . Persamaan:
Contoh-contoh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari:
a)      Pintu lemari kadang mudah dubuka namun kadang sulit dibuka,
b)      Kabel listrik dan kabel telepon kadang terlihat melengkung dan kadang lurus,
c)      Dalam pemasangan jendela diberi cela pada kusennya,
d)     Sambungan rel kereta api diberi cela,
e)      Dua lintasan jalan beton pada jembatan disambung dengan batang-batang baja yang diberi cela diantaranya, DLL.

·         Bab 4: Kalor
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Kalor, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
2.      Mampu membedakan kalor dan suhu.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Kalor dan perpindahan kalor, siswa dituntut:
1.      Mampu menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan perubahan wujud zat.
2.      Mampu menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan
3.      Mampu menghitung besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat
4.      Dapat menghitung kalor yang dibutuhkan zat pada saat mendidih dan melebur.
5.      Dapat menunjukkan penerapan sifat kalor dalam teknologi.
6.      Mampu menyelidiki perpindahan kalor secara konveksi, konduksi dan radiasi.

2.      Telaah Waktu:
1        × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Kalor ditempatkan pada bab ke empat kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda yaitu kenaikan suhu suatu benda sebanding dengan kalor yang diberikan. Macam-macam perubahan wujud yaitu:
a)      Perubahan wujud yang memerlukan kalor
ü  Melebur
ü  Menguap
ü  Menyublim
b)      Perubahan wujud gas yang melepaskan kalor
ü  Membeku
ü  Mengembun
ü  Deposisi
Penguapan adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas.Pada waktu penguapan, zat memerlukan kalor. Penguapan dapat dipercepat dengan cara sebagai berikut:
a)      Memanaskan zat cair dan Memperbesar luas permukaan zat cair
b)      Mengalirkan udara kering keatas permukaan zat cair
c)      Mengurangi tekanan uap dipermukaan zat cair.
Kalor adalah energi yang diterima (dilepaskan) oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik atau turun atau wujudnya berubah. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan suatu benda untuk menaikkan suhu sebesar 1
Kalori didefinisikan sebagai satu kalori (kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 1 . Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg zat itu sebesar 1
Beberapa peralatan yang memanfaatkansifat kalor misalnya: mesin pendingin, preassure cooker, otoklaf, ketel uap, roket, dan pesawat antariksa.
Perpindahan kalor dapat terjadi secara konveksi, konduksi, dan radiasi. Konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian zat itu.Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat itu.Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara.
2)      Kimia
·         Bab 5: Asam, Basa, dan Garam
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Asam, Basa, dan Garam, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Dapat membedakan asam, basa, dan garam yang terdapat dalam periodik unsur.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi ini, siswa dituntut :
1.      Mampu mendefinisikan pengertian asam, basa, garam dan netralisasi.
2.      Mampu membedakan larutan asam dan basa menggunakan indikator lakmus.
3.      Mampu menyebutkan ciri-ciri asam dan basa.
2.      Telaah Waktu:
1        x minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi asam, basa dan garam ditempatkan pada bab ke lima kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam. Asam dapat dibedakan menjadi asam organic dan asam mineral.Basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam.Asam dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.Basa dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Larutan befrsifat asam jika pH larutan <  7,Larutan bersifat basa jika pH  > 7,larutan bersifat netral jika Ph = 7. Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara asma dan basa.Garam dapat bersifat netral, bersifat asam, dan bersifat basa.
·         Bab 6: Unsur, Senyawa, dan Campuran
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui jumlah unsur yang terdapat dalam periodik unsur
2.      Mengetahui nama-nama unsur yang terdapat dalam periodik unsur.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi unsur, senyawa, dan campuran, siswa dituntut:
1.      Dapat menuliskan lambing unsur dengan benar.
2.      Dapat membedakan antara unsur, senyawa dan campuran.
3.      Dapat memberikan contoh unsur, senyawa dan campuran.
4.      Dapat membandingkan sifat unsur senyawa dan campuran.
5.      Dapat menjelaskan rumus kimia sederhana.
2.      Telaah Waktu:
2        × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi unsur, senyawa dan campuran ditempatkan pada bab ke enam kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Unsur  adalah suatu zat tunggal yang secara tidak dapat diuraikan kembali menjadi zat lain yang lebih sederhana. berdasarkan sifat-sifatnya, unsur dibedakan menjadi dua macam, yaitu unsur logam dan unsur nonlogam. Senyawa adalah gabungan antara unsure-unsur yang berbeda dengan perbandingan massa yang tertentu dan tetap.
Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih dengan perbandingan yang tidak tentu dan tidak tetap. Campuran dapat berupa campuran homogeny dan campuran heterogen. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara penyarian (filtrasi), penyulingan (distilasi), kromatografi, dan kristalisasi.
Berdasarkan unsur pembentukannya, molekul dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu  molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul adalah molekul yang tersusun dari atom-atom unsur yang berbeda. Rumus kimia menggambarkan jumlah dan jenis yang menyusun suatu molekul, baik molekul unsur, maupun molekul senyawa.
·         Bab 7: Perubahan Materi dan Perubahan Campuran
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui dan memahami pengertian materi
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi perubahan materi, siswa dituntut telah mampu:
1.      Mampu mengenal sifat berbagai jenis materi.
2.      Dapat memahami perubahan materi dengan cara mengamati dan menafsirkan hasil pengamatan.
2.      Telaah Waktu:
3        x minggu efektif
3.      Telaah Placeman:
Materi Perubahan Materi dan Perubahan Campuran ditempatkan pada bab ketujuh kelas VII SMP/MTs
4.      Telaah Materi
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang (memiliki volume) dan mempunya massa. Sifat materi dapat berupa sifat ekstensif dan sifat intensif.Sifat ekstensif adalah sifat materi yang tergantung pada jumlah atau ukuran materi.
Sifat intensif adalah sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah atau ukuran materi. Sifat intensif dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis suatu materi adalah sifat materi yang ada hubungannya dengan perubahan fisis materi itu dan tidak ada hubungannya dengan pembentukan materi lain. Sifat kimia suatu zat adalah sifat zat yang menunjukkan kemampuan zat tersebut untuk melakukan reaksi kimia dan membentuk materi lain.
Perubahan materi dapat berupa perubahan fisis dan perubahan kimia. Perubahan fisis adalah perubahan materi yang disertai dengan terbentuknya materi baru.Perubahan fisis terjadi karena perubahan wujud, perubahan bentuk, pelarutan, dan pengkristalan.Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan materi baru. Perubahan kimia terjadi kerana adanya reaksi kimia, seperti proses pembakaran, pembusukan, atau pengkaratan.
·         Bab 8: Reaksi Kimia
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Reaksi Kimia, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Pernah melihat proses pembakaran sampah dan pembusukan bahan makanan di alam
2.      Mengetahui pengertian reaksi, reaktan, dan hasil reaksi
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Reaksi Kimia, siswa dituntut untuk dapat:
1.      Mengetahui cara penulisan reaksi kimia
2.      Mampu mengetahui ciri-ciri terjadinya reaksi kimia
3.      Mampu mendefenisikan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia.
2.      Telaah Waktu:
1 × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Reaksi Kimia ditempatkan pada bab kedelapan kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Salah satu perubahan materi adalah perubahan kimia atau yang lebih dikenal dengan nama reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang merupakan reaksi kimia. Ketika ada orang yang membakar sampah, dia telah menyebabkan terjadinya reaksi kimia. Ketika sampah dibakar akan menimbulkan api yang panas dan asap. Contoh reaksi kimia lainnya adalah membusukna nasi yang didiamkan beberapi hari. Jika nasi membusuk, maka terjadi perubahan warna, yang tadinya berwarna putih menjadi warna putih kelabu.
Reaksi kimia ditulis dengan tanda panah sebagai penunjuk arah perubahan atau arah reaksi. Notasi dari suatu reaksi kimia adalah sebagai berikut:
         Pereaksi          Menghasilkan         Hasil Reaksi      
Karbon dan oksigen bereaksi menghasillkan karbon dioksida. Notasi dari reaksi kimianya adalah:
Karbon + Oksigen → Karbon dioksida
Ciri-ciri terjadinya reaksi kimia adalah dapat dituliskan sebagai berikut:
1.      Menimbulkan gas
2.      Terjadi perubahan suhu
3.      Terjadi perubahan warna
4.      Timbul endapan
Sementara faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dituliskan sebagai berikut:
1.      Sifat zat
2.      Ukuran partikel
3.      Kadar zat yang bereaksi
4.      Suhu reaksi
5.      Pengadukan
b.      Semester 2
1)      Fisika
·         Bab 9: Gerak Lurus
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Gerak Lurus, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian Syarat Mutlak
2.      Mengetahui cara pengukuran.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Gerak Lurus, siswa dituntut telah mampu:
1.      Mampu mendefinisikan pengertian gerak.
2.      Dapat membedakan peristiwa gerak relatif dan gerak semu.
3.      Mampu mendefinisikan kecepatan sebagai jarak tempuh tiap saat.
4.      Dapat menunjukkan ciri GLB.
5.      Dapat mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan tiap waktu.
6.      Mampu menyelidiki GLBB.
2.      Telaah Waktu:
2        x minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Gerak Lurus ditempatkan pada bab ke sembilan kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Suatu benda dikatakan bergerak terhadap suatu titik  acuan jika jarak antar keduanya berubah. Gerak sutu benda selalu bersifat relative, pengertian bergerak atau tidaknya suatu benda ditentukan keadan si pengamat terhadap benda. Gerak yang sebenarnya adalah gerak suatu benda yang diakibatkan oleh perubahan jarak atau posisi benda terhadap titik acuan.Gerak semu adalah gerak suatu benda yang sebenarnya dian namun oleh pengamat yang berda pada sebuah system yang bergerak teramati bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak.Gerak menurut lintasan dapat dibedakan menjadi gerak lurus, gerak melingkar, gerak parabola, dan gerak tidak beraturan. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda yang bergerak dalam waktu tertentu tanpa memperhitungkan posisi akhir benda terhadap posisi awalnya.Perpindahan adalah perubahan kedudukan dalam waktu tertentu, yang diukur dari titik acuan awal tanpa memperhitungkan bentuk lintasan.Kelajuan adalah jarak perpindahan yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak dalam tiap satu satuan waktu.Kecepatan  dinyatakan sebagai hubungan antara perpindahan per satu satuan waktu.
Kelajuan tetap adalah laju gerak  suatu benda yang tiap satu satuan waktu menempuh jarak yang sama.  Kelajuan rata-rata adalah laju gerak suatu benda yang menempuh jarak perpindahan tertentu dimana tidak tiap bagian dari jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus dengan kelajuan tetap. Percepatan adalah bertambahnya kelajuan tiap detik .perlambatan adalah berkurangnya kelajuan tiap detik. Gerak lurus berubah beraturan  (GLBB) adalah gerak benda dengan lintasan lurus dengan kelajuan yang selalu berubah secara teratur.
2)      Biologi
·         Bab 10: Pengamatan Gejala Alam
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Pengamatan Gejala Alam, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui alat-alat dasar yang digunakan di dalam laboratorium.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas Pengamatan Gejala Alam, siswa dituntut:
1.      Mampu mengetahui ruang lingkup biologi.
2.      Mampu menjelaskan dan menerapkan metode dan sikap ilmiah.
3.      Mengetahui fungsi bagian-bagian mikroskop.
4.      Mengetahui bahan berbahaya yang terdapat dilaboratorium.
5.      Dapat menerapkan keselamatan kerja di laboratorium.
2.      Telaah Waktu:
2        x minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Pengamatan Gejala Alam ditempatkan pada bab ke sepuluh kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Metode ilmiah adalah metode yang tersusun atas langkah-langkah yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan masalah.Metode ilmiah melalui beberapa langkah diantarannya; menentukan dan merumuskan masalah, mengumpulkan data, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan. Sikap ilmiah merupakan suatu sikap yang meliputi; rasa ingin tahu, kejujuran, ketakutan, ketelitian, obyektivitas, dan keterbukaan.
Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda atau materi yang berukuran sangat kecil. Mikroskop terdiri atas beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
Ø  Bagian optik, meliputi:
a)      Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan yang      dihasilakn oleh lensa obyektif.
b)      Lensa obyektif, berfungsi untuk membentuk bayangan pertama dalam menentukan struktur dan bagian renik yang terlihat pada bayangan akhir.
c)      Cermin, berfungsi untuk memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya ke dalam lensa kondensataor.
d)     Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokuskan, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal.
e)      Diafragma, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya berkas cahaya yang masuk.
Ø  Bagian statif, meliputi:
a)      Kaki atau alas, berfungsi sebagai penopang mikroskop
b)      Lengan, berfungsi sebagai pegangan ketika membawa mikroskop.
c)      Meja preparat, berfungsi untuk meletakkan obyek yang akan diamati.
d)     Tabung mikroskop, berfungsi meneruskan cahaya yang diterima oleh lensa okuler ke obyektif.
e)      Revolver, berfungsi untuk memasang lensa obyektif dan dapat berputar-putar untuk menyesuaikan perbesaran lensa obyektif yang akan digunakan.
f)       Pemfokus kasar dan halus, berfungsi untuk memfokuskan preparat.
Menggunakan mikroskop dengan benar dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a)      Mengatur cahaya, bila menggunakan mikroskop konvensional. Carilah cahaya dengan menggerakkan cermin kearah datangnya sinar.bila dengan mikroskop modern, nyalakan lampu yang terdapat di dasar mikroskop. Gunakan diafragma untuk mengatur besar kecilnya cahaya sehingga terbentuk lingkaran terang yang disebutlingkaran padang.
b)      Letakan kaca obyek yang diatasnya telah terdapat preparat pada meja preparatdan jepit dengan penjepit, aturlah letak kaja obyek, sehingga obyek tepat diatas lubang meja preparat.
c)      Putarlah revolver agar kalian dapat menggunakan lensa obyektif dengan perbesaran lemah.
d)     Putarlah pemfokus kasar smapai terlihat bayangan kasar peraparat ,
e)      Putarlah pemfokus halus sampai bayangna preparat terlihat jelas,
f)       Setelah bayangan terlihat jelas dengan perbesaran lemah, maka amatilah bayangan preparat dengan perbesaran kuat.
Bahan-bahan yang berbahaya yang terdapat di laboratorium adalah bahan kimia.Bahan-bahan tersebut ada yang berbahaya Karena dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.Disamping bahan kimia yang berbahaya, dilaboratorium biologi juga terdapat biakan atau ukuran mikroorganisme.
·         Bab 11: Ciri-ciri Mahkluk Hidup
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Ciri-ciri Mahkluk Hidup, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui perbedaan dasar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Ciri-ciri Makhluk Hidup, siswa dituntut:
1.      Mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
2.      Dapat memahami variasi makhluk hidup.
2.      Telaah Waktu:
2        × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup ditempatkan pada bab ke sebelas kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri kehidupan seperti bergerak, makan, peka terhadap rangsangan, bernafas, bertumbuh, mengeluarkan zat sisa,  berkembang biak dan beradaptasi. Perbedaan antar individu dapat menimbulkan keanekaragaman individu. Klasifikasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam mempelajari obyek dengan melihat persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup.
·         Bab 12: Keanekaragaman Makhluk Hidup
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui perbedaan makhluk hidup dari morfologinya baik hewan maupun tumbuhan.
2.      Mengetahui pengertian taksonomi dan klasifikasi
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, siswa dituntut:
1.      Memahami pengertian keanekaragaman makhluk hidup
2.      Dapat menggunakan metode penanaman ilmiah dengan benar.
3.      Mampu menjelaskan sistem klasifikasi makhluk hidup.
4.      Dapat menjelaskan tingkat organisasi kehidupan.
2.      Telaah Waktu:
2 × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Keanekaragaman Mahkluk Hidup ditempatkan pada bab ke dua belas kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Ilmu tentang pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. Dasar pengelompokan makhluk hidup ini adalah adanya perbedaan dan persamaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Dasar pengklasifikasian adalah persamaan ciri-ciri yang dimiliki miliki antar makhluk hidup, semakin dekat kekerabatnnya.Sebaliknya bila semakin sedikit persamaan ciri yang dimilikinya, semakin jauh kekerabatannya.
Penamaan ilmiah suatu makhluk hidup menggunakan sistem binomial nomenklator (sistem tata nama ganda) dengan aturan; kata pertama menunjukan nama genus dan penulisannya diawali dengan huruf capital dan kata kedua menunjukan nama spesies dan penulisannya diawali dengan huruf kecil. Susunan takson atau tingkatan klasifikasi meliputi: dunia (kingdom), divisi/vilum, kelas, bangsa (ordo), suku (family), marga (genus), dan jenis (spesies).
·         Bab 13: Ekosistem
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Ekosistem, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui kebutuhan makhluk hidup dilingkungannya
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Ekosistem, siswa dituntut untuk dapat:
1.      Memahami pengertian ekosistem dan ekologi
2.      Mampu membedakan komponen biotik dan abiotik
3.      Mengetahui interaksi antarkomponen ekosistem
4.      Mampu menjelaskan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
5.      Mengetahui macam-macam ekosistem
2.      Telaah Waktu:
3 × mingu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Ekosistem ditempatkan pada bab ke tiga belas kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Ekosistem merupakan interaksi bolak-balik antarmakhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut ekologi.
Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang terdapat di sekitar makhluk hidup. Komponen abiotik yang berpengaruh pada ekosistem, antara lain: cahaya matahari, udara, suhu, air, dan tanah.
Komponen biotik adalah komponen ekosistem berupa berbagai makhluk hidup di dalam suatu ekosistem. Berdasarkan peranannya di dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: produsen, konsumen, dan pengurai.
Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup dalam suatu ekosistem membentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
·         Bab 14: Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui pengertian populasi penduduk dan perpindahan penduduk.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, siswa dituntut untuk dapat:
1.      Mengetahui pengertian penduduk dan cara menghitung jumlah penduduk disuatu daerah.
2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
3.      Mampu menjelaskan penyebab pencemaran lingkungan.
4.      Mampu menjelaskan pengaruh kepadatan penduduk terhadap kehidupan.
5.      Mengetahui pengertian pencemaran lingkungan dan macam-macam pencemaran.
6.      Mampu menjelaskan peranan manusia dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
2.      Telaah Waktu:
2 × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan ditempatkan pada bab keempat belas kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Penduduk merupakan sekumpulan orang-orang yang telah lama menempati suatu daerah. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati.
Kepadatan Penduduk =
Pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk dikatakan meningkat bila kelahiran lebih tinggi dari pada kematian. Selain itu, jumlah orang yang datang (bermigrasi) lebih banyak dari pada kematian.
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia. Sedangkan, polutan adalah segala sesuatu yang menyebabkan polusi. Semua zat dikategorikan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada di tempat tidak semestinya, dan berada pada waktu yang tidak tepat. Pencemaran dapat berupa: pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan antara lain: melakukan penghijauan, rotasi tanaman, penggunaan pupuk, pembuatan sengkedan, reboisasi, dan daur ulang.













BAB III
ANALISIS TELAAH
Materi IPA terpadu yang diajarkan pada siswa kelas VII SMP/MTs, semester I terdiri atas sembilan Standar Kompetensi (SK) dan lima belas Kompetensi Dasar  (KD), sedangkan semester II terdiri atas enam Standar Kompetensi (SK) dan sebelas Kompetensi Dasar (KD) yang terangkum dalam empat belas bab.
A.    Analisis Telaah Materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester I
Berikut merupakan analisis kami mengenai materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester I, yaitu:
Ø  Bab pertama membahas mengenai Besaran dan Satuan, dimana materi tersebut memang tepat berada pada bab 1 karena besaran dan satuan merupakan materi paling dasar dalam mempelajari fisika.
Ø  Bab 2 membahas Asam, Basa, dan Garam dan Bab 3 membahas Unsur, Senyawa, dan Campuran, dimana materi tersebut tidak tepat berada pada posisi setelah Bab 1 mengenai Besaran dan Satuan karena materi bab 2 dan bab 3 termasuk dalam mata pelajaran Kimia sedangkan bab 1 mengenai Fisika.
Ø  Bab 4 membahas Wujud Zat dan Massa Jenis, Bab 5 membahas Suhu dan Pemuaian, dan Bab 6 membahas Kalor, dimana materi tersebut tidak tepat berada pada posisi tersebut, seharusnya berada pada urutan kedua setelah bab 1 membahas Besaran dan Satuan karena dengan melakukan percobaan mengenai wujud zat dan massa jenis dengan berbagai alat ukur juga dapat diaplikasikan penggunaan satuan pada hasil pengukuran dari berbagai alat ukur tersebut. Selain itu, pada pembahasan suhu juga dapat diaplikasikan pengukuran suhu dan cara menggunakan termometer.
Ø  Bab 7 membahas Perubahan Materi dan pemisahan campuran dan Bab 8 membahas Reaksi Kimia, seharusnya berada setelah Bab 2 yang membahas Asam, Basa, dan Garam dan Bab 3 membahas Unsur, Senyawa, dan Campuran, karena memiliki keterkaitan materi satu sama lain.
B.     Analisis Telaah Materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester II
Berikut merupakan analisis kami mengenai materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester II, yaitu:
Ø  Bab 9 membahas Pengamatan Gejala Alam, dimana materi tersebut memang tepat berada pada bab pertama semester II karena materi tersebut merupakan materi paling dasar dalam mempelajari Biologi yang didalamnya mencakup pengenalan alat dan objek.
Ø  Bab 10 membahas Gerak Lurus, dimana menurut kelompok kami Gerak Lurus kurang tepat dibahas pada bagian setelah Pengamatan Gejala Alam, karena materi Gerak Lurus seharusnya berada pada materi semester 1 setelah Besaran dan Satuan.
Ø  Bab 11 membahas Ciri-ciri Makhluk Hidup, Bab 12 membahas Keanekaragaman Makhluk Hidup, Bab 13 membahas Ekosistem, dan Bab 14 membahas Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, dimana sebaiknya diposisikan setelah bab 9 yang membahas Pengamatan Gejala Alam secara berurutan karena materi yang dibahas saling berkaitan.









BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Adapun yang dapat kami simpulkan setelah melakukan analisis pada materi IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII KTSP adalah sebagai berikut:
1.      Materi IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII KTSP yang kami analisis memiliki jumlah bab sebanyak 14 Bab, Standar Kompetensi (SK) sebanyak 15 poin, dan Kompetensi Dasar (KD) sebanyak 26 poin yang keseluruhannya tercakup dalam 2 semester.
2.      Materi-materi yang tercantum dalam 14 bab tersebut harus diselesaikan dalam waktu 28 × minggu efektif dengan 1 × minggu efektif merupakan mid semester ganjil dan semester genap, 1 × minggu efektif merupakan ujian semester ganjil dan semester genap dan 2 × minggu efektif digunakan sebagai waktu yang digunakan sebagai untuk pengayaan.
B.     SARAN
Adapaun saran yang kami ingin sampaikan setelah melakukan analisis pada materi IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII KTSP, tak ada sosok manusia sempurna di dunia, kita hanya tempat kekhilafan dan dosa dan semoga dengan mempelajari materi ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat. Secara etimologis, kurikulum merupakan terjemahan dari kata curriculum dalam bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Banyak defenisi kurikulum yang pernah dikemukakan para ahli. Defenisi-defenisi tersebut bersifat operasional dan sangat membantu proses pengembangan kurikulum tetapi pengertian yang diajukan tidak pernah lengkap. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
Perubahan kurikulum selain sebagai kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh guru ataupun pihak yang terkait juga memiliki fungsi penting dalam proses belajar mengajar. Pertama, perubahan kurikulum dapat dilihat sebagai kesempatan dan upaya untuk memperoleh dan mengembangkan keunggulan kompetitif. Kurikulum yang diperbaharui secara teratur berfungsi untuk mengantisipasi kebutuhan pasar. Perubahan kurikulum dimaknai sebagai upaya strategis untuk memperoleh keunggulan bersaing (Nudu, 2000).
Pada tahun ajaran 2004/2005 setelah diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), setahun kemudian yaitu pada tahun ajaran 2006/2007 diterbitkan kebijakan baru mengenai adanya pemberlakuan pengorganisasian kurikulum yang dikenal dengan istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Dengan adanya kurikulum ini, pembelajaran dapat lebih disesuaikan dengan kondisi di setiap daerah bersangkutan, tetapi dalam prakteknya sebagian besar guru masih belum memahami tentang pembelajaran dengan penggunaan kurikulum KTSP. Oleh karena itu, sebagai calon guru, paling tidak harus mengetahui konsep dasar dan materi tentang KTSP.
B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami akan bahas dalam makalah ini, yaitu:
1.      Bagaimana Gambaran Umum materi IPA terpadu kelas VII SMP/MTs pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?
2.      Bagaimana Kurikulum IPA terpadu kelas VII SMP/MTs pada KTSP?
3.      Bagaimana susunan materi (Placement) IPA terpadu kelas VII SMP/MTs?

C.     MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi Telaah Kurikulum tentang Materi IPA Terpadu Untuk SMP/MTs kelas VII Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam dunia pendidikan.
2.      Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai mata kuliah Telaah Kurikulum.
3.      Sebagai bahan informasi bagi masyarakat.






BAB II
DESKRIPSI KURIKULUM IPA TERPADU KELAS VII SMP/MTs
A.    GAMBARAN UMUM MATERI
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dijelaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanankan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
1.      Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Pada materi IPA terpadu kelas VII SMP/MTs yang diterbitkan oleh PT. Leuser Cita Pustaka tahun 2009 yang ditulis oleh Diana Puspita dan Iip Rohima terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu Fisika, Kimia dan Biologi. Dimana pada semester pertama standar kompetensi dan kompetensi dasar yaitu:
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan
1.1  Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.2  Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.3  Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
2.      Memahami klasifikasi zat
2.1  Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat
2.2  Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
2.3  Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana
2.4  Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran
3.      Memahami wujud zat dan perubahannya
3.1  Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.2  Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
3.3  Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
3.4  Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.      Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia
4.1  Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat
4.2  Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia
4.3  Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana
4.4  Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana
Sedangkan semester dua Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasarnya (KD) yaitu:
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5.      Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
5.1  Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik
5.2  Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana
5.3  Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan
5.4  Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam
6.      Memahami keanekaragaman makhluk hidup
6.1  Mengidentifikasi ciri-ciri mahkluk hidup
6.2  Mengklasifikasikan mahkluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
6.3  Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme
7.      Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
7.1  Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
7.2  Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem
7.3  Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
7.4  Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

2.      Materi IPA terpadu kelas VII SMP/MTs
Berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tersebut tercantum dalam 14 bab yaitu sebagai berikut:
a.       Semester 1
·         Bab 1: Besaran dan Satuan
·         Bab 2: Asam, Basa, dan Garam
·         Bab 3: Unsur, Senyawa, dan Campuran
·         Bab 4: Wujud Zat dan Massa Jenis
·         Bab 5: Suhu dan Pemuaian
·         Bab 6: Kalor
·         Bab 7: Perubahan Materi dan Perubahan Campuran
·         Bab 8: Reaksi Kimia
b.      Semester 2
·         Bab 9: Pengamatan Gejala Alam
·         Bab 10: Gerak Lurus
·         Bab 11: Ciri-ciri Mahkluk Hidup
·         Bab 12: Keanekaragaman Mahkluk Hidup
·         Bab 13: Ekosistem
·         Bab 14: Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
3.      Alokasi Waktu
Materi-materi yang tercantum dalam 14 bab tersebut harus diselesaikan dalam waktu 28 × minggu efektif dengan 1 × minggu efektif merupakan mid semester ganjil dan semester genap, 1 × minggu efektif merupakan ujian semester ganjil dan semester genap dan 2 × minggu efektif digunakan sebagai waktu yang digunakan sebagai untuk pengayaan.
B.     TELAAH MATERI IPA TERPADU KELAS VII SMP/MTs
a.       Semester 1
1)      Fisika
·         Bab 1: Besaran dan Pengukuran
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.   Mengetahui operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
2.   Mengetahui satuan besaran-besaran dasar fisika dalam Sistem (satuan) Internasional.
3.   Mengenal alat-alat ukur panjang, massa, waktu, dsb.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi besaran dan satuan, siswa dituntut untuk :
1.   Dapat mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari dan mengelompokkannya kedalam besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
2.   Mampu menggunakan Sistem (satuan) Internasional dalam menyatakan besaran-besaran fisika.
3.   Mampu memahami pengertian suhu serta konsep dasar pengukuran.
4.   Mampu mengonversi satuan besaran pokok dan turunan.
2.      Telaah Waktu
1 × minggu efektif = 4 × 40 menit = 2 × pertemuan
3.      Telaah Placement:
Materi besaran dan satuan ditempatkan pada bab pertama kelas VII SMP/MTs semester I.
4.      Telaah Materi:
Semua gejala alam yang dapat diukur disebut besaran. Secara fisika, besaran didefenisikan sebagai gejala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur dan nilainya dapat dinyatakan dengan angka. Bentuk baku digunakan untuk menyatakan bilangan kelipatan sepuluh. Bentuk baku menggunakan bilanngan pokok atau bilangan bakku sepuluh. Bilangan bulat dan bilangan decimal dapat dinyatakan dalam bentuk baku.
Untuk memenuhi kebutuhan tentang adanya kesamaan hasil pengukuran, para ahli pada Coference Generate des Poids el Measure (CGPM) menyeragamkan sistem satuan yang dikenal sebagai Sistem Internasional (SI). SI juga dikenal dengan sebutan sistem metrik yang terbagi menjadi dua, yaitu sistem CGS dan MKS.
Proses pengubahan satuan dengan cara menyetarakan/menyamakan nilai satuan yang berbeda dari besaran tertentu disebut konversi satuan.Besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran yang lain disebut besaran pokok. Besaran pokk ada 7 macam yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kut arus listrik, intensitas cahaya dan jumlah zat.Satuan besar pokok dinyatakan dengan system satuan Internasional (SI). Satuan-satuan tersebut adalah meter, sekon, kilogram, kelvin, amper, kandela dan mol. Besaran-besaran dalam fisika yang tidak termasuk besaran pokok disebut besaran turunan.
·         Bab 2: Wujud Zat dan Massa Jenis
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Wujud Zat dan Massa Jenis, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui wujud-wujud zat.
2.      Mengetahui cara pengukuran massa jenis zat tertentu.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Zat, wujud zat, dan massa jenis, siswa dituntut:
1.      Mampu menyelidiki perubahan wujud suatu zat
2.      Mampu mendefinisikan gaya tarik antar partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran.
3.      Dapat membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan
4.      Dapat mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari.
5.      Mampu menjelaskan berdasarkan percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat.
6.      Mampu menghitung massa jenis suatu zat.
7.      Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Telaah Waktu:
1× minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi wujud zat dan massa jenis ditempatkan pada bab kedua kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Zat adalah bentuk materi yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang khas. Zat padat, cair, dan gas mempunyai sifat yang berbeda. Zat padat memiliki sifat  bentuk dan volume tetap, gaya tarik antar molekul yang kuat. Zat cair bersifat bentuk selalu berubah sesuai tempat, volume teta, dan gaya tarik antar molekul lemah. Sedangkan gas bersifat bentuk dan volume berubah sesuai tempat, dan gaya tarik antar molekul lemah.
Perubahan wujud zat ada lima macam yaitu membeku, mencair, menyublim, menguap, dan mengembun. Melebur, menguap, dan menyublim adalah perubahan wujud yang memerlikan kalor.Sedangkan mengembun dan membeku adalah perubahan wujud zat yang melepaskan kalor. Susunan molekul–molekul zat  padat sangat rapat sehingga gaya tarik menariknya sangat kuat , susunan molekul zat cair sangat renggang sehingga gaya tarik  antar molekulnya lemah, sedangkan susunan molekul zat gas sangat renggang sehingga gaya tarik menariknya lemah.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang sejenis. Sedangkan adhesi adalah gaya tari menarik antara molekul-molekul yang tidak sejenis.
Kapailaritas merupakan gajala meresapnya zat cair melalui pipa kapiler atau celah sempit.  Besar massa jenis suatu zat dapat diketahui dengan persamaan:
Satuan massa jenis dalam SI dinyatakan dalam kilogram per meter kubik .  Satuan yang lain yaitu  penerapan massa jenis dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
1.      Kapal selam dapat terapung, melayang, dan tenggelam karena massa jenisnya dapat diperbesar atau diperkecil dengan cara mengisi air kedalam tangki pembera, atau mengeluarkan air dari tangki pemberat.
2.      Tinta printer yang digunakan untuk printer-printer tertentu memiliki kepekaaan yang berbeda sehingga massa jenisnya berbeda.
3.      Mesin-mesin kendaraan tertentu menggunakan oli dengan kekentalan tertentu sehingga sesuai dengan karakteristik mesin. Dengan demikian maka mesin dapat awet dan tidak cepat aus.
Lapisan batuan pada litosfher terbentuk berdasarkan massa jenis batuan. Batuan yang memiliki massa jenis yang kecil berada pada lapisan paling atas sedangkan batuan yang memiliki massa jenis besar berada pada lapisan  paling bawah.
·         Bab 3: Suhu dan Pemuaian
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Suhu dan Pemuaian, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
2.      Mememahami cara mengonversi suatu besaran.
3.      Mengetahui maksud dari pemuaian
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Suhu dan Pemuaian, siswa dituntut untuk dapat:
1.      Dapat menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat.
2.      Dapat membandingkan skala suhu Celcius dengan suhu skala yang lainnya.
3.      Mampu menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, zat cair dan gas.
4.      Mampu melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat padat.
5.      Mampu menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi.
2.      Telaah Waktu:
1        × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Suhu dan Pemuaian ditempatkan pada bab ke tiga kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu dengan tepat.Suhu adalah ukuran (derajat) panas/dinginnya suatu benda, dan thermometer adalah alat yang diunakan untuk mengukur suhu.
Keuntungan dan kerugian penggunaan zat cair sebagai bahan pengisi thermometer:
a.       Raksa
Ø  Keuntungan:
a)      Mudah dilihat karena mengkilap;
b)      Pemuaiannya teratur,
c)      Tidak membasahi dinding,
d)     Jangkauan suhunya cukup besar, yaitu -39ºC sampai dengan 375ºC.
Ø  Kerugian:
a)      Harganya mahal,
b)      Tidak dapat mengukur suhu rendah (kurang dari -39ºC),
c)      Merupakan bahan beracun
b.      Alkohol
Ø  Keuntungan:
a)      Harganya murah,
b)      Lebih teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup besar, titik bekunya rendah yaitu -112ºC.
Ø  Kerugian
a)      Titik didihnya rendah, yaitu -78ºC sehingga tidak bias mengukur suhu tinggi.
b)      Tidak berwarna sehingga sulit dilihat.
c)      Membasahi dinding.
Perbandingan berbagai skala thermometer:
Jenis thermometer
Titik tetap
Selisih
(jumlah skala)
Bawah
Atas
Celsius
0ºC
100ºC
100
Reamur
0ºR
80ºR
80
Fahrenhet
32ºF
212ºF
180
Kelvin
273ºK
373ºK
100
                        Keterangan:
                        tc = skala yang ditunjukan termometer Celsisus (ºC)
                        tR= skala yang ditunjukan termometer reamur (ºR)
                        tF= skala yang ditunjukan termometer fharenheit (ºF)
                        T= skala yang ditunjukan termometer kelvin (K)
Jika zat padat dipanaskan, gerakan (getaran) partikelnya akan semakin cepat dan saling menumbuk dengan partikel yang ada didekatnya. Hal tersebut mengakibatkan jarak antara partikel akan menjadi renggang dan zat pada akan menjadi bertambah panjang (terjadi pemuaian). Zat cair mengalami pemuaian, karena zat cair tersebut menempati ruang sesuai dengan bentuk tempatnya.Pemuaian zat cair ternyata berbeda-beda tergantung dengan besar koefisien muai luas. Proses pemuaian gas terjadi jika gas tersebut mendapat kalor maupun suhu yang semakin besar. Untuk jenis benda yang berlainan, besar pemuaian juga berbeda.Perbedaan adanya pertambahan panjang tergantung dengan besarnya koefisien muai panjang masing-masing zat.
Koefisien muai ruang atau muai volume adalah bilangan yang menunjukkan adanya pertambahan volume setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik .
Persamaan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengamatan, ternyata besar koefisien muai ruang zat padat tiga kali koefisien muai panjang, maka = 3 .
Koefisien muai panjang suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat padat jika suhu dinaikkan 1 . Bila zat padat dipanaskan dari   menjadi  berlaku persamaan:
Koefisian muai volume (ruang) semua gas adalah sama besar yaitu 1/273 atau 0,003 663 / . Persamaan:
Contoh-contoh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari:
a)      Pintu lemari kadang mudah dubuka namun kadang sulit dibuka,
b)      Kabel listrik dan kabel telepon kadang terlihat melengkung dan kadang lurus,
c)      Dalam pemasangan jendela diberi cela pada kusennya,
d)     Sambungan rel kereta api diberi cela,
e)      Dua lintasan jalan beton pada jembatan disambung dengan batang-batang baja yang diberi cela diantaranya, DLL.

·         Bab 4: Kalor
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Kalor, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
2.      Mampu membedakan kalor dan suhu.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Kalor dan perpindahan kalor, siswa dituntut:
1.      Mampu menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan perubahan wujud zat.
2.      Mampu menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan
3.      Mampu menghitung besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat
4.      Dapat menghitung kalor yang dibutuhkan zat pada saat mendidih dan melebur.
5.      Dapat menunjukkan penerapan sifat kalor dalam teknologi.
6.      Mampu menyelidiki perpindahan kalor secara konveksi, konduksi dan radiasi.

2.      Telaah Waktu:
1        × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Kalor ditempatkan pada bab ke empat kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda yaitu kenaikan suhu suatu benda sebanding dengan kalor yang diberikan. Macam-macam perubahan wujud yaitu:
a)      Perubahan wujud yang memerlukan kalor
ü  Melebur
ü  Menguap
ü  Menyublim
b)      Perubahan wujud gas yang melepaskan kalor
ü  Membeku
ü  Mengembun
ü  Deposisi
Penguapan adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas.Pada waktu penguapan, zat memerlukan kalor. Penguapan dapat dipercepat dengan cara sebagai berikut:
a)      Memanaskan zat cair dan Memperbesar luas permukaan zat cair
b)      Mengalirkan udara kering keatas permukaan zat cair
c)      Mengurangi tekanan uap dipermukaan zat cair.
Kalor adalah energi yang diterima (dilepaskan) oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik atau turun atau wujudnya berubah. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan suatu benda untuk menaikkan suhu sebesar 1
Kalori didefinisikan sebagai satu kalori (kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 1 . Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg zat itu sebesar 1
Beberapa peralatan yang memanfaatkansifat kalor misalnya: mesin pendingin, preassure cooker, otoklaf, ketel uap, roket, dan pesawat antariksa.
Perpindahan kalor dapat terjadi secara konveksi, konduksi, dan radiasi. Konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian zat itu.Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat itu.Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara.
2)      Kimia
·         Bab 5: Asam, Basa, dan Garam
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Asam, Basa, dan Garam, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Dapat membedakan asam, basa, dan garam yang terdapat dalam periodik unsur.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi ini, siswa dituntut :
1.      Mampu mendefinisikan pengertian asam, basa, garam dan netralisasi.
2.      Mampu membedakan larutan asam dan basa menggunakan indikator lakmus.
3.      Mampu menyebutkan ciri-ciri asam dan basa.
2.      Telaah Waktu:
1        x minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi asam, basa dan garam ditempatkan pada bab ke lima kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam. Asam dapat dibedakan menjadi asam organic dan asam mineral.Basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam.Asam dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.Basa dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Larutan befrsifat asam jika pH larutan <  7,Larutan bersifat basa jika pH  > 7,larutan bersifat netral jika Ph = 7. Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara asma dan basa.Garam dapat bersifat netral, bersifat asam, dan bersifat basa.
·         Bab 6: Unsur, Senyawa, dan Campuran
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui jumlah unsur yang terdapat dalam periodik unsur
2.      Mengetahui nama-nama unsur yang terdapat dalam periodik unsur.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi unsur, senyawa, dan campuran, siswa dituntut:
1.      Dapat menuliskan lambing unsur dengan benar.
2.      Dapat membedakan antara unsur, senyawa dan campuran.
3.      Dapat memberikan contoh unsur, senyawa dan campuran.
4.      Dapat membandingkan sifat unsur senyawa dan campuran.
5.      Dapat menjelaskan rumus kimia sederhana.
2.      Telaah Waktu:
2        × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi unsur, senyawa dan campuran ditempatkan pada bab ke enam kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Unsur  adalah suatu zat tunggal yang secara tidak dapat diuraikan kembali menjadi zat lain yang lebih sederhana. berdasarkan sifat-sifatnya, unsur dibedakan menjadi dua macam, yaitu unsur logam dan unsur nonlogam. Senyawa adalah gabungan antara unsure-unsur yang berbeda dengan perbandingan massa yang tertentu dan tetap.
Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih dengan perbandingan yang tidak tentu dan tidak tetap. Campuran dapat berupa campuran homogeny dan campuran heterogen. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara penyarian (filtrasi), penyulingan (distilasi), kromatografi, dan kristalisasi.
Berdasarkan unsur pembentukannya, molekul dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu  molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul adalah molekul yang tersusun dari atom-atom unsur yang berbeda. Rumus kimia menggambarkan jumlah dan jenis yang menyusun suatu molekul, baik molekul unsur, maupun molekul senyawa.
·         Bab 7: Perubahan Materi dan Perubahan Campuran
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui dan memahami pengertian materi
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi perubahan materi, siswa dituntut telah mampu:
1.      Mampu mengenal sifat berbagai jenis materi.
2.      Dapat memahami perubahan materi dengan cara mengamati dan menafsirkan hasil pengamatan.
2.      Telaah Waktu:
3        x minggu efektif
3.      Telaah Placeman:
Materi Perubahan Materi dan Perubahan Campuran ditempatkan pada bab ketujuh kelas VII SMP/MTs
4.      Telaah Materi
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang (memiliki volume) dan mempunya massa. Sifat materi dapat berupa sifat ekstensif dan sifat intensif.Sifat ekstensif adalah sifat materi yang tergantung pada jumlah atau ukuran materi.
Sifat intensif adalah sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah atau ukuran materi. Sifat intensif dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis suatu materi adalah sifat materi yang ada hubungannya dengan perubahan fisis materi itu dan tidak ada hubungannya dengan pembentukan materi lain. Sifat kimia suatu zat adalah sifat zat yang menunjukkan kemampuan zat tersebut untuk melakukan reaksi kimia dan membentuk materi lain.
Perubahan materi dapat berupa perubahan fisis dan perubahan kimia. Perubahan fisis adalah perubahan materi yang disertai dengan terbentuknya materi baru.Perubahan fisis terjadi karena perubahan wujud, perubahan bentuk, pelarutan, dan pengkristalan.Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan materi baru. Perubahan kimia terjadi kerana adanya reaksi kimia, seperti proses pembakaran, pembusukan, atau pengkaratan.
·         Bab 8: Reaksi Kimia
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Reaksi Kimia, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Pernah melihat proses pembakaran sampah dan pembusukan bahan makanan di alam
2.      Mengetahui pengertian reaksi, reaktan, dan hasil reaksi
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Reaksi Kimia, siswa dituntut untuk dapat:
1.      Mengetahui cara penulisan reaksi kimia
2.      Mampu mengetahui ciri-ciri terjadinya reaksi kimia
3.      Mampu mendefenisikan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia.
2.      Telaah Waktu:
1 × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Reaksi Kimia ditempatkan pada bab kedelapan kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Salah satu perubahan materi adalah perubahan kimia atau yang lebih dikenal dengan nama reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang merupakan reaksi kimia. Ketika ada orang yang membakar sampah, dia telah menyebabkan terjadinya reaksi kimia. Ketika sampah dibakar akan menimbulkan api yang panas dan asap. Contoh reaksi kimia lainnya adalah membusukna nasi yang didiamkan beberapi hari. Jika nasi membusuk, maka terjadi perubahan warna, yang tadinya berwarna putih menjadi warna putih kelabu.
Reaksi kimia ditulis dengan tanda panah sebagai penunjuk arah perubahan atau arah reaksi. Notasi dari suatu reaksi kimia adalah sebagai berikut:
         Pereaksi          Menghasilkan         Hasil Reaksi      
Karbon dan oksigen bereaksi menghasillkan karbon dioksida. Notasi dari reaksi kimianya adalah:
Karbon + Oksigen → Karbon dioksida
Ciri-ciri terjadinya reaksi kimia adalah dapat dituliskan sebagai berikut:
1.      Menimbulkan gas
2.      Terjadi perubahan suhu
3.      Terjadi perubahan warna
4.      Timbul endapan
Sementara faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dituliskan sebagai berikut:
1.      Sifat zat
2.      Ukuran partikel
3.      Kadar zat yang bereaksi
4.      Suhu reaksi
5.      Pengadukan
b.      Semester 2
1)      Fisika
·         Bab 9: Gerak Lurus
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Gerak Lurus, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian Syarat Mutlak
2.      Mengetahui cara pengukuran.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Gerak Lurus, siswa dituntut telah mampu:
1.      Mampu mendefinisikan pengertian gerak.
2.      Dapat membedakan peristiwa gerak relatif dan gerak semu.
3.      Mampu mendefinisikan kecepatan sebagai jarak tempuh tiap saat.
4.      Dapat menunjukkan ciri GLB.
5.      Dapat mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan tiap waktu.
6.      Mampu menyelidiki GLBB.
2.      Telaah Waktu:
2        x minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Gerak Lurus ditempatkan pada bab ke sembilan kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Suatu benda dikatakan bergerak terhadap suatu titik  acuan jika jarak antar keduanya berubah. Gerak sutu benda selalu bersifat relative, pengertian bergerak atau tidaknya suatu benda ditentukan keadan si pengamat terhadap benda. Gerak yang sebenarnya adalah gerak suatu benda yang diakibatkan oleh perubahan jarak atau posisi benda terhadap titik acuan.Gerak semu adalah gerak suatu benda yang sebenarnya dian namun oleh pengamat yang berda pada sebuah system yang bergerak teramati bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak.Gerak menurut lintasan dapat dibedakan menjadi gerak lurus, gerak melingkar, gerak parabola, dan gerak tidak beraturan. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda yang bergerak dalam waktu tertentu tanpa memperhitungkan posisi akhir benda terhadap posisi awalnya.Perpindahan adalah perubahan kedudukan dalam waktu tertentu, yang diukur dari titik acuan awal tanpa memperhitungkan bentuk lintasan.Kelajuan adalah jarak perpindahan yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak dalam tiap satu satuan waktu.Kecepatan  dinyatakan sebagai hubungan antara perpindahan per satu satuan waktu.
Kelajuan tetap adalah laju gerak  suatu benda yang tiap satu satuan waktu menempuh jarak yang sama.  Kelajuan rata-rata adalah laju gerak suatu benda yang menempuh jarak perpindahan tertentu dimana tidak tiap bagian dari jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus dengan kelajuan tetap. Percepatan adalah bertambahnya kelajuan tiap detik .perlambatan adalah berkurangnya kelajuan tiap detik. Gerak lurus berubah beraturan  (GLBB) adalah gerak benda dengan lintasan lurus dengan kelajuan yang selalu berubah secara teratur.
2)      Biologi
·         Bab 10: Pengamatan Gejala Alam
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Pengamatan Gejala Alam, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui alat-alat dasar yang digunakan di dalam laboratorium.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas Pengamatan Gejala Alam, siswa dituntut:
1.      Mampu mengetahui ruang lingkup biologi.
2.      Mampu menjelaskan dan menerapkan metode dan sikap ilmiah.
3.      Mengetahui fungsi bagian-bagian mikroskop.
4.      Mengetahui bahan berbahaya yang terdapat dilaboratorium.
5.      Dapat menerapkan keselamatan kerja di laboratorium.
2.      Telaah Waktu:
2        x minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Pengamatan Gejala Alam ditempatkan pada bab ke sepuluh kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Metode ilmiah adalah metode yang tersusun atas langkah-langkah yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan masalah.Metode ilmiah melalui beberapa langkah diantarannya; menentukan dan merumuskan masalah, mengumpulkan data, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan. Sikap ilmiah merupakan suatu sikap yang meliputi; rasa ingin tahu, kejujuran, ketakutan, ketelitian, obyektivitas, dan keterbukaan.
Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda atau materi yang berukuran sangat kecil. Mikroskop terdiri atas beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
Ø  Bagian optik, meliputi:
a)      Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan yang      dihasilakn oleh lensa obyektif.
b)      Lensa obyektif, berfungsi untuk membentuk bayangan pertama dalam menentukan struktur dan bagian renik yang terlihat pada bayangan akhir.
c)      Cermin, berfungsi untuk memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya ke dalam lensa kondensataor.
d)     Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokuskan, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal.
e)      Diafragma, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya berkas cahaya yang masuk.
Ø  Bagian statif, meliputi:
a)      Kaki atau alas, berfungsi sebagai penopang mikroskop
b)      Lengan, berfungsi sebagai pegangan ketika membawa mikroskop.
c)      Meja preparat, berfungsi untuk meletakkan obyek yang akan diamati.
d)     Tabung mikroskop, berfungsi meneruskan cahaya yang diterima oleh lensa okuler ke obyektif.
e)      Revolver, berfungsi untuk memasang lensa obyektif dan dapat berputar-putar untuk menyesuaikan perbesaran lensa obyektif yang akan digunakan.
f)       Pemfokus kasar dan halus, berfungsi untuk memfokuskan preparat.
Menggunakan mikroskop dengan benar dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a)      Mengatur cahaya, bila menggunakan mikroskop konvensional. Carilah cahaya dengan menggerakkan cermin kearah datangnya sinar.bila dengan mikroskop modern, nyalakan lampu yang terdapat di dasar mikroskop. Gunakan diafragma untuk mengatur besar kecilnya cahaya sehingga terbentuk lingkaran terang yang disebutlingkaran padang.
b)      Letakan kaca obyek yang diatasnya telah terdapat preparat pada meja preparatdan jepit dengan penjepit, aturlah letak kaja obyek, sehingga obyek tepat diatas lubang meja preparat.
c)      Putarlah revolver agar kalian dapat menggunakan lensa obyektif dengan perbesaran lemah.
d)     Putarlah pemfokus kasar smapai terlihat bayangan kasar peraparat ,
e)      Putarlah pemfokus halus sampai bayangna preparat terlihat jelas,
f)       Setelah bayangan terlihat jelas dengan perbesaran lemah, maka amatilah bayangan preparat dengan perbesaran kuat.
Bahan-bahan yang berbahaya yang terdapat di laboratorium adalah bahan kimia.Bahan-bahan tersebut ada yang berbahaya Karena dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.Disamping bahan kimia yang berbahaya, dilaboratorium biologi juga terdapat biakan atau ukuran mikroorganisme.
·         Bab 11: Ciri-ciri Mahkluk Hidup
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Ciri-ciri Mahkluk Hidup, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui perbedaan dasar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Ciri-ciri Makhluk Hidup, siswa dituntut:
1.      Mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
2.      Dapat memahami variasi makhluk hidup.
2.      Telaah Waktu:
2        × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup ditempatkan pada bab ke sebelas kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri kehidupan seperti bergerak, makan, peka terhadap rangsangan, bernafas, bertumbuh, mengeluarkan zat sisa,  berkembang biak dan beradaptasi. Perbedaan antar individu dapat menimbulkan keanekaragaman individu. Klasifikasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam mempelajari obyek dengan melihat persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup.
·         Bab 12: Keanekaragaman Makhluk Hidup
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1.      Mengetahui perbedaan makhluk hidup dari morfologinya baik hewan maupun tumbuhan.
2.      Mengetahui pengertian taksonomi dan klasifikasi
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, siswa dituntut:
1.      Memahami pengertian keanekaragaman makhluk hidup
2.      Dapat menggunakan metode penanaman ilmiah dengan benar.
3.      Mampu menjelaskan sistem klasifikasi makhluk hidup.
4.      Dapat menjelaskan tingkat organisasi kehidupan.
2.      Telaah Waktu:
2 × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Keanekaragaman Mahkluk Hidup ditempatkan pada bab ke dua belas kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Ilmu tentang pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. Dasar pengelompokan makhluk hidup ini adalah adanya perbedaan dan persamaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Dasar pengklasifikasian adalah persamaan ciri-ciri yang dimiliki miliki antar makhluk hidup, semakin dekat kekerabatnnya.Sebaliknya bila semakin sedikit persamaan ciri yang dimilikinya, semakin jauh kekerabatannya.
Penamaan ilmiah suatu makhluk hidup menggunakan sistem binomial nomenklator (sistem tata nama ganda) dengan aturan; kata pertama menunjukan nama genus dan penulisannya diawali dengan huruf capital dan kata kedua menunjukan nama spesies dan penulisannya diawali dengan huruf kecil. Susunan takson atau tingkatan klasifikasi meliputi: dunia (kingdom), divisi/vilum, kelas, bangsa (ordo), suku (family), marga (genus), dan jenis (spesies).
·         Bab 13: Ekosistem
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Ekosistem, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui kebutuhan makhluk hidup dilingkungannya
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Ekosistem, siswa dituntut untuk dapat:
1.      Memahami pengertian ekosistem dan ekologi
2.      Mampu membedakan komponen biotik dan abiotik
3.      Mengetahui interaksi antarkomponen ekosistem
4.      Mampu menjelaskan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
5.      Mengetahui macam-macam ekosistem
2.      Telaah Waktu:
3 × mingu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Ekosistem ditempatkan pada bab ke tiga belas kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Ekosistem merupakan interaksi bolak-balik antarmakhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut ekologi.
Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang terdapat di sekitar makhluk hidup. Komponen abiotik yang berpengaruh pada ekosistem, antara lain: cahaya matahari, udara, suhu, air, dan tanah.
Komponen biotik adalah komponen ekosistem berupa berbagai makhluk hidup di dalam suatu ekosistem. Berdasarkan peranannya di dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: produsen, konsumen, dan pengurai.
Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup dalam suatu ekosistem membentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
·         Bab 14: Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
1.      Telaah Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)      Prasyarat
Sebelum membahas materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü  Mengetahui pengertian populasi penduduk dan perpindahan penduduk.
b)      Syarat Mutlak
Setelah membahas materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, siswa dituntut untuk dapat:
1.      Mengetahui pengertian penduduk dan cara menghitung jumlah penduduk disuatu daerah.
2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
3.      Mampu menjelaskan penyebab pencemaran lingkungan.
4.      Mampu menjelaskan pengaruh kepadatan penduduk terhadap kehidupan.
5.      Mengetahui pengertian pencemaran lingkungan dan macam-macam pencemaran.
6.      Mampu menjelaskan peranan manusia dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
2.      Telaah Waktu:
2 × minggu efektif
3.      Telaah Placement:
Materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan ditempatkan pada bab keempat belas kelas VII SMP/MTs.
4.      Telaah Materi
Penduduk merupakan sekumpulan orang-orang yang telah lama menempati suatu daerah. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati.
Kepadatan Penduduk =
Pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk dikatakan meningkat bila kelahiran lebih tinggi dari pada kematian. Selain itu, jumlah orang yang datang (bermigrasi) lebih banyak dari pada kematian.
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia. Sedangkan, polutan adalah segala sesuatu yang menyebabkan polusi. Semua zat dikategorikan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada di tempat tidak semestinya, dan berada pada waktu yang tidak tepat. Pencemaran dapat berupa: pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan antara lain: melakukan penghijauan, rotasi tanaman, penggunaan pupuk, pembuatan sengkedan, reboisasi, dan daur ulang.













BAB III
ANALISIS TELAAH
Materi IPA terpadu yang diajarkan pada siswa kelas VII SMP/MTs, semester I terdiri atas sembilan Standar Kompetensi (SK) dan lima belas Kompetensi Dasar  (KD), sedangkan semester II terdiri atas enam Standar Kompetensi (SK) dan sebelas Kompetensi Dasar (KD) yang terangkum dalam empat belas bab.
A.    Analisis Telaah Materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester I
Berikut merupakan analisis kami mengenai materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester I, yaitu:
Ø  Bab pertama membahas mengenai Besaran dan Satuan, dimana materi tersebut memang tepat berada pada bab 1 karena besaran dan satuan merupakan materi paling dasar dalam mempelajari fisika.
Ø  Bab 2 membahas Asam, Basa, dan Garam dan Bab 3 membahas Unsur, Senyawa, dan Campuran, dimana materi tersebut tidak tepat berada pada posisi setelah Bab 1 mengenai Besaran dan Satuan karena materi bab 2 dan bab 3 termasuk dalam mata pelajaran Kimia sedangkan bab 1 mengenai Fisika.
Ø  Bab 4 membahas Wujud Zat dan Massa Jenis, Bab 5 membahas Suhu dan Pemuaian, dan Bab 6 membahas Kalor, dimana materi tersebut tidak tepat berada pada posisi tersebut, seharusnya berada pada urutan kedua setelah bab 1 membahas Besaran dan Satuan karena dengan melakukan percobaan mengenai wujud zat dan massa jenis dengan berbagai alat ukur juga dapat diaplikasikan penggunaan satuan pada hasil pengukuran dari berbagai alat ukur tersebut. Selain itu, pada pembahasan suhu juga dapat diaplikasikan pengukuran suhu dan cara menggunakan termometer.
Ø  Bab 7 membahas Perubahan Materi dan pemisahan campuran dan Bab 8 membahas Reaksi Kimia, seharusnya berada setelah Bab 2 yang membahas Asam, Basa, dan Garam dan Bab 3 membahas Unsur, Senyawa, dan Campuran, karena memiliki keterkaitan materi satu sama lain.
B.     Analisis Telaah Materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester II
Berikut merupakan analisis kami mengenai materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester II, yaitu:
Ø  Bab 9 membahas Pengamatan Gejala Alam, dimana materi tersebut memang tepat berada pada bab pertama semester II karena materi tersebut merupakan materi paling dasar dalam mempelajari Biologi yang didalamnya mencakup pengenalan alat dan objek.
Ø  Bab 10 membahas Gerak Lurus, dimana menurut kelompok kami Gerak Lurus kurang tepat dibahas pada bagian setelah Pengamatan Gejala Alam, karena materi Gerak Lurus seharusnya berada pada materi semester 1 setelah Besaran dan Satuan.
Ø  Bab 11 membahas Ciri-ciri Makhluk Hidup, Bab 12 membahas Keanekaragaman Makhluk Hidup, Bab 13 membahas Ekosistem, dan Bab 14 membahas Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, dimana sebaiknya diposisikan setelah bab 9 yang membahas Pengamatan Gejala Alam secara berurutan karena materi yang dibahas saling berkaitan.









BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Adapun yang dapat kami simpulkan setelah melakukan analisis pada materi IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII KTSP adalah sebagai berikut:
1.      Materi IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII KTSP yang kami analisis memiliki jumlah bab sebanyak 14 Bab, Standar Kompetensi (SK) sebanyak 15 poin, dan Kompetensi Dasar (KD) sebanyak 26 poin yang keseluruhannya tercakup dalam 2 semester.
2.      Materi-materi yang tercantum dalam 14 bab tersebut harus diselesaikan dalam waktu 28 × minggu efektif dengan 1 × minggu efektif merupakan mid semester ganjil dan semester genap, 1 × minggu efektif merupakan ujian semester ganjil dan semester genap dan 2 × minggu efektif digunakan sebagai waktu yang digunakan sebagai untuk pengayaan.
B.     SARAN
Adapaun saran yang kami ingin sampaikan setelah melakukan analisis pada materi IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII KTSP, tak ada sosok manusia sempurna di dunia, kita hanya tempat kekhilafan dan dosa dan semoga dengan mempelajari materi ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.






REFERENSI
Rohima, Iip. 2009. IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: PT. Leuser Cita Pustaka.







REFERENSI
Rohima, Iip. 2009. IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: PT. Leuser Cita Pustaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar