BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap
kebutuhan dan tantangan masyarakat. Secara etimologis, kurikulum merupakan
terjemahan dari kata curriculum dalam
bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani
dan berusaha untuk. Banyak defenisi kurikulum yang pernah dikemukakan para
ahli. Defenisi-defenisi tersebut bersifat operasional dan sangat membantu
proses pengembangan kurikulum tetapi pengertian yang diajukan tidak pernah
lengkap. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai
tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa kurikulum adalah
suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
Perubahan kurikulum selain sebagai kegiatan rutin yang wajib dilakukan
oleh
guru ataupun pihak yang terkait juga memiliki fungsi penting dalam proses belajar
mengajar. Pertama, perubahan kurikulum dapat dilihat
sebagai kesempatan dan upaya untuk memperoleh dan mengembangkan keunggulan
kompetitif. Kurikulum yang diperbaharui secara teratur berfungsi untuk
mengantisipasi kebutuhan pasar. Perubahan kurikulum dimaknai sebagai upaya
strategis untuk memperoleh keunggulan bersaing (Nudu, 2000).
Pada tahun
ajaran 2004/2005 setelah diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
setahun kemudian yaitu pada tahun ajaran 2006/2007 diterbitkan kebijakan baru
mengenai adanya pemberlakuan pengorganisasian kurikulum yang dikenal dengan
istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Dengan adanya
kurikulum ini, pembelajaran dapat lebih disesuaikan dengan kondisi di setiap
daerah bersangkutan, tetapi dalam prakteknya sebagian besar guru masih belum
memahami tentang pembelajaran dengan penggunaan kurikulum KTSP. Oleh karena
itu, sebagai calon guru, paling tidak harus mengetahui konsep dasar dan materi
tentang KTSP.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Adapun
beberapa rumusan masalah yang kami akan bahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana
Gambaran Umum materi IPA terpadu kelas VII SMP/MTs pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)?
2. Bagaimana
Kurikulum IPA terpadu kelas VII SMP/MTs pada KTSP?
3. Bagaimana
susunan materi (Placement) IPA terpadu kelas VII SMP/MTs?
C.
MANFAAT
PENULISAN
Adapun
manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
membantu mahasiswa dalam memahami materi Telaah Kurikulum tentang Materi IPA
Terpadu Untuk SMP/MTs kelas VII Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dalam dunia pendidikan.
2.
Sebagai
salah satu syarat dalam memperoleh nilai mata kuliah Telaah Kurikulum.
3.
Sebagai
bahan informasi bagi masyarakat.
BAB II
DESKRIPSI KURIKULUM IPA TERPADU
KELAS VII SMP/MTs
A. GAMBARAN
UMUM MATERI
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15)
dijelaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanankan oleh masing-masing satuan
pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang
dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
1.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Pada materi IPA
terpadu kelas VII SMP/MTs yang diterbitkan oleh PT. Leuser Cita Pustaka tahun
2009 yang ditulis oleh Diana Puspita dan Iip Rohima terdiri dari tiga mata
pelajaran yaitu Fisika, Kimia dan Biologi. Dimana pada semester pertama standar
kompetensi dan kompetensi dasar yaitu:
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1. Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan
|
1.1 Mendeskripsikan
besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.2 Mendeskripsikan
besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.3 Melakukan
pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
|
2. Memahami
klasifikasi zat
|
2.1 Mengelompokkan
sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan
indikator yang tepat
2.2 Melakukan
percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan
sehari-hari
2.3 Menjelaskan
nama unsur dan rumus kimia sederhana
2.4 Membandingkan
sifat unsur, senyawa, dan campuran
|
3. Memahami
wujud zat dan perubahannya
|
3.1 Menyelidiki
sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
3.2 Mendeskripsikan
konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Melakukan
percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
3.4 Mendeskripsikan
peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
|
4. Memahami
berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia
|
4.1 Membandingkan
sifat fisika dan sifat kimia zat
4.2 Melakukan
pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat
kimia
4.3 Menyimpulkan
perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana
4.4 Mengidentifikasi
terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana
|
Sedangkan
semester dua Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasarnya (KD) yaitu:
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
5. Memahami
gejala-gejala alam melalui pengamatan
|
5.1 Melaksanakan
pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi
gejala alam biotik dan abiotik
5.2 Mengidentifikasi
terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana
5.3 Menggunakan
mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala
kehidupan
5.4 Menerapkan
keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam
|
6. Memahami
keanekaragaman makhluk hidup
|
6.1 Mengidentifikasi
ciri-ciri mahkluk hidup
6.2 Mengklasifikasikan
mahkluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
6.3 Mendeskripsikan
keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme
|
7. Memahami
saling ketergantungan dalam ekosistem
|
7.1 Menentukan
ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
7.2 Mengidentifikasi
pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem
7.3 Memprediksi
pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
7.4 Mengaplikasikan
peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan
kerusakan lingkungan
|
2. Materi
IPA terpadu kelas VII SMP/MTs
Berdasarkan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tersebut tercantum dalam 14
bab yaitu sebagai berikut:
a. Semester
1
·
Bab 1: Besaran dan Satuan
·
Bab 2: Asam, Basa, dan Garam
·
Bab 3: Unsur, Senyawa, dan Campuran
·
Bab 4: Wujud Zat dan Massa Jenis
·
Bab 5: Suhu dan Pemuaian
·
Bab 6: Kalor
·
Bab 7: Perubahan Materi dan Perubahan
Campuran
·
Bab 8: Reaksi Kimia
b. Semester
2
·
Bab 9: Pengamatan Gejala Alam
·
Bab 10: Gerak Lurus
·
Bab 11: Ciri-ciri Mahkluk Hidup
·
Bab 12: Keanekaragaman Mahkluk Hidup
·
Bab 13: Ekosistem
·
Bab 14: Kepadatan Penduduk dan
Pencemaran Lingkungan
3.
Alokasi Waktu
Materi-materi
yang tercantum dalam 14 bab tersebut harus diselesaikan dalam waktu 28 × minggu
efektif dengan 1 × minggu efektif merupakan mid semester ganjil dan semester
genap, 1 × minggu efektif merupakan ujian semester ganjil dan semester genap
dan 2 × minggu efektif digunakan sebagai waktu yang digunakan sebagai untuk
pengayaan.
B. TELAAH
MATERI IPA TERPADU KELAS VII SMP/MTs
a. Semester
1
1) Fisika
·
Bab 1: Besaran dan Pengukuran
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a) Prasyarat
Sebelum membahas materi, sebaiknya siswa memiliki
keterampilan sebagai berikut:
1. Mengetahui
operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
2. Mengetahui
satuan besaran-besaran dasar fisika dalam Sistem (satuan) Internasional.
3. Mengenal
alat-alat ukur panjang, massa, waktu, dsb.
b) Syarat
Mutlak
Setelah membahas materi besaran dan satuan, siswa
dituntut untuk :
1. Dapat
mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari dan
mengelompokkannya kedalam besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
2. Mampu
menggunakan Sistem (satuan) Internasional dalam menyatakan besaran-besaran
fisika.
3. Mampu
memahami pengertian suhu serta konsep dasar pengukuran.
4. Mampu
mengonversi satuan besaran pokok dan turunan.
2.
Telaah Waktu
1 × minggu efektif = 4 × 40 menit =
2 × pertemuan
3.
Telaah Placement:
Materi besaran
dan satuan ditempatkan pada bab pertama kelas VII SMP/MTs semester I.
4. Telaah
Materi:
Semua
gejala alam yang dapat diukur disebut besaran. Secara fisika, besaran
didefenisikan sebagai gejala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur dan nilainya
dapat dinyatakan dengan angka. Bentuk baku digunakan untuk menyatakan bilangan
kelipatan sepuluh. Bentuk baku menggunakan bilanngan pokok atau bilangan bakku
sepuluh. Bilangan bulat dan bilangan decimal dapat dinyatakan dalam bentuk
baku.
Untuk memenuhi
kebutuhan tentang adanya kesamaan hasil pengukuran, para ahli pada Coference Generate des Poids el Measure (CGPM)
menyeragamkan sistem satuan yang dikenal sebagai Sistem Internasional (SI). SI
juga dikenal dengan sebutan sistem metrik yang terbagi menjadi dua, yaitu
sistem CGS dan MKS.
Proses
pengubahan satuan dengan cara menyetarakan/menyamakan nilai satuan yang berbeda
dari besaran tertentu disebut konversi satuan.Besaran yang satuannya telah
ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran yang lain disebut
besaran pokok. Besaran pokk ada 7 macam yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kut
arus listrik, intensitas cahaya dan jumlah zat.Satuan besar pokok dinyatakan
dengan system satuan Internasional (SI). Satuan-satuan tersebut adalah meter,
sekon, kilogram, kelvin, amper, kandela dan mol. Besaran-besaran dalam fisika
yang tidak termasuk besaran pokok disebut besaran turunan.
·
Bab 2: Wujud Zat dan Massa Jenis
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Wujud Zat dan Massa Jenis, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
1. Mengetahui
wujud-wujud zat.
2. Mengetahui
cara pengukuran massa jenis zat tertentu.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Zat, wujud zat, dan massa jenis, siswa dituntut:
1. Mampu
menyelidiki perubahan wujud suatu zat
2. Mampu
mendefinisikan gaya tarik antar partikel pada berbagai wujud zat melalui
penalaran.
3. Dapat
membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan
4. Dapat
mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari.
5. Mampu
menjelaskan berdasarkan percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas
suatu zat.
6. Mampu
menghitung massa jenis suatu zat.
7. Mampu
menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Telaah Waktu:
1×
minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi wujud zat
dan massa jenis ditempatkan pada bab kedua kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Zat adalah
bentuk materi yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang khas. Zat padat, cair,
dan gas mempunyai sifat yang berbeda. Zat padat memiliki sifat bentuk dan volume tetap, gaya tarik antar
molekul yang kuat. Zat cair bersifat bentuk selalu berubah sesuai tempat,
volume teta, dan gaya tarik antar molekul lemah. Sedangkan gas bersifat bentuk
dan volume berubah sesuai tempat, dan gaya tarik antar molekul lemah.
Perubahan wujud
zat ada lima macam yaitu membeku, mencair, menyublim, menguap, dan mengembun.
Melebur, menguap, dan menyublim adalah perubahan wujud yang memerlikan
kalor.Sedangkan mengembun dan membeku adalah perubahan wujud zat yang
melepaskan kalor. Susunan molekul–molekul zat
padat sangat rapat sehingga gaya tarik menariknya sangat kuat , susunan
molekul zat cair sangat renggang sehingga gaya tarik antar molekulnya lemah, sedangkan susunan
molekul zat gas sangat renggang sehingga gaya tarik menariknya lemah.
Kohesi adalah
gaya tarik menarik antara molekul yang sejenis. Sedangkan adhesi adalah gaya
tari menarik antara molekul-molekul yang tidak sejenis.
Kapailaritas
merupakan gajala meresapnya zat cair melalui pipa kapiler atau celah
sempit. Besar massa jenis suatu zat
dapat diketahui dengan persamaan:
Satuan massa jenis dalam SI dinyatakan dalam
kilogram per meter kubik
.
Satuan yang lain yaitu
penerapan massa jenis dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya:
1. Kapal
selam dapat terapung, melayang, dan tenggelam karena massa jenisnya dapat
diperbesar atau diperkecil dengan cara mengisi air kedalam tangki pembera, atau
mengeluarkan air dari tangki pemberat.
2. Tinta
printer yang digunakan untuk printer-printer tertentu memiliki kepekaaan yang
berbeda sehingga massa jenisnya berbeda.
3.
Mesin-mesin kendaraan tertentu
menggunakan oli dengan kekentalan tertentu sehingga sesuai dengan karakteristik
mesin. Dengan demikian maka mesin dapat awet dan tidak cepat aus.
Lapisan
batuan pada litosfher terbentuk berdasarkan massa jenis batuan. Batuan yang
memiliki massa jenis yang kecil berada pada lapisan paling atas sedangkan
batuan yang memiliki massa jenis besar berada pada lapisan paling bawah.
·
Bab 3: Suhu dan Pemuaian
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Suhu dan Pemuaian, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
1. Mengetahui
operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
2. Mememahami
cara mengonversi suatu besaran.
3. Mengetahui
maksud dari pemuaian
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Suhu dan Pemuaian, siswa dituntut untuk dapat:
1. Dapat
menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat.
2. Dapat
membandingkan skala suhu Celcius dengan suhu skala yang lainnya.
3. Mampu
menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, zat cair dan gas.
4. Mampu
melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat
padat.
5. Mampu
menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi.
2. Telaah
Waktu:
1
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Suhu dan
Pemuaian ditempatkan pada bab ke tiga kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Indra peraba
tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu dengan tepat.Suhu adalah
ukuran (derajat) panas/dinginnya suatu benda, dan thermometer adalah alat yang
diunakan untuk mengukur suhu.
Keuntungan dan
kerugian penggunaan zat cair sebagai bahan pengisi thermometer:
a. Raksa
Ø Keuntungan:
a) Mudah
dilihat karena mengkilap;
b) Pemuaiannya
teratur,
c) Tidak
membasahi dinding,
d) Jangkauan
suhunya cukup besar, yaitu -39ºC sampai dengan 375ºC.
Ø Kerugian:
a) Harganya
mahal,
b) Tidak
dapat mengukur suhu rendah (kurang dari -39ºC),
c) Merupakan
bahan beracun
b. Alkohol
Ø Keuntungan:
a) Harganya
murah,
b) Lebih
teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup besar, titik
bekunya rendah yaitu -112ºC.
Ø Kerugian
a) Titik
didihnya rendah, yaitu -78ºC sehingga tidak bias mengukur suhu tinggi.
b) Tidak
berwarna sehingga sulit dilihat.
c) Membasahi
dinding.
Perbandingan berbagai skala thermometer:
Jenis thermometer
|
Titik tetap
|
Selisih
(jumlah skala)
|
|
Bawah
|
Atas
|
||
Celsius
|
0ºC
|
100ºC
|
100
|
Reamur
|
0ºR
|
80ºR
|
80
|
Fahrenhet
|
32ºF
|
212ºF
|
180
|
Kelvin
|
273ºK
|
373ºK
|
100
|
Keterangan:
tc
= skala yang ditunjukan termometer Celsisus (ºC)
tR=
skala yang ditunjukan termometer reamur (ºR)
tF=
skala yang ditunjukan termometer fharenheit (ºF)
T=
skala yang ditunjukan termometer kelvin (K)
Jika zat padat
dipanaskan, gerakan (getaran) partikelnya akan semakin cepat dan saling
menumbuk dengan partikel yang ada didekatnya. Hal tersebut mengakibatkan jarak
antara partikel akan menjadi renggang dan zat pada akan menjadi bertambah
panjang (terjadi pemuaian). Zat cair mengalami pemuaian, karena zat cair
tersebut menempati ruang sesuai dengan bentuk tempatnya.Pemuaian zat cair
ternyata berbeda-beda tergantung dengan besar koefisien muai luas. Proses
pemuaian gas terjadi jika gas tersebut mendapat kalor maupun suhu yang semakin
besar. Untuk jenis benda yang berlainan, besar pemuaian juga berbeda.Perbedaan
adanya pertambahan panjang tergantung dengan besarnya koefisien muai panjang
masing-masing zat.
Koefisien muai
ruang atau muai volume adalah bilangan yang menunjukkan adanya pertambahan
volume setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik
.
Persamaan
sebagai berikut:
Berdasarkan
hasil pengamatan, ternyata besar koefisien muai ruang zat padat tiga kali
koefisien muai panjang, maka
= 3
.
Koefisien muai
panjang suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat
padat jika suhu dinaikkan 1
. Bila zat padat dipanaskan dari
menjadi
berlaku persamaan:
Koefisian muai
volume (ruang) semua gas adalah sama besar yaitu 1/273 atau 0,003 663 /
. Persamaan:
Contoh-contoh pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari:
a) Pintu
lemari kadang mudah dubuka namun kadang sulit dibuka,
b) Kabel
listrik dan kabel telepon kadang terlihat melengkung dan kadang lurus,
c) Dalam
pemasangan jendela diberi cela pada kusennya,
d) Sambungan
rel kereta api diberi cela,
e) Dua
lintasan jalan beton pada jembatan disambung dengan batang-batang baja yang
diberi cela diantaranya, DLL.
·
Bab 4: Kalor
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Kalor, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1. Mengetahui
operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
2. Mampu
membedakan kalor dan suhu.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Kalor dan perpindahan kalor, siswa dituntut:
1. Mampu
menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan perubahan wujud zat.
2. Mampu
menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan
3. Mampu
menghitung besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat
4. Dapat
menghitung kalor yang dibutuhkan zat pada saat mendidih dan melebur.
5. Dapat
menunjukkan penerapan sifat kalor dalam teknologi.
6. Mampu
menyelidiki perpindahan kalor secara konveksi, konduksi dan radiasi.
2. Telaah
Waktu:
1
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Kalor
ditempatkan pada bab ke empat kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu benda yaitu kenaikan suhu suatu benda sebanding
dengan kalor yang diberikan. Macam-macam perubahan wujud yaitu:
a)
Perubahan wujud
yang memerlukan kalor
ü Melebur
ü Menguap
ü Menyublim
b)
Perubahan wujud
gas yang melepaskan kalor
ü Membeku
ü Mengembun
ü Deposisi
Penguapan
adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas.Pada waktu penguapan, zat
memerlukan kalor. Penguapan dapat dipercepat dengan cara sebagai berikut:
a)
Memanaskan zat
cair dan Memperbesar luas permukaan zat cair
b)
Mengalirkan udara
kering keatas permukaan zat cair
c) Mengurangi tekanan uap dipermukaan zat cair.
Kalor
adalah energi yang diterima (dilepaskan) oleh sebuah benda sehingga suhu benda
tersebut naik atau turun atau wujudnya berubah. Kapasitas kalor adalah
banyaknya kalor yang diperlukan suatu benda untuk menaikkan suhu sebesar 1
Kalori
didefinisikan sebagai satu kalori (kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan
oleh suatu zat untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 1
. Kalor jenis
suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat
untuk menaikkan suhu 1 kg zat itu sebesar 1
Beberapa
peralatan yang memanfaatkansifat kalor misalnya: mesin pendingin, preassure
cooker, otoklaf, ketel uap, roket, dan pesawat antariksa.
Perpindahan
kalor dapat terjadi secara konveksi, konduksi, dan radiasi. Konveksi adalah
perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian
zat itu.Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai
perpindahan bagian-bagian zat itu.Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak
memerlukan zat perantara.
2) Kimia
·
Bab 5: Asam, Basa, dan Garam
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Asam, Basa, dan Garam, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
ü Dapat
membedakan asam, basa, dan garam yang terdapat dalam periodik unsur.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi ini, siswa dituntut :
1. Mampu
mendefinisikan pengertian asam, basa, garam dan netralisasi.
2. Mampu
membedakan larutan asam dan basa menggunakan indikator lakmus.
3. Mampu
menyebutkan ciri-ciri asam dan basa.
2. Telaah
Waktu:
1
x minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi asam,
basa dan garam ditempatkan pada bab ke lima kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Asam
adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam. Asam dapat dibedakan menjadi
asam organic dan asam mineral.Basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi
dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam.Asam dapat mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi merah.Basa dapat mengubah kertas lakmus merah
menjadi biru. Larutan befrsifat asam jika pH larutan < 7,Larutan bersifat basa jika pH > 7,larutan bersifat netral jika Ph = 7.
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara asma dan
basa.Garam dapat bersifat netral, bersifat asam, dan bersifat basa.
·
Bab 6: Unsur, Senyawa, dan Campuran
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1. Mengetahui
jumlah unsur yang terdapat dalam periodik unsur
2. Mengetahui
nama-nama unsur yang terdapat dalam periodik unsur.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi unsur, senyawa, dan campuran, siswa dituntut:
1. Dapat
menuliskan lambing unsur dengan benar.
2. Dapat
membedakan antara unsur, senyawa dan campuran.
3. Dapat
memberikan contoh unsur, senyawa dan campuran.
4. Dapat
membandingkan sifat unsur senyawa dan campuran.
5. Dapat
menjelaskan rumus kimia sederhana.
2. Telaah
Waktu:
2
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi unsur, senyawa
dan campuran ditempatkan pada bab ke enam kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Unsur adalah suatu zat tunggal yang secara tidak
dapat diuraikan kembali menjadi zat lain yang lebih sederhana. berdasarkan
sifat-sifatnya, unsur dibedakan menjadi dua macam, yaitu unsur logam dan unsur
nonlogam. Senyawa adalah gabungan antara unsure-unsur yang berbeda dengan
perbandingan massa yang tertentu dan tetap.
Campuran adalah
gabungan antara dua zat atau lebih dengan perbandingan yang tidak tentu dan
tidak tetap. Campuran dapat berupa campuran homogeny dan campuran heterogen.
Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara penyarian (filtrasi), penyulingan
(distilasi), kromatografi, dan kristalisasi.
Berdasarkan
unsur pembentukannya, molekul dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul
adalah molekul yang tersusun dari atom-atom unsur yang berbeda. Rumus kimia
menggambarkan jumlah dan jenis yang menyusun suatu molekul, baik molekul unsur,
maupun molekul senyawa.
·
Bab 7: Perubahan Materi dan Perubahan
Campuran
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü Mengetahui
dan memahami pengertian materi
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi perubahan materi, siswa dituntut telah mampu:
1. Mampu
mengenal sifat berbagai jenis materi.
2. Dapat
memahami perubahan materi dengan cara mengamati dan menafsirkan hasil
pengamatan.
2. Telaah
Waktu:
3
x minggu efektif
3. Telaah
Placeman:
Materi Perubahan Materi dan Perubahan Campuran ditempatkan
pada bab ketujuh kelas VII SMP/MTs
4.
Telaah Materi
Materi adalah
segala sesuatu yang menempati ruang (memiliki volume) dan mempunya massa. Sifat
materi dapat berupa sifat ekstensif dan sifat intensif.Sifat ekstensif adalah
sifat materi yang tergantung pada jumlah atau ukuran materi.
Sifat intensif
adalah sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah atau ukuran materi. Sifat
intensif dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis
suatu materi adalah sifat materi yang ada hubungannya dengan perubahan fisis
materi itu dan tidak ada hubungannya dengan pembentukan materi lain. Sifat
kimia suatu zat adalah sifat zat yang menunjukkan kemampuan zat tersebut untuk
melakukan reaksi kimia dan membentuk materi lain.
Perubahan materi
dapat berupa perubahan fisis dan perubahan kimia. Perubahan fisis adalah
perubahan materi yang disertai dengan terbentuknya materi baru.Perubahan fisis
terjadi karena perubahan wujud, perubahan bentuk, pelarutan, dan
pengkristalan.Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan materi
baru. Perubahan kimia terjadi kerana adanya reaksi kimia, seperti proses
pembakaran, pembusukan, atau pengkaratan.
·
Bab 8: Reaksi Kimia
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Reaksi Kimia, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1. Pernah
melihat proses pembakaran sampah dan pembusukan bahan makanan di alam
2. Mengetahui
pengertian reaksi, reaktan, dan hasil reaksi
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Reaksi Kimia, siswa dituntut untuk dapat:
1. Mengetahui
cara penulisan reaksi kimia
2. Mampu
mengetahui ciri-ciri terjadinya reaksi kimia
3. Mampu
mendefenisikan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia.
2. Telaah
Waktu:
1
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Reaksi
Kimia ditempatkan pada bab kedelapan kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Salah satu
perubahan materi adalah perubahan kimia atau yang lebih dikenal dengan nama
reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali peristiwa-peristiwa
yang merupakan reaksi kimia. Ketika ada orang yang membakar sampah, dia telah
menyebabkan terjadinya reaksi kimia. Ketika sampah dibakar akan menimbulkan api
yang panas dan asap. Contoh reaksi kimia lainnya adalah membusukna nasi yang
didiamkan beberapi hari. Jika nasi membusuk, maka terjadi perubahan warna, yang
tadinya berwarna putih menjadi warna putih kelabu.
Reaksi kimia
ditulis dengan tanda panah sebagai penunjuk arah perubahan atau arah reaksi.
Notasi dari suatu reaksi kimia adalah sebagai berikut:
Karbon
dan oksigen bereaksi menghasillkan karbon dioksida. Notasi dari reaksi kimianya
adalah:
Karbon
+ Oksigen → Karbon dioksida
Ciri-ciri
terjadinya reaksi kimia adalah dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Menimbulkan
gas
2. Terjadi
perubahan suhu
3. Terjadi
perubahan warna
4.
Timbul endapan
Sementara faktor
yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dituliskan sebagai berikut:
1. Sifat
zat
2. Ukuran
partikel
3. Kadar
zat yang bereaksi
4. Suhu
reaksi
5. Pengadukan
b. Semester
2
1) Fisika
·
Bab 9: Gerak Lurus
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Gerak Lurus, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1. Mengetahui
operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian Syarat Mutlak
2. Mengetahui
cara pengukuran.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Gerak Lurus, siswa dituntut telah mampu:
1. Mampu
mendefinisikan pengertian gerak.
2. Dapat
membedakan peristiwa gerak relatif dan gerak semu.
3. Mampu
mendefinisikan kecepatan sebagai jarak tempuh tiap saat.
4. Dapat
menunjukkan ciri GLB.
5. Dapat
mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan tiap waktu.
6. Mampu
menyelidiki GLBB.
2. Telaah
Waktu:
2
x minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Gerak Lurus
ditempatkan pada bab ke sembilan kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Suatu benda
dikatakan bergerak terhadap suatu titik
acuan jika jarak antar keduanya berubah. Gerak sutu benda selalu
bersifat relative, pengertian bergerak atau tidaknya suatu benda ditentukan
keadan si pengamat terhadap benda. Gerak yang sebenarnya adalah gerak suatu
benda yang diakibatkan oleh perubahan jarak atau posisi benda terhadap titik
acuan.Gerak semu adalah gerak suatu benda yang sebenarnya dian namun oleh
pengamat yang berda pada sebuah system yang bergerak teramati bahwa benda tersebut
seolah-olah bergerak.Gerak menurut lintasan dapat dibedakan menjadi gerak
lurus, gerak melingkar, gerak parabola, dan gerak tidak beraturan. Jarak adalah
panjang lintasan yang ditempuh oleh benda yang bergerak dalam waktu tertentu
tanpa memperhitungkan posisi akhir benda terhadap posisi awalnya.Perpindahan
adalah perubahan kedudukan dalam waktu tertentu, yang diukur dari titik acuan
awal tanpa memperhitungkan bentuk lintasan.Kelajuan adalah jarak perpindahan
yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak dalam tiap satu satuan
waktu.Kecepatan dinyatakan sebagai
hubungan antara perpindahan per satu satuan waktu.
Kelajuan tetap
adalah laju gerak suatu benda yang tiap
satu satuan waktu menempuh jarak yang sama.
Kelajuan rata-rata adalah laju gerak suatu benda yang menempuh jarak
perpindahan tertentu dimana tidak tiap bagian dari jarak itu ditempuh dalam
waktu yang sama. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda dengan
lintasan lurus dengan kelajuan tetap. Percepatan adalah bertambahnya kelajuan tiap
detik .perlambatan adalah berkurangnya kelajuan tiap detik. Gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) adalah gerak benda
dengan lintasan lurus dengan kelajuan yang selalu berubah secara teratur.
2) Biologi
·
Bab 10: Pengamatan Gejala Alam
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Pengamatan Gejala Alam, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
ü Mengetahui
alat-alat dasar yang digunakan di dalam laboratorium.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
Pengamatan Gejala Alam, siswa dituntut:
1. Mampu
mengetahui ruang lingkup biologi.
2. Mampu
menjelaskan dan menerapkan metode dan sikap ilmiah.
3. Mengetahui
fungsi bagian-bagian mikroskop.
4. Mengetahui
bahan berbahaya yang terdapat dilaboratorium.
5. Dapat
menerapkan keselamatan kerja di laboratorium.
2. Telaah
Waktu:
2
x minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Pengamatan
Gejala Alam ditempatkan pada bab ke sepuluh kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Biologi
merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Metode ilmiah adalah metode yang
tersusun atas langkah-langkah yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan
masalah.Metode ilmiah melalui beberapa langkah diantarannya; menentukan dan
merumuskan masalah, mengumpulkan data, membuat hipotesis, melakukan eksperimen,
dan menarik kesimpulan. Sikap ilmiah merupakan suatu sikap yang meliputi; rasa
ingin tahu, kejujuran, ketakutan, ketelitian, obyektivitas, dan keterbukaan.
Mikroskop
adalah suatu alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda atau materi
yang berukuran sangat kecil. Mikroskop terdiri atas beberapa bagian yaitu
sebagai berikut:
Ø Bagian
optik, meliputi:
a) Lensa
okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilakn oleh lensa obyektif.
b) Lensa
obyektif, berfungsi untuk membentuk bayangan pertama dalam menentukan struktur
dan bagian renik yang terlihat pada bayangan akhir.
c) Cermin,
berfungsi untuk memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya ke dalam
lensa kondensataor.
d) Lensa
kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang
akan difokuskan, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah
maksimal.
e) Diafragma,
berfungsi untuk mengatur besar kecilnya berkas cahaya yang masuk.
Ø Bagian
statif, meliputi:
a) Kaki
atau alas, berfungsi sebagai penopang mikroskop
b) Lengan,
berfungsi sebagai pegangan ketika membawa mikroskop.
c) Meja
preparat, berfungsi untuk meletakkan obyek yang akan diamati.
d) Tabung
mikroskop, berfungsi meneruskan cahaya yang diterima oleh lensa okuler ke
obyektif.
e) Revolver,
berfungsi untuk memasang lensa obyektif dan dapat berputar-putar untuk
menyesuaikan perbesaran lensa obyektif yang akan digunakan.
f) Pemfokus
kasar dan halus, berfungsi untuk memfokuskan preparat.
Menggunakan
mikroskop dengan benar dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a) Mengatur
cahaya, bila menggunakan mikroskop konvensional. Carilah cahaya dengan
menggerakkan cermin kearah datangnya sinar.bila dengan mikroskop modern,
nyalakan lampu yang terdapat di dasar mikroskop. Gunakan diafragma untuk
mengatur besar kecilnya cahaya sehingga terbentuk lingkaran terang yang
disebutlingkaran padang.
b) Letakan
kaca obyek yang diatasnya telah terdapat preparat pada meja preparatdan jepit
dengan penjepit, aturlah letak kaja obyek, sehingga obyek tepat diatas lubang
meja preparat.
c) Putarlah
revolver agar kalian dapat menggunakan lensa obyektif dengan perbesaran lemah.
d) Putarlah
pemfokus kasar smapai terlihat bayangan kasar peraparat ,
e) Putarlah
pemfokus halus sampai bayangna preparat terlihat jelas,
f) Setelah
bayangan terlihat jelas dengan perbesaran lemah, maka amatilah bayangan
preparat dengan perbesaran kuat.
Bahan-bahan yang
berbahaya yang terdapat di laboratorium adalah bahan kimia.Bahan-bahan tersebut
ada yang berbahaya Karena dapat menimbulkan berbagai gangguan
kesehatan.Disamping bahan kimia yang berbahaya, dilaboratorium biologi juga
terdapat biakan atau ukuran mikroorganisme.
·
Bab 11: Ciri-ciri Mahkluk Hidup
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Ciri-ciri Mahkluk Hidup, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
ü Mengetahui
perbedaan dasar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Ciri-ciri Makhluk Hidup, siswa dituntut:
1. Mengetahui
ciri-ciri makhluk hidup.
2. Dapat
memahami variasi makhluk hidup.
2. Telaah
Waktu:
2
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Ciri-ciri
Makhluk Hidup ditempatkan pada bab ke sebelas kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Makhluk hidup
adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri kehidupan seperti
bergerak, makan, peka terhadap rangsangan, bernafas, bertumbuh, mengeluarkan
zat sisa, berkembang biak dan
beradaptasi. Perbedaan antar individu dapat menimbulkan keanekaragaman
individu. Klasifikasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam mempelajari
obyek dengan melihat persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup.
·
Bab 12: Keanekaragaman Makhluk Hidup
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, sebaiknya siswa memiliki keterampilan
sebagai berikut:
1. Mengetahui
perbedaan makhluk hidup dari morfologinya baik hewan maupun tumbuhan.
2. Mengetahui
pengertian taksonomi dan klasifikasi
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, siswa dituntut:
1. Memahami
pengertian keanekaragaman makhluk hidup
2. Dapat
menggunakan metode penanaman ilmiah dengan benar.
3. Mampu
menjelaskan sistem klasifikasi makhluk hidup.
4. Dapat
menjelaskan tingkat organisasi kehidupan.
2.
Telaah Waktu:
2 × minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi
Keanekaragaman Mahkluk Hidup ditempatkan pada bab ke dua belas kelas VII
SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Ilmu tentang
pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. Dasar pengelompokan makhluk
hidup ini adalah adanya perbedaan dan persamaan ciri-ciri morfologi, anatomi,
fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Dasar
pengklasifikasian adalah persamaan ciri-ciri yang dimiliki miliki antar makhluk
hidup, semakin dekat kekerabatnnya.Sebaliknya bila semakin sedikit persamaan
ciri yang dimilikinya, semakin jauh kekerabatannya.
Penamaan ilmiah
suatu makhluk hidup menggunakan sistem binomial nomenklator (sistem tata nama
ganda) dengan aturan; kata pertama menunjukan nama genus dan penulisannya
diawali dengan huruf capital dan kata kedua menunjukan nama spesies dan
penulisannya diawali dengan huruf kecil. Susunan takson atau tingkatan
klasifikasi meliputi: dunia (kingdom), divisi/vilum, kelas, bangsa (ordo), suku
(family), marga (genus), dan jenis (spesies).
·
Bab 13: Ekosistem
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Ekosistem, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü Mengetahui
kebutuhan makhluk hidup dilingkungannya
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Ekosistem, siswa dituntut untuk dapat:
1. Memahami
pengertian ekosistem dan ekologi
2. Mampu
membedakan komponen biotik dan abiotik
3. Mengetahui
interaksi antarkomponen ekosistem
4. Mampu
menjelaskan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
5. Mengetahui
macam-macam ekosistem
2.
Telaah Waktu:
3 × mingu
efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Ekosistem
ditempatkan pada bab ke tiga belas kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Ekosistem
merupakan interaksi bolak-balik antarmakhluk hidup (biotik) dengan
lingkungannya (abiotik). Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut
ekologi.
Komponen abiotik
merupakan komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang terdapat di sekitar
makhluk hidup. Komponen abiotik yang berpengaruh pada ekosistem, antara lain:
cahaya matahari, udara, suhu, air, dan tanah.
Komponen biotik
adalah komponen ekosistem berupa berbagai makhluk hidup di dalam suatu
ekosistem. Berdasarkan peranannya di dalam ekosistem, komponen biotik
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: produsen, konsumen, dan pengurai.
Untuk menjaga
keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hal ini
bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Peristiwa makan dan
dimakan antarmakhluk hidup dalam suatu ekosistem membentuk rantai makanan,
jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
·
Bab 14: Kepadatan Penduduk dan
Pencemaran Lingkungan
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, sebaiknya siswa memiliki
keterampilan sebagai berikut:
ü Mengetahui
pengertian populasi penduduk dan perpindahan penduduk.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, siswa dituntut untuk
dapat:
1. Mengetahui
pengertian penduduk dan cara menghitung jumlah penduduk disuatu daerah.
2. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
3. Mampu
menjelaskan penyebab pencemaran lingkungan.
4. Mampu
menjelaskan pengaruh kepadatan penduduk terhadap kehidupan.
5. Mengetahui
pengertian pencemaran lingkungan dan macam-macam pencemaran.
6. Mampu
menjelaskan peranan manusia dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
2.
Telaah Waktu:
2 × minggu
efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Kepadatan
Penduduk dan Pencemaran Lingkungan ditempatkan pada bab keempat belas kelas VII
SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Penduduk
merupakan sekumpulan orang-orang yang telah lama menempati suatu daerah. Kepadatan
penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer
persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di
suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati.
Kepadatan
Penduduk =
Pertumbuhan
penduduk sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan
penduduk dikatakan meningkat bila kelahiran lebih tinggi dari pada kematian.
Selain itu, jumlah orang yang datang (bermigrasi) lebih banyak dari pada
kematian.
Pencemaran atau
polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas
manusia. Sedangkan, polutan adalah segala sesuatu yang menyebabkan polusi.
Semua zat dikategorikan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada di
tempat tidak semestinya, dan berada pada waktu yang tidak tepat. Pencemaran
dapat berupa: pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan
pencemaran suara. Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi
pencemaran lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal
yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan antara lain:
melakukan penghijauan, rotasi tanaman, penggunaan pupuk, pembuatan sengkedan,
reboisasi, dan daur ulang.
BAB III
ANALISIS TELAAH
Materi IPA terpadu yang diajarkan
pada siswa kelas VII SMP/MTs, semester I terdiri atas sembilan Standar Kompetensi
(SK) dan lima belas Kompetensi Dasar (KD),
sedangkan semester II terdiri atas enam Standar Kompetensi (SK) dan sebelas
Kompetensi Dasar (KD) yang terangkum dalam empat belas bab.
A. Analisis
Telaah Materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester I
Berikut
merupakan analisis kami mengenai materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester
I, yaitu:
Ø Bab
pertama membahas mengenai Besaran dan Satuan, dimana materi tersebut memang
tepat berada pada bab 1 karena besaran dan satuan merupakan materi paling dasar
dalam mempelajari fisika.
Ø Bab
2 membahas Asam, Basa, dan Garam dan Bab 3 membahas Unsur, Senyawa, dan
Campuran, dimana materi tersebut tidak tepat berada pada posisi setelah Bab 1
mengenai Besaran dan Satuan karena materi bab 2 dan bab 3 termasuk dalam mata
pelajaran Kimia sedangkan bab 1 mengenai Fisika.
Ø Bab
4 membahas Wujud Zat dan Massa Jenis, Bab 5 membahas Suhu dan Pemuaian, dan Bab
6 membahas Kalor, dimana materi tersebut tidak tepat berada pada posisi
tersebut, seharusnya berada pada urutan kedua setelah bab 1 membahas Besaran
dan Satuan karena dengan melakukan percobaan mengenai wujud zat dan massa jenis
dengan berbagai alat ukur juga dapat diaplikasikan penggunaan satuan pada hasil
pengukuran dari berbagai alat ukur tersebut. Selain itu, pada pembahasan suhu
juga dapat diaplikasikan pengukuran suhu dan cara menggunakan termometer.
Ø Bab
7 membahas Perubahan Materi dan pemisahan campuran dan Bab 8 membahas Reaksi
Kimia, seharusnya berada setelah Bab 2 yang membahas Asam, Basa, dan Garam dan
Bab 3 membahas Unsur, Senyawa, dan Campuran, karena memiliki keterkaitan materi
satu sama lain.
B. Analisis
Telaah Materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester II
Berikut
merupakan analisis kami mengenai materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester
II, yaitu:
Ø Bab
9 membahas Pengamatan Gejala Alam, dimana materi tersebut memang tepat berada
pada bab pertama semester II karena materi tersebut merupakan materi paling
dasar dalam mempelajari Biologi yang didalamnya mencakup pengenalan alat dan
objek.
Ø Bab
10 membahas Gerak Lurus, dimana menurut kelompok kami Gerak Lurus kurang tepat
dibahas pada bagian setelah Pengamatan Gejala Alam, karena materi Gerak Lurus seharusnya
berada pada materi semester 1 setelah Besaran dan Satuan.
Ø Bab
11 membahas Ciri-ciri Makhluk Hidup, Bab 12 membahas Keanekaragaman Makhluk
Hidup, Bab 13 membahas Ekosistem, dan Bab 14 membahas Kepadatan Penduduk dan
Pencemaran Lingkungan, dimana sebaiknya diposisikan setelah bab 9 yang membahas
Pengamatan Gejala Alam secara berurutan karena materi yang dibahas saling
berkaitan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun yang
dapat kami simpulkan setelah melakukan analisis pada materi IPA Terpadu untuk
SMP/MTs kelas VII KTSP adalah sebagai berikut:
1. Materi
IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII KTSP yang kami analisis memiliki jumlah bab
sebanyak 14 Bab, Standar Kompetensi (SK) sebanyak 15 poin, dan Kompetensi Dasar
(KD) sebanyak 26 poin yang keseluruhannya tercakup dalam 2 semester.
2. Materi-materi
yang tercantum dalam 14 bab tersebut harus diselesaikan dalam waktu 28 × minggu
efektif dengan 1 × minggu efektif merupakan mid semester ganjil dan semester
genap, 1 × minggu efektif merupakan ujian semester ganjil dan semester genap
dan 2 × minggu efektif digunakan sebagai waktu yang digunakan sebagai untuk
pengayaan.
B.
SARAN
Adapaun saran
yang kami ingin sampaikan setelah melakukan analisis pada materi IPA Terpadu
untuk SMP/MTs kelas VII KTSP, tak ada sosok manusia sempurna di dunia, kita
hanya tempat kekhilafan dan dosa dan semoga dengan mempelajari materi ini kita
bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap
kebutuhan dan tantangan masyarakat. Secara etimologis, kurikulum merupakan
terjemahan dari kata curriculum dalam
bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani
dan berusaha untuk. Banyak defenisi kurikulum yang pernah dikemukakan para
ahli. Defenisi-defenisi tersebut bersifat operasional dan sangat membantu
proses pengembangan kurikulum tetapi pengertian yang diajukan tidak pernah
lengkap. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai
tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa kurikulum adalah
suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
Perubahan kurikulum selain sebagai kegiatan rutin yang wajib dilakukan
oleh
guru ataupun pihak yang terkait juga memiliki fungsi penting dalam proses belajar
mengajar. Pertama, perubahan kurikulum dapat dilihat
sebagai kesempatan dan upaya untuk memperoleh dan mengembangkan keunggulan
kompetitif. Kurikulum yang diperbaharui secara teratur berfungsi untuk
mengantisipasi kebutuhan pasar. Perubahan kurikulum dimaknai sebagai upaya
strategis untuk memperoleh keunggulan bersaing (Nudu, 2000).
Pada tahun
ajaran 2004/2005 setelah diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
setahun kemudian yaitu pada tahun ajaran 2006/2007 diterbitkan kebijakan baru
mengenai adanya pemberlakuan pengorganisasian kurikulum yang dikenal dengan
istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Dengan adanya
kurikulum ini, pembelajaran dapat lebih disesuaikan dengan kondisi di setiap
daerah bersangkutan, tetapi dalam prakteknya sebagian besar guru masih belum
memahami tentang pembelajaran dengan penggunaan kurikulum KTSP. Oleh karena
itu, sebagai calon guru, paling tidak harus mengetahui konsep dasar dan materi
tentang KTSP.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Adapun
beberapa rumusan masalah yang kami akan bahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana
Gambaran Umum materi IPA terpadu kelas VII SMP/MTs pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)?
2. Bagaimana
Kurikulum IPA terpadu kelas VII SMP/MTs pada KTSP?
3. Bagaimana
susunan materi (Placement) IPA terpadu kelas VII SMP/MTs?
C.
MANFAAT
PENULISAN
Adapun
manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
membantu mahasiswa dalam memahami materi Telaah Kurikulum tentang Materi IPA
Terpadu Untuk SMP/MTs kelas VII Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dalam dunia pendidikan.
2.
Sebagai
salah satu syarat dalam memperoleh nilai mata kuliah Telaah Kurikulum.
3.
Sebagai
bahan informasi bagi masyarakat.
BAB II
DESKRIPSI KURIKULUM IPA TERPADU
KELAS VII SMP/MTs
A. GAMBARAN
UMUM MATERI
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15)
dijelaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanankan oleh masing-masing satuan
pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang
dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
1.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Pada materi IPA
terpadu kelas VII SMP/MTs yang diterbitkan oleh PT. Leuser Cita Pustaka tahun
2009 yang ditulis oleh Diana Puspita dan Iip Rohima terdiri dari tiga mata
pelajaran yaitu Fisika, Kimia dan Biologi. Dimana pada semester pertama standar
kompetensi dan kompetensi dasar yaitu:
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1. Memahami
prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan
peralatan
|
1.1 Mendeskripsikan
besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.2 Mendeskripsikan
besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.3 Melakukan
pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
|
2. Memahami
klasifikasi zat
|
2.1 Mengelompokkan
sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan
indikator yang tepat
2.2 Melakukan
percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan
sehari-hari
2.3 Menjelaskan
nama unsur dan rumus kimia sederhana
2.4 Membandingkan
sifat unsur, senyawa, dan campuran
|
3. Memahami
wujud zat dan perubahannya
|
3.1 Menyelidiki
sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
3.2 Mendeskripsikan
konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Melakukan
percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
3.4 Mendeskripsikan
peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
|
4. Memahami
berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia
|
4.1 Membandingkan
sifat fisika dan sifat kimia zat
4.2 Melakukan
pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat
kimia
4.3 Menyimpulkan
perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana
4.4 Mengidentifikasi
terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana
|
Sedangkan
semester dua Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasarnya (KD) yaitu:
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
5. Memahami
gejala-gejala alam melalui pengamatan
|
5.1 Melaksanakan
pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi
gejala alam biotik dan abiotik
5.2 Mengidentifikasi
terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana
5.3 Menggunakan
mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala
kehidupan
5.4 Menerapkan
keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam
|
6. Memahami
keanekaragaman makhluk hidup
|
6.1 Mengidentifikasi
ciri-ciri mahkluk hidup
6.2 Mengklasifikasikan
mahkluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
6.3 Mendeskripsikan
keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme
|
7. Memahami
saling ketergantungan dalam ekosistem
|
7.1 Menentukan
ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
7.2 Mengidentifikasi
pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem
7.3 Memprediksi
pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
7.4 Mengaplikasikan
peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan
kerusakan lingkungan
|
2. Materi
IPA terpadu kelas VII SMP/MTs
Berdasarkan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tersebut tercantum dalam 14
bab yaitu sebagai berikut:
a. Semester
1
·
Bab 1: Besaran dan Satuan
·
Bab 2: Asam, Basa, dan Garam
·
Bab 3: Unsur, Senyawa, dan Campuran
·
Bab 4: Wujud Zat dan Massa Jenis
·
Bab 5: Suhu dan Pemuaian
·
Bab 6: Kalor
·
Bab 7: Perubahan Materi dan Perubahan
Campuran
·
Bab 8: Reaksi Kimia
b. Semester
2
·
Bab 9: Pengamatan Gejala Alam
·
Bab 10: Gerak Lurus
·
Bab 11: Ciri-ciri Mahkluk Hidup
·
Bab 12: Keanekaragaman Mahkluk Hidup
·
Bab 13: Ekosistem
·
Bab 14: Kepadatan Penduduk dan
Pencemaran Lingkungan
3.
Alokasi Waktu
Materi-materi
yang tercantum dalam 14 bab tersebut harus diselesaikan dalam waktu 28 × minggu
efektif dengan 1 × minggu efektif merupakan mid semester ganjil dan semester
genap, 1 × minggu efektif merupakan ujian semester ganjil dan semester genap
dan 2 × minggu efektif digunakan sebagai waktu yang digunakan sebagai untuk
pengayaan.
B. TELAAH
MATERI IPA TERPADU KELAS VII SMP/MTs
a. Semester
1
1) Fisika
·
Bab 1: Besaran dan Pengukuran
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a) Prasyarat
Sebelum membahas materi, sebaiknya siswa memiliki
keterampilan sebagai berikut:
1. Mengetahui
operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
2. Mengetahui
satuan besaran-besaran dasar fisika dalam Sistem (satuan) Internasional.
3. Mengenal
alat-alat ukur panjang, massa, waktu, dsb.
b) Syarat
Mutlak
Setelah membahas materi besaran dan satuan, siswa
dituntut untuk :
1. Dapat
mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari dan
mengelompokkannya kedalam besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
2. Mampu
menggunakan Sistem (satuan) Internasional dalam menyatakan besaran-besaran
fisika.
3. Mampu
memahami pengertian suhu serta konsep dasar pengukuran.
4. Mampu
mengonversi satuan besaran pokok dan turunan.
2.
Telaah Waktu
1 × minggu efektif = 4 × 40 menit =
2 × pertemuan
3.
Telaah Placement:
Materi besaran
dan satuan ditempatkan pada bab pertama kelas VII SMP/MTs semester I.
4. Telaah
Materi:
Semua
gejala alam yang dapat diukur disebut besaran. Secara fisika, besaran
didefenisikan sebagai gejala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur dan nilainya
dapat dinyatakan dengan angka. Bentuk baku digunakan untuk menyatakan bilangan
kelipatan sepuluh. Bentuk baku menggunakan bilanngan pokok atau bilangan bakku
sepuluh. Bilangan bulat dan bilangan decimal dapat dinyatakan dalam bentuk
baku.
Untuk memenuhi
kebutuhan tentang adanya kesamaan hasil pengukuran, para ahli pada Coference Generate des Poids el Measure (CGPM)
menyeragamkan sistem satuan yang dikenal sebagai Sistem Internasional (SI). SI
juga dikenal dengan sebutan sistem metrik yang terbagi menjadi dua, yaitu
sistem CGS dan MKS.
Proses
pengubahan satuan dengan cara menyetarakan/menyamakan nilai satuan yang berbeda
dari besaran tertentu disebut konversi satuan.Besaran yang satuannya telah
ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran yang lain disebut
besaran pokok. Besaran pokk ada 7 macam yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kut
arus listrik, intensitas cahaya dan jumlah zat.Satuan besar pokok dinyatakan
dengan system satuan Internasional (SI). Satuan-satuan tersebut adalah meter,
sekon, kilogram, kelvin, amper, kandela dan mol. Besaran-besaran dalam fisika
yang tidak termasuk besaran pokok disebut besaran turunan.
·
Bab 2: Wujud Zat dan Massa Jenis
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Wujud Zat dan Massa Jenis, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
1. Mengetahui
wujud-wujud zat.
2. Mengetahui
cara pengukuran massa jenis zat tertentu.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Zat, wujud zat, dan massa jenis, siswa dituntut:
1. Mampu
menyelidiki perubahan wujud suatu zat
2. Mampu
mendefinisikan gaya tarik antar partikel pada berbagai wujud zat melalui
penalaran.
3. Dapat
membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan
4. Dapat
mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari.
5. Mampu
menjelaskan berdasarkan percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas
suatu zat.
6. Mampu
menghitung massa jenis suatu zat.
7. Mampu
menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Telaah Waktu:
1×
minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi wujud zat
dan massa jenis ditempatkan pada bab kedua kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Zat adalah
bentuk materi yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang khas. Zat padat, cair,
dan gas mempunyai sifat yang berbeda. Zat padat memiliki sifat bentuk dan volume tetap, gaya tarik antar
molekul yang kuat. Zat cair bersifat bentuk selalu berubah sesuai tempat,
volume teta, dan gaya tarik antar molekul lemah. Sedangkan gas bersifat bentuk
dan volume berubah sesuai tempat, dan gaya tarik antar molekul lemah.
Perubahan wujud
zat ada lima macam yaitu membeku, mencair, menyublim, menguap, dan mengembun.
Melebur, menguap, dan menyublim adalah perubahan wujud yang memerlikan
kalor.Sedangkan mengembun dan membeku adalah perubahan wujud zat yang
melepaskan kalor. Susunan molekul–molekul zat
padat sangat rapat sehingga gaya tarik menariknya sangat kuat , susunan
molekul zat cair sangat renggang sehingga gaya tarik antar molekulnya lemah, sedangkan susunan
molekul zat gas sangat renggang sehingga gaya tarik menariknya lemah.
Kohesi adalah
gaya tarik menarik antara molekul yang sejenis. Sedangkan adhesi adalah gaya
tari menarik antara molekul-molekul yang tidak sejenis.
Kapailaritas
merupakan gajala meresapnya zat cair melalui pipa kapiler atau celah
sempit. Besar massa jenis suatu zat
dapat diketahui dengan persamaan:
Satuan massa jenis dalam SI dinyatakan dalam
kilogram per meter kubik
.
Satuan yang lain yaitu
penerapan massa jenis dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya:
1. Kapal
selam dapat terapung, melayang, dan tenggelam karena massa jenisnya dapat
diperbesar atau diperkecil dengan cara mengisi air kedalam tangki pembera, atau
mengeluarkan air dari tangki pemberat.
2. Tinta
printer yang digunakan untuk printer-printer tertentu memiliki kepekaaan yang
berbeda sehingga massa jenisnya berbeda.
3.
Mesin-mesin kendaraan tertentu
menggunakan oli dengan kekentalan tertentu sehingga sesuai dengan karakteristik
mesin. Dengan demikian maka mesin dapat awet dan tidak cepat aus.
Lapisan
batuan pada litosfher terbentuk berdasarkan massa jenis batuan. Batuan yang
memiliki massa jenis yang kecil berada pada lapisan paling atas sedangkan
batuan yang memiliki massa jenis besar berada pada lapisan paling bawah.
·
Bab 3: Suhu dan Pemuaian
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Suhu dan Pemuaian, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
1. Mengetahui
operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
2. Mememahami
cara mengonversi suatu besaran.
3. Mengetahui
maksud dari pemuaian
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Suhu dan Pemuaian, siswa dituntut untuk dapat:
1. Dapat
menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat.
2. Dapat
membandingkan skala suhu Celcius dengan suhu skala yang lainnya.
3. Mampu
menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, zat cair dan gas.
4. Mampu
melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat
padat.
5. Mampu
menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi.
2. Telaah
Waktu:
1
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Suhu dan
Pemuaian ditempatkan pada bab ke tiga kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Indra peraba
tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu dengan tepat.Suhu adalah
ukuran (derajat) panas/dinginnya suatu benda, dan thermometer adalah alat yang
diunakan untuk mengukur suhu.
Keuntungan dan
kerugian penggunaan zat cair sebagai bahan pengisi thermometer:
a. Raksa
Ø Keuntungan:
a) Mudah
dilihat karena mengkilap;
b) Pemuaiannya
teratur,
c) Tidak
membasahi dinding,
d) Jangkauan
suhunya cukup besar, yaitu -39ºC sampai dengan 375ºC.
Ø Kerugian:
a) Harganya
mahal,
b) Tidak
dapat mengukur suhu rendah (kurang dari -39ºC),
c) Merupakan
bahan beracun
b. Alkohol
Ø Keuntungan:
a) Harganya
murah,
b) Lebih
teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup besar, titik
bekunya rendah yaitu -112ºC.
Ø Kerugian
a) Titik
didihnya rendah, yaitu -78ºC sehingga tidak bias mengukur suhu tinggi.
b) Tidak
berwarna sehingga sulit dilihat.
c) Membasahi
dinding.
Perbandingan berbagai skala thermometer:
Jenis thermometer
|
Titik tetap
|
Selisih
(jumlah skala)
|
|
Bawah
|
Atas
|
||
Celsius
|
0ºC
|
100ºC
|
100
|
Reamur
|
0ºR
|
80ºR
|
80
|
Fahrenhet
|
32ºF
|
212ºF
|
180
|
Kelvin
|
273ºK
|
373ºK
|
100
|
Keterangan:
tc
= skala yang ditunjukan termometer Celsisus (ºC)
tR=
skala yang ditunjukan termometer reamur (ºR)
tF=
skala yang ditunjukan termometer fharenheit (ºF)
T=
skala yang ditunjukan termometer kelvin (K)
Jika zat padat
dipanaskan, gerakan (getaran) partikelnya akan semakin cepat dan saling
menumbuk dengan partikel yang ada didekatnya. Hal tersebut mengakibatkan jarak
antara partikel akan menjadi renggang dan zat pada akan menjadi bertambah
panjang (terjadi pemuaian). Zat cair mengalami pemuaian, karena zat cair
tersebut menempati ruang sesuai dengan bentuk tempatnya.Pemuaian zat cair
ternyata berbeda-beda tergantung dengan besar koefisien muai luas. Proses
pemuaian gas terjadi jika gas tersebut mendapat kalor maupun suhu yang semakin
besar. Untuk jenis benda yang berlainan, besar pemuaian juga berbeda.Perbedaan
adanya pertambahan panjang tergantung dengan besarnya koefisien muai panjang
masing-masing zat.
Koefisien muai
ruang atau muai volume adalah bilangan yang menunjukkan adanya pertambahan
volume setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik
.
Persamaan
sebagai berikut:
Berdasarkan
hasil pengamatan, ternyata besar koefisien muai ruang zat padat tiga kali
koefisien muai panjang, maka
= 3
.
Koefisien muai
panjang suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat
padat jika suhu dinaikkan 1
. Bila zat padat dipanaskan dari
menjadi
berlaku persamaan:
Koefisian muai
volume (ruang) semua gas adalah sama besar yaitu 1/273 atau 0,003 663 /
. Persamaan:
Contoh-contoh pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari:
a) Pintu
lemari kadang mudah dubuka namun kadang sulit dibuka,
b) Kabel
listrik dan kabel telepon kadang terlihat melengkung dan kadang lurus,
c) Dalam
pemasangan jendela diberi cela pada kusennya,
d) Sambungan
rel kereta api diberi cela,
e) Dua
lintasan jalan beton pada jembatan disambung dengan batang-batang baja yang
diberi cela diantaranya, DLL.
·
Bab 4: Kalor
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Kalor, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1. Mengetahui
operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
2. Mampu
membedakan kalor dan suhu.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Kalor dan perpindahan kalor, siswa dituntut:
1. Mampu
menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan perubahan wujud zat.
2. Mampu
menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan
3. Mampu
menghitung besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat
4. Dapat
menghitung kalor yang dibutuhkan zat pada saat mendidih dan melebur.
5. Dapat
menunjukkan penerapan sifat kalor dalam teknologi.
6. Mampu
menyelidiki perpindahan kalor secara konveksi, konduksi dan radiasi.
2. Telaah
Waktu:
1
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Kalor
ditempatkan pada bab ke empat kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu benda yaitu kenaikan suhu suatu benda sebanding
dengan kalor yang diberikan. Macam-macam perubahan wujud yaitu:
a)
Perubahan wujud
yang memerlukan kalor
ü Melebur
ü Menguap
ü Menyublim
b)
Perubahan wujud
gas yang melepaskan kalor
ü Membeku
ü Mengembun
ü Deposisi
Penguapan
adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas.Pada waktu penguapan, zat
memerlukan kalor. Penguapan dapat dipercepat dengan cara sebagai berikut:
a)
Memanaskan zat
cair dan Memperbesar luas permukaan zat cair
b)
Mengalirkan udara
kering keatas permukaan zat cair
c) Mengurangi tekanan uap dipermukaan zat cair.
Kalor
adalah energi yang diterima (dilepaskan) oleh sebuah benda sehingga suhu benda
tersebut naik atau turun atau wujudnya berubah. Kapasitas kalor adalah
banyaknya kalor yang diperlukan suatu benda untuk menaikkan suhu sebesar 1
Kalori
didefinisikan sebagai satu kalori (kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan
oleh suatu zat untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 1
. Kalor jenis
suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat
untuk menaikkan suhu 1 kg zat itu sebesar 1
Beberapa
peralatan yang memanfaatkansifat kalor misalnya: mesin pendingin, preassure
cooker, otoklaf, ketel uap, roket, dan pesawat antariksa.
Perpindahan
kalor dapat terjadi secara konveksi, konduksi, dan radiasi. Konveksi adalah
perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian
zat itu.Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai
perpindahan bagian-bagian zat itu.Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak
memerlukan zat perantara.
2) Kimia
·
Bab 5: Asam, Basa, dan Garam
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Asam, Basa, dan Garam, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
ü Dapat
membedakan asam, basa, dan garam yang terdapat dalam periodik unsur.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi ini, siswa dituntut :
1. Mampu
mendefinisikan pengertian asam, basa, garam dan netralisasi.
2. Mampu
membedakan larutan asam dan basa menggunakan indikator lakmus.
3. Mampu
menyebutkan ciri-ciri asam dan basa.
2. Telaah
Waktu:
1
x minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi asam,
basa dan garam ditempatkan pada bab ke lima kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Asam
adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam. Asam dapat dibedakan menjadi
asam organic dan asam mineral.Basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi
dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam.Asam dapat mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi merah.Basa dapat mengubah kertas lakmus merah
menjadi biru. Larutan befrsifat asam jika pH larutan < 7,Larutan bersifat basa jika pH > 7,larutan bersifat netral jika Ph = 7.
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara asma dan
basa.Garam dapat bersifat netral, bersifat asam, dan bersifat basa.
·
Bab 6: Unsur, Senyawa, dan Campuran
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1. Mengetahui
jumlah unsur yang terdapat dalam periodik unsur
2. Mengetahui
nama-nama unsur yang terdapat dalam periodik unsur.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi unsur, senyawa, dan campuran, siswa dituntut:
1. Dapat
menuliskan lambing unsur dengan benar.
2. Dapat
membedakan antara unsur, senyawa dan campuran.
3. Dapat
memberikan contoh unsur, senyawa dan campuran.
4. Dapat
membandingkan sifat unsur senyawa dan campuran.
5. Dapat
menjelaskan rumus kimia sederhana.
2. Telaah
Waktu:
2
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi unsur, senyawa
dan campuran ditempatkan pada bab ke enam kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Unsur adalah suatu zat tunggal yang secara tidak
dapat diuraikan kembali menjadi zat lain yang lebih sederhana. berdasarkan
sifat-sifatnya, unsur dibedakan menjadi dua macam, yaitu unsur logam dan unsur
nonlogam. Senyawa adalah gabungan antara unsure-unsur yang berbeda dengan
perbandingan massa yang tertentu dan tetap.
Campuran adalah
gabungan antara dua zat atau lebih dengan perbandingan yang tidak tentu dan
tidak tetap. Campuran dapat berupa campuran homogeny dan campuran heterogen.
Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara penyarian (filtrasi), penyulingan
(distilasi), kromatografi, dan kristalisasi.
Berdasarkan
unsur pembentukannya, molekul dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul
adalah molekul yang tersusun dari atom-atom unsur yang berbeda. Rumus kimia
menggambarkan jumlah dan jenis yang menyusun suatu molekul, baik molekul unsur,
maupun molekul senyawa.
·
Bab 7: Perubahan Materi dan Perubahan
Campuran
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü Mengetahui
dan memahami pengertian materi
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi perubahan materi, siswa dituntut telah mampu:
1. Mampu
mengenal sifat berbagai jenis materi.
2. Dapat
memahami perubahan materi dengan cara mengamati dan menafsirkan hasil
pengamatan.
2. Telaah
Waktu:
3
x minggu efektif
3. Telaah
Placeman:
Materi Perubahan Materi dan Perubahan Campuran ditempatkan
pada bab ketujuh kelas VII SMP/MTs
4.
Telaah Materi
Materi adalah
segala sesuatu yang menempati ruang (memiliki volume) dan mempunya massa. Sifat
materi dapat berupa sifat ekstensif dan sifat intensif.Sifat ekstensif adalah
sifat materi yang tergantung pada jumlah atau ukuran materi.
Sifat intensif
adalah sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah atau ukuran materi. Sifat
intensif dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis
suatu materi adalah sifat materi yang ada hubungannya dengan perubahan fisis
materi itu dan tidak ada hubungannya dengan pembentukan materi lain. Sifat
kimia suatu zat adalah sifat zat yang menunjukkan kemampuan zat tersebut untuk
melakukan reaksi kimia dan membentuk materi lain.
Perubahan materi
dapat berupa perubahan fisis dan perubahan kimia. Perubahan fisis adalah
perubahan materi yang disertai dengan terbentuknya materi baru.Perubahan fisis
terjadi karena perubahan wujud, perubahan bentuk, pelarutan, dan
pengkristalan.Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan materi
baru. Perubahan kimia terjadi kerana adanya reaksi kimia, seperti proses
pembakaran, pembusukan, atau pengkaratan.
·
Bab 8: Reaksi Kimia
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Reaksi Kimia, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1. Pernah
melihat proses pembakaran sampah dan pembusukan bahan makanan di alam
2. Mengetahui
pengertian reaksi, reaktan, dan hasil reaksi
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Reaksi Kimia, siswa dituntut untuk dapat:
1. Mengetahui
cara penulisan reaksi kimia
2. Mampu
mengetahui ciri-ciri terjadinya reaksi kimia
3. Mampu
mendefenisikan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia.
2. Telaah
Waktu:
1
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Reaksi
Kimia ditempatkan pada bab kedelapan kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Salah satu
perubahan materi adalah perubahan kimia atau yang lebih dikenal dengan nama
reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali peristiwa-peristiwa
yang merupakan reaksi kimia. Ketika ada orang yang membakar sampah, dia telah
menyebabkan terjadinya reaksi kimia. Ketika sampah dibakar akan menimbulkan api
yang panas dan asap. Contoh reaksi kimia lainnya adalah membusukna nasi yang
didiamkan beberapi hari. Jika nasi membusuk, maka terjadi perubahan warna, yang
tadinya berwarna putih menjadi warna putih kelabu.
Reaksi kimia
ditulis dengan tanda panah sebagai penunjuk arah perubahan atau arah reaksi.
Notasi dari suatu reaksi kimia adalah sebagai berikut:
Karbon
dan oksigen bereaksi menghasillkan karbon dioksida. Notasi dari reaksi kimianya
adalah:
Karbon
+ Oksigen → Karbon dioksida
Ciri-ciri
terjadinya reaksi kimia adalah dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Menimbulkan
gas
2. Terjadi
perubahan suhu
3. Terjadi
perubahan warna
4.
Timbul endapan
Sementara faktor
yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dituliskan sebagai berikut:
1. Sifat
zat
2. Ukuran
partikel
3. Kadar
zat yang bereaksi
4. Suhu
reaksi
5. Pengadukan
b. Semester
2
1) Fisika
·
Bab 9: Gerak Lurus
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Gerak Lurus, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
1. Mengetahui
operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian Syarat Mutlak
2. Mengetahui
cara pengukuran.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Gerak Lurus, siswa dituntut telah mampu:
1. Mampu
mendefinisikan pengertian gerak.
2. Dapat
membedakan peristiwa gerak relatif dan gerak semu.
3. Mampu
mendefinisikan kecepatan sebagai jarak tempuh tiap saat.
4. Dapat
menunjukkan ciri GLB.
5. Dapat
mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan tiap waktu.
6. Mampu
menyelidiki GLBB.
2. Telaah
Waktu:
2
x minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Gerak Lurus
ditempatkan pada bab ke sembilan kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Suatu benda
dikatakan bergerak terhadap suatu titik
acuan jika jarak antar keduanya berubah. Gerak sutu benda selalu
bersifat relative, pengertian bergerak atau tidaknya suatu benda ditentukan
keadan si pengamat terhadap benda. Gerak yang sebenarnya adalah gerak suatu
benda yang diakibatkan oleh perubahan jarak atau posisi benda terhadap titik
acuan.Gerak semu adalah gerak suatu benda yang sebenarnya dian namun oleh
pengamat yang berda pada sebuah system yang bergerak teramati bahwa benda tersebut
seolah-olah bergerak.Gerak menurut lintasan dapat dibedakan menjadi gerak
lurus, gerak melingkar, gerak parabola, dan gerak tidak beraturan. Jarak adalah
panjang lintasan yang ditempuh oleh benda yang bergerak dalam waktu tertentu
tanpa memperhitungkan posisi akhir benda terhadap posisi awalnya.Perpindahan
adalah perubahan kedudukan dalam waktu tertentu, yang diukur dari titik acuan
awal tanpa memperhitungkan bentuk lintasan.Kelajuan adalah jarak perpindahan
yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak dalam tiap satu satuan
waktu.Kecepatan dinyatakan sebagai
hubungan antara perpindahan per satu satuan waktu.
Kelajuan tetap
adalah laju gerak suatu benda yang tiap
satu satuan waktu menempuh jarak yang sama.
Kelajuan rata-rata adalah laju gerak suatu benda yang menempuh jarak
perpindahan tertentu dimana tidak tiap bagian dari jarak itu ditempuh dalam
waktu yang sama. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda dengan
lintasan lurus dengan kelajuan tetap. Percepatan adalah bertambahnya kelajuan tiap
detik .perlambatan adalah berkurangnya kelajuan tiap detik. Gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) adalah gerak benda
dengan lintasan lurus dengan kelajuan yang selalu berubah secara teratur.
2) Biologi
·
Bab 10: Pengamatan Gejala Alam
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Pengamatan Gejala Alam, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
ü Mengetahui
alat-alat dasar yang digunakan di dalam laboratorium.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
Pengamatan Gejala Alam, siswa dituntut:
1. Mampu
mengetahui ruang lingkup biologi.
2. Mampu
menjelaskan dan menerapkan metode dan sikap ilmiah.
3. Mengetahui
fungsi bagian-bagian mikroskop.
4. Mengetahui
bahan berbahaya yang terdapat dilaboratorium.
5. Dapat
menerapkan keselamatan kerja di laboratorium.
2. Telaah
Waktu:
2
x minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Pengamatan
Gejala Alam ditempatkan pada bab ke sepuluh kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Biologi
merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Metode ilmiah adalah metode yang
tersusun atas langkah-langkah yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan
masalah.Metode ilmiah melalui beberapa langkah diantarannya; menentukan dan
merumuskan masalah, mengumpulkan data, membuat hipotesis, melakukan eksperimen,
dan menarik kesimpulan. Sikap ilmiah merupakan suatu sikap yang meliputi; rasa
ingin tahu, kejujuran, ketakutan, ketelitian, obyektivitas, dan keterbukaan.
Mikroskop
adalah suatu alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda atau materi
yang berukuran sangat kecil. Mikroskop terdiri atas beberapa bagian yaitu
sebagai berikut:
Ø Bagian
optik, meliputi:
a) Lensa
okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilakn oleh lensa obyektif.
b) Lensa
obyektif, berfungsi untuk membentuk bayangan pertama dalam menentukan struktur
dan bagian renik yang terlihat pada bayangan akhir.
c) Cermin,
berfungsi untuk memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya ke dalam
lensa kondensataor.
d) Lensa
kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang
akan difokuskan, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah
maksimal.
e) Diafragma,
berfungsi untuk mengatur besar kecilnya berkas cahaya yang masuk.
Ø Bagian
statif, meliputi:
a) Kaki
atau alas, berfungsi sebagai penopang mikroskop
b) Lengan,
berfungsi sebagai pegangan ketika membawa mikroskop.
c) Meja
preparat, berfungsi untuk meletakkan obyek yang akan diamati.
d) Tabung
mikroskop, berfungsi meneruskan cahaya yang diterima oleh lensa okuler ke
obyektif.
e) Revolver,
berfungsi untuk memasang lensa obyektif dan dapat berputar-putar untuk
menyesuaikan perbesaran lensa obyektif yang akan digunakan.
f) Pemfokus
kasar dan halus, berfungsi untuk memfokuskan preparat.
Menggunakan
mikroskop dengan benar dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a) Mengatur
cahaya, bila menggunakan mikroskop konvensional. Carilah cahaya dengan
menggerakkan cermin kearah datangnya sinar.bila dengan mikroskop modern,
nyalakan lampu yang terdapat di dasar mikroskop. Gunakan diafragma untuk
mengatur besar kecilnya cahaya sehingga terbentuk lingkaran terang yang
disebutlingkaran padang.
b) Letakan
kaca obyek yang diatasnya telah terdapat preparat pada meja preparatdan jepit
dengan penjepit, aturlah letak kaja obyek, sehingga obyek tepat diatas lubang
meja preparat.
c) Putarlah
revolver agar kalian dapat menggunakan lensa obyektif dengan perbesaran lemah.
d) Putarlah
pemfokus kasar smapai terlihat bayangan kasar peraparat ,
e) Putarlah
pemfokus halus sampai bayangna preparat terlihat jelas,
f) Setelah
bayangan terlihat jelas dengan perbesaran lemah, maka amatilah bayangan
preparat dengan perbesaran kuat.
Bahan-bahan yang
berbahaya yang terdapat di laboratorium adalah bahan kimia.Bahan-bahan tersebut
ada yang berbahaya Karena dapat menimbulkan berbagai gangguan
kesehatan.Disamping bahan kimia yang berbahaya, dilaboratorium biologi juga
terdapat biakan atau ukuran mikroorganisme.
·
Bab 11: Ciri-ciri Mahkluk Hidup
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Ciri-ciri Mahkluk Hidup, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai
berikut:
ü Mengetahui
perbedaan dasar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Ciri-ciri Makhluk Hidup, siswa dituntut:
1. Mengetahui
ciri-ciri makhluk hidup.
2. Dapat
memahami variasi makhluk hidup.
2. Telaah
Waktu:
2
× minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Ciri-ciri
Makhluk Hidup ditempatkan pada bab ke sebelas kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Makhluk hidup
adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri kehidupan seperti
bergerak, makan, peka terhadap rangsangan, bernafas, bertumbuh, mengeluarkan
zat sisa, berkembang biak dan
beradaptasi. Perbedaan antar individu dapat menimbulkan keanekaragaman
individu. Klasifikasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam mempelajari
obyek dengan melihat persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup.
·
Bab 12: Keanekaragaman Makhluk Hidup
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, sebaiknya siswa memiliki keterampilan
sebagai berikut:
1. Mengetahui
perbedaan makhluk hidup dari morfologinya baik hewan maupun tumbuhan.
2. Mengetahui
pengertian taksonomi dan klasifikasi
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, siswa dituntut:
1. Memahami
pengertian keanekaragaman makhluk hidup
2. Dapat
menggunakan metode penanaman ilmiah dengan benar.
3. Mampu
menjelaskan sistem klasifikasi makhluk hidup.
4. Dapat
menjelaskan tingkat organisasi kehidupan.
2.
Telaah Waktu:
2 × minggu efektif
3.
Telaah Placement:
Materi
Keanekaragaman Mahkluk Hidup ditempatkan pada bab ke dua belas kelas VII
SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Ilmu tentang
pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. Dasar pengelompokan makhluk
hidup ini adalah adanya perbedaan dan persamaan ciri-ciri morfologi, anatomi,
fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Dasar
pengklasifikasian adalah persamaan ciri-ciri yang dimiliki miliki antar makhluk
hidup, semakin dekat kekerabatnnya.Sebaliknya bila semakin sedikit persamaan
ciri yang dimilikinya, semakin jauh kekerabatannya.
Penamaan ilmiah
suatu makhluk hidup menggunakan sistem binomial nomenklator (sistem tata nama
ganda) dengan aturan; kata pertama menunjukan nama genus dan penulisannya
diawali dengan huruf capital dan kata kedua menunjukan nama spesies dan
penulisannya diawali dengan huruf kecil. Susunan takson atau tingkatan
klasifikasi meliputi: dunia (kingdom), divisi/vilum, kelas, bangsa (ordo), suku
(family), marga (genus), dan jenis (spesies).
·
Bab 13: Ekosistem
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Ekosistem, sebaiknya siswa memiliki keterampilan sebagai berikut:
ü Mengetahui
kebutuhan makhluk hidup dilingkungannya
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Ekosistem, siswa dituntut untuk dapat:
1. Memahami
pengertian ekosistem dan ekologi
2. Mampu
membedakan komponen biotik dan abiotik
3. Mengetahui
interaksi antarkomponen ekosistem
4. Mampu
menjelaskan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
5. Mengetahui
macam-macam ekosistem
2.
Telaah Waktu:
3 × mingu
efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Ekosistem
ditempatkan pada bab ke tiga belas kelas VII SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Ekosistem
merupakan interaksi bolak-balik antarmakhluk hidup (biotik) dengan
lingkungannya (abiotik). Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut
ekologi.
Komponen abiotik
merupakan komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang terdapat di sekitar
makhluk hidup. Komponen abiotik yang berpengaruh pada ekosistem, antara lain:
cahaya matahari, udara, suhu, air, dan tanah.
Komponen biotik
adalah komponen ekosistem berupa berbagai makhluk hidup di dalam suatu
ekosistem. Berdasarkan peranannya di dalam ekosistem, komponen biotik
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: produsen, konsumen, dan pengurai.
Untuk menjaga
keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hal ini
bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Peristiwa makan dan
dimakan antarmakhluk hidup dalam suatu ekosistem membentuk rantai makanan,
jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
·
Bab 14: Kepadatan Penduduk dan
Pencemaran Lingkungan
1. Telaah
Prasyarat dan Syarat Mutlak
a)
Prasyarat
Sebelum membahas
materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, sebaiknya siswa memiliki
keterampilan sebagai berikut:
ü Mengetahui
pengertian populasi penduduk dan perpindahan penduduk.
b)
Syarat Mutlak
Setelah membahas
materi Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan, siswa dituntut untuk
dapat:
1. Mengetahui
pengertian penduduk dan cara menghitung jumlah penduduk disuatu daerah.
2. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
3. Mampu
menjelaskan penyebab pencemaran lingkungan.
4. Mampu
menjelaskan pengaruh kepadatan penduduk terhadap kehidupan.
5. Mengetahui
pengertian pencemaran lingkungan dan macam-macam pencemaran.
6. Mampu
menjelaskan peranan manusia dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
2.
Telaah Waktu:
2 × minggu
efektif
3.
Telaah Placement:
Materi Kepadatan
Penduduk dan Pencemaran Lingkungan ditempatkan pada bab keempat belas kelas VII
SMP/MTs.
4.
Telaah Materi
Penduduk
merupakan sekumpulan orang-orang yang telah lama menempati suatu daerah. Kepadatan
penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer
persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di
suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati.
Kepadatan
Penduduk =
Pertumbuhan
penduduk sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan
penduduk dikatakan meningkat bila kelahiran lebih tinggi dari pada kematian.
Selain itu, jumlah orang yang datang (bermigrasi) lebih banyak dari pada
kematian.
Pencemaran atau
polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas
manusia. Sedangkan, polutan adalah segala sesuatu yang menyebabkan polusi.
Semua zat dikategorikan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada di
tempat tidak semestinya, dan berada pada waktu yang tidak tepat. Pencemaran
dapat berupa: pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan
pencemaran suara. Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi
pencemaran lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal
yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan antara lain:
melakukan penghijauan, rotasi tanaman, penggunaan pupuk, pembuatan sengkedan,
reboisasi, dan daur ulang.
BAB III
ANALISIS TELAAH
Materi IPA terpadu yang diajarkan
pada siswa kelas VII SMP/MTs, semester I terdiri atas sembilan Standar Kompetensi
(SK) dan lima belas Kompetensi Dasar (KD),
sedangkan semester II terdiri atas enam Standar Kompetensi (SK) dan sebelas
Kompetensi Dasar (KD) yang terangkum dalam empat belas bab.
A. Analisis
Telaah Materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester I
Berikut
merupakan analisis kami mengenai materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester
I, yaitu:
Ø Bab
pertama membahas mengenai Besaran dan Satuan, dimana materi tersebut memang
tepat berada pada bab 1 karena besaran dan satuan merupakan materi paling dasar
dalam mempelajari fisika.
Ø Bab
2 membahas Asam, Basa, dan Garam dan Bab 3 membahas Unsur, Senyawa, dan
Campuran, dimana materi tersebut tidak tepat berada pada posisi setelah Bab 1
mengenai Besaran dan Satuan karena materi bab 2 dan bab 3 termasuk dalam mata
pelajaran Kimia sedangkan bab 1 mengenai Fisika.
Ø Bab
4 membahas Wujud Zat dan Massa Jenis, Bab 5 membahas Suhu dan Pemuaian, dan Bab
6 membahas Kalor, dimana materi tersebut tidak tepat berada pada posisi
tersebut, seharusnya berada pada urutan kedua setelah bab 1 membahas Besaran
dan Satuan karena dengan melakukan percobaan mengenai wujud zat dan massa jenis
dengan berbagai alat ukur juga dapat diaplikasikan penggunaan satuan pada hasil
pengukuran dari berbagai alat ukur tersebut. Selain itu, pada pembahasan suhu
juga dapat diaplikasikan pengukuran suhu dan cara menggunakan termometer.
Ø Bab
7 membahas Perubahan Materi dan pemisahan campuran dan Bab 8 membahas Reaksi
Kimia, seharusnya berada setelah Bab 2 yang membahas Asam, Basa, dan Garam dan
Bab 3 membahas Unsur, Senyawa, dan Campuran, karena memiliki keterkaitan materi
satu sama lain.
B. Analisis
Telaah Materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester II
Berikut
merupakan analisis kami mengenai materi IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTs Semester
II, yaitu:
Ø Bab
9 membahas Pengamatan Gejala Alam, dimana materi tersebut memang tepat berada
pada bab pertama semester II karena materi tersebut merupakan materi paling
dasar dalam mempelajari Biologi yang didalamnya mencakup pengenalan alat dan
objek.
Ø Bab
10 membahas Gerak Lurus, dimana menurut kelompok kami Gerak Lurus kurang tepat
dibahas pada bagian setelah Pengamatan Gejala Alam, karena materi Gerak Lurus seharusnya
berada pada materi semester 1 setelah Besaran dan Satuan.
Ø Bab
11 membahas Ciri-ciri Makhluk Hidup, Bab 12 membahas Keanekaragaman Makhluk
Hidup, Bab 13 membahas Ekosistem, dan Bab 14 membahas Kepadatan Penduduk dan
Pencemaran Lingkungan, dimana sebaiknya diposisikan setelah bab 9 yang membahas
Pengamatan Gejala Alam secara berurutan karena materi yang dibahas saling
berkaitan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun yang
dapat kami simpulkan setelah melakukan analisis pada materi IPA Terpadu untuk
SMP/MTs kelas VII KTSP adalah sebagai berikut:
1. Materi
IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII KTSP yang kami analisis memiliki jumlah bab
sebanyak 14 Bab, Standar Kompetensi (SK) sebanyak 15 poin, dan Kompetensi Dasar
(KD) sebanyak 26 poin yang keseluruhannya tercakup dalam 2 semester.
2. Materi-materi
yang tercantum dalam 14 bab tersebut harus diselesaikan dalam waktu 28 × minggu
efektif dengan 1 × minggu efektif merupakan mid semester ganjil dan semester
genap, 1 × minggu efektif merupakan ujian semester ganjil dan semester genap
dan 2 × minggu efektif digunakan sebagai waktu yang digunakan sebagai untuk
pengayaan.
B.
SARAN
Adapaun saran
yang kami ingin sampaikan setelah melakukan analisis pada materi IPA Terpadu
untuk SMP/MTs kelas VII KTSP, tak ada sosok manusia sempurna di dunia, kita
hanya tempat kekhilafan dan dosa dan semoga dengan mempelajari materi ini kita
bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
REFERENSI
Rohima,
Iip. 2009. IPA Terpadu Untuk SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta: PT. Leuser Cita Pustaka.
REFERENSI
Rohima,
Iip. 2009. IPA Terpadu Untuk SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta: PT. Leuser Cita Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar