Sabtu, 23 Mei 2015

laporan praktikum mamalia



BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Kerajaan binatang memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kerajaan binatang tersebut adalah mamalia. Pada umumnya, semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. 
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak dimiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki sistem kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya. Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang: Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Tubuh berbentuk simetris bilateral.mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak. Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut: Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal). Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.
Nama Mamalia berasal dari ciri utama anggota-anggota (hewan) yang memiliki glandula mammae. Selain itu ciri lainnya adalah memiliki rambut-rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin. Suhu tubuh mamalia relatif tetap dan keadaan ini disebut homoioterm. Di dalam kulit mamalia terdapat kelenjar air susu, kelenjar peluh (keringat) dan kelenjar minyak. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi.
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi.Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan, jenis-jenis kelinci. Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
1.             Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-luma
2.             Berdarah panas
3.             Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
4.             Otak berkembang dengan baik
5.             Fertilisasi internal
6.             Bernafas dengan paru-paru
7.             Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
Praktikum ini menggunakan kelinci sebagai salah satu spesies yang mewakili mamalia karena selain mudah didapat, susunan tubuh kelinci mudah dipelajari, demikian juga fisiologinya dapat ditunjukan. Cara hidupnya sederhana dan mudah diamati.
B.           Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) ini adalah untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi dari mamalia/kelinci
C.          Waktu dan Tempat
Hari/tanggal       : Senin/19 Agustus 2013
Pukul                  : 09.00 – 13.00 WITA
Tempat               : Rektorat Unsulbar ruangan tujuh










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut adalah mamalia. Pada umumnya, semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina (Anonymous, 2011).
Mamalia merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia yang memiliki sejarah evolusi hampir sempurna dibandingkan dengan kelas yang yang lain. Mammalia adalah organisme yang memiliki kelenjar susu (glandula mammae) yang dapat menghasilkan susu dan memiliki daun telinga untuk membantu pendengaran. Mammalia juga mempunyai rambut yang menutupi seluruh bagian tubuhnya (Kant, 2001).
Bagian internal mamalia sebagian besar memiliki struktur yang hampir sama yaitu terdapat organ-organ vital yang meliputi hepar, cor, ren, vesica fellea, ventriculus, lien, intestinum tenue, intestinum crasum, coccum, dan vesica urinaria. Hepar mamalia memiliki 5 lobi, 3 lobi hepar dexter dan 2 lobi hepar sinister. Cor terletak di dekat pulmo dan pada posisi sebelah thorax bagian sinister. Vesica fellea dan ventriculus terletak di caudal hepar. Lien  berbentuk pipih lonjong dan menempel pada ventriculus. Intestinum merupakan saluran yang panjang berbelit-belit dengan dindingnya yang sangat tebal dan mengandung vili-vili. Terdapat dua macam intestinum yaitu intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crasum (usus besar). Intestinum crasum biasanya disebut coecum yang terdiri dari incisurae (kolon naik), haustrae (kolon mendatar), dan taeniae (kolon menurun). Untuk proses ekskresinya yang berupa urine terdapat organ vesica urinaria (Kardong, 2002).
Sistem pencernaan pada mamalia dibedakan menjadi dua yaitu Tractus digestivus (saluran pencernaan) dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Tractus digestivus disusun oleh cavum oris, lingua, pharynk, esopha. Pada umumnya, semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina (Anonymous, 2011).
Sebagian besar tubuh mamalia memiliki bagian utama yaitu caput (kepala),  truncus (badan), cauda (ekor) dan extrimitas liberae (alat gerak). Pada bagian caput  terdapat auriculae (telinga), porus acusticus externa, organon visus, nares (lubang hidung), fibrisae dan rima oris. Auricularae telah berkembang dengan sempurna memiliki  daun telinga yang membantu untuk proses pendengaran. Organon visusnya terdapat palpebra superior (pelupuk mata atas) dan inferior (pelupuk mata bawah), selain itu juga terdapat plica semilunaris yang terletak di sudut mata sebelah medial. Rima oris dibatasi oleh labium superius, serta terdapat palantum durum (langit-langit keras) dan palantum molle (langit-langit lunak). Rima oris pada Rattus norvegicus terdapat insisivus (gigi seri) yang termodifikasi sebagai hewan pengerat (Radiopoetra, 1996).
Adapun klasifikasi kelinci tersebut yaitu:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Lagomorpha
Famili              : Leporidae
Genus              : lepus
Spesies            : lepus migrocollis

















BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Bahan
1.      Kelinci (Lepus nigricollis)
2.      Alcohol
3.      kapas
B.     Alat-Alat yang Digunakan
1.      Papan seksi/gabus
2.      Alat seksi satu set/Katter/gunting/silet
3.      Jarum pentul
4.      Loupe
5.      Pinset
6.      Mistar
C.    Cara Kerja
1.      Pengamatan Bentuk Luar
1.1.   Sebelum menyembeli hewan tersebut, terlebih dahulu melakukan pengamatan pada bagian luarnya.
1.2.   Pelajari bentuk luarnya bagian demi bagian:
1.2.1.      Bagian kepala: disini terdapat:
a)      Daun telinga (auriculae=pinnae)
b)      Lubang telinga (poros austicus)
c)      Mata (orbita) dengan bagian-bagian:
·         Bola mata (bulbus oculi)
·         Kelopak atas (palpebra superior)
·         Kelopak bawah (palpebra inferior)
·         Salapat (membrane nictitan)
1.2.2.      Batang tubuh (truncus)
Seluruhnya ditutupi oleh rambut (berapa?)
a)   Dada (thorax) disini terdapat
·      Putting susu (ada berapa?)
b)   Perut (abdomen): disini terdapat putting susu (ada berapa?)
c)   Pantat, terdapat anus
d)  Perineum: antara anus dengan alat kelamin luar
e)   Ekor (cauda); jelas atau tidak?)
1.2.3.      Anggota gerak=tungkai (eksstremitas)
a)      Tungkai depan (extremitas anterior)
·         Lengan atas (branchium)
·         Lengan bawah (ante branchium)
·         Telapak (carpalia)
·         Jari-jari (digit), berapa?
b)      Tungkai belakang (ekstremitas posterior)
·         Paha (femur)
·         Betis (tibia)
·         Kaki dengan telapak (pes)
·         Jari-jari (digiti)
1.3.   Mencari danmenggambar semua alat-alat tersebut pada preparat.
2.      Pembedahan Untuk Melihat Alat-Alat Dalam Tubuh
2.1.   Meletakkan hewan pada punggungnya
2.2.   Keempat kakinya difiksasi dengan jarum pada papan seksi
2.3.   Kulit pada bagian pertengahan perut (abdomen) dan dada (thorax) dibasahi dengan air, rambut/bulu-bulunya diusap-usap kesamping sehingga kelihatan kulitnya. Melakukan ini sepanjang garis antaraalat kelamin luar sampai batas rahang bawah.
2.4.   Membuat irisan dan menggunting kulit sepaanjang garis tadi
2.5.   Melepaskan kulit dari otot perut dan otot dada dengan spatula
2.6.   Menggunting otot perut/dinding perut melalui garis tadi pada batas antara ujung tulang dada sampai batas sisi tubuh
2.7.   Pada ujung irisan dibagian alat kelamin, irisan dibelokkan ke samping kiri dan kanan sampai batas sisi tubuh
2.8.   Pada ujung irisan bagian dada, dibelokkan pula kesamping mengikuti lengkung tulang rusuk sampai batas sisi tubuh
2.9.   Dengan demikian akan terbukalah dinding perut dan kelihatan alat-alat tersebut
a.       Hati (hepar, liver) yang berwarna coklat merah
b.      Kantong empedu (vesica felea) yang hijau tua
c.       Lambung (gaster), kantong berwarna putih kebiru-biruan
d.      Kura (lien, lympha) merah coklat, pipih lonjong menempel pada lambung bagian kiri
e.       Usus halus (intestinum tinue) saluran berliku-liku agak merah penampang melintang kecil
f.       Usus besar (intestinum crasssum) hijau tua dengan penampang melintang lebih besar dari (e)
g.      Usus buntu (appendix) mirip dengan (F) tetapi lebih besar
h.      Kantongkemih (vesica urunaria) berupa gelembung bening, dekat alat kelamin
i.        Difragma, sekat yang membatasi rongga perut dengan rongga dada.
Mengamati perlekatannya
2.10.  Setelah semua alat-alat tersebut ditemukan, membuat gambar dan memberi nama bagian-bagian tersebut di atas
3.      Sistem Pencernaan
3.1.   Jika selaput perut (peritoneum) belum pecah, maka dipecahkan dengan alat.
3.2.   Mencari pertemuan keronkongan dengan lambung dekat diafragma. Membuat ikatan dengan benang pada dua tempat berdekatan jaraj 1 cm
3.3.   Membuat ikatan yang serupa pada ujung usus besar anus
3.4.   Memotong alat antara kerongkongan dengan usus besar dari mesintrium dan dipindahkan ke tempat lain
3.5.   Melepaskan antara kerongkogan dengan usus besar dari mesentrium dan memindahkan ke tempat lain
3.6.   Inilah saluran pencernaan
3.7.   Mengamati dan mempelajari alat-alat sebagai berikut;
3.7.1.      Lambung (gaster)
3.7.2.      Usus dua belas jari (duodenum)
3.7.3.      Usus halus (intestinum tinue)
3.7.4.      Usus besar (Intestinum crasum), sisa makanan amkin ke ujung makin padat
3.7.5.      Usus buntu (appendix) dimana masuknya usus halus
3.7.6.      Rectum, ujung terakhir usus besar yang berhubungan dengan anus
3.7.7.      Alat-alat pencernaan yang tidak termasuk saluran pencernaan berupa kelenjar pencernaan adalah:
3.7.8.      Hati (hepar) bersama kantong empedu (timbang beratnya)
3.7.9.      Kelenjar ludah perut (pancreas), di daerah duodenum. Mencari salurannya bermuara dimana?
Kalau alat-alat ini sudah ditemukan/didapat mencoba untuk mengukur panjangnya:
Intestinum tinue (termasuk duodenum) =……………cm
Intestinum crassum (termasuk rectum) =…………………cm
4.      Sistem Urogenitalia
Yang termasuk dalam  sistem urogenitalia ialah alat-alat pembiakan dan pembuangan sebagai berikut!
4.1.   Mencari ginjal dengan perlengkapannya, meyerupai kacang berwarna merah coklat. Melekat di dinding rongga perut bagian punggung
4.1.1.      Ureter (ductus welfii) saluran yang keluar dari ginjal, putih bermuara pada kantong kemih
4.1.2.      Anak ginjal (ren); putih kekuning-kuninganterletak di bagian atas ginjal
4.1.3.      Kantong kemih (vesikula urinaria)
4.2.   Jika pada preparat betina, didapatkan akut reproduksi/pembiakan sebagai berikut:
4.2.1.   Ovarium berwarna kuning tergantungpada mesovarium
4.2.2.   Tuba fallopi (oviduct), saluran telur dimulai dengan infumdibilum berupa corong dengan penggantungnya
4.2.3.   Uterus (rahim), lanjutan dari oviduct yang membesar betanduk dua (tipe apa?)
4.2.4.   Liang senggama (vagina), tempat uterus bermuara
4.3.   Jika preparat jantan, didapatkan alat-alat reproduksi sebagai berikut:
4.3.1.     Testis, terdapat dalam kantong yang disebut skrotum
4.3.2.     Epididimis, ujung testis yang kaya saluran sperma
4.3.3.     Saluran deferens lanjutan dari epididimis
4.3.4.     Alat kelamin luar, antara lain
a.    Penis
b.   Uretra, saluran kencing/sperma
c.    Preputium, kulit kulup
4.4.   Membuat gambar bagian dan member keterangan mengenai preparat yang di sedang amati
5.      Alat-Alat Dalam Rongga Dada
5.1.   Melepaskan diafragma dari pangkalnya
5.2.   Memotong tulang-tulang rusuk pada bagian rawannya dengan gunting, sehingga rongga dada terbuka dan akan terlihat;
5.2.1.      Paru-paru (pulmo), merah muda, bandingkan kiri dan kanan
5.2.2.      Cabang tenggorokan (branchiolus).
5.2.3.      Jantung (cor), dibungkus pericardium, letaknya agak ke kiri (mengamati dengan loupe)
5.2.4.      Batang nadi (aorta), bagian dari jantung (melengkung kemana)
5.3.   Membuat gambar menurut kedudukan yang sebenarnya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.       Hasil Pengamatan
1.         Morfologi kelinci (Columba livia)
























2.      Anatomi kelinci (Columba livia)




























B.        Pembahasan
Dari hasil praktikum yang kelima tentang zoology vertebrata dengan kelas Mamalia. Yang pertama kami mengamati morfologi Kelinci (Lepus nigricollis) dapat kami amati dimulai dari telinga luar (pina auricularia) yang lebar sedangkan membrane tympani(selaput gendang pendengaran) yang terletak pada romgga telinga tengah tidak terlihats. Mata besar, dengan membran niktitans, dibatasi palbebra superior dan palbebra superior. Disekitar moncong (rima oris) ada rambut-rambut panjang (vibrisae) berfungsi sebagai pendeteksi makanan dibatasi oleh labium inferior dan labium superior yang bercelah sehingga tampak incisive atau gigi seri, lubang hidung atau Neres externa letaknya dorsal dari rima oris. Ekor  pendek. Letak anus terdapat dibawah ekor. Dan lubang urogenital disebelah anterior anus. Selanjutnya kami mengamati thorax terdapat sepasang extrimitas anterior yang berjari 4 dibangun dari proximah kedistal oleh brachiu, antebrachium dan carpus. Abdomen dimana terdapat sepasang kaki belakang atau extrimiras posterior yang berdiri atas 3 jari dibangun dari proximal kedistal oleh femur, crus, dan pes di daerah inguinal terdapat sepasang papilla mammae selanjutnya kearah posterior kami melihat adanya penis yang mempunyai glamns penis yang diselubungi oleh kulit lepas, fungsinya untuk mengeluarkan urine dan spermatozoa, lubang ini disebut officium urethtra.
Selanjutnya kami melakukan pembedahan dan kami mengamati anatomi dalam dimulai dari system pernafasan Paru-paru berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus.
Urutan jalannya pernafasan pada kelinci adalah :
1.            Nares eksterna (Lubang hidung luar)
2.            Cavum nasalis (rongga hidung)
3.            Nares internal (lubang hidung dalam)
4.            Pharink (tekak)
5.            Larynk (jakun)
6.            Trachea (tenggorok)
7.            Bronchus (cabang dari trachea)
8.            Bronchiolus (cabang dari brochus)
9.            Alveolus (kantong udara)
Selanjutnya kami mengamati sistem peredaran darah pada kelinci, sistem peredaran darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik yang paling menonjol pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri. Rongga jantung pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub atau kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci merupakan sistem peredaran darah tertutup.
Pembuluh darah dibagi atas :
1.      Pembuluh nadi
2.      Pembuluh balik
3.      Pembuluh kapiler
4.      Pembuluh limfa
Selanjutnya kami mengamati sistem pencernannya makanan pada kelinci terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Rongga mulut pada kelinci dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada kelinci berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan dan terdapat 24 buah gigi terdiri dari insisiis, premolar dan molare. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan.
Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam  duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Dan organ ekskresi yang kami amati pada kelinci yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang  dipengaruhi oleh makanannya.
Dan Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal. Testis terkandung dalam saku krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan.
        Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pengamatan kelinci (Lepus migrocollis) dapat dilihat dengan jelas morfologi dan anatominya yaitu sebagai berikut :

Adapun klasifikasi kelinci tersebut yaitu:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Lagomorpha
Famili              : Leporidae
Genus              : lepus
Spesies            : lepus migrocollis

MORFOLOGI (Kelinci)
1.            Caput (kepala), terdiri atas:
a.       Organon visus (mata), jumlahnya sepasang, terdiri dari bulbus oculi (bola mata), palpebra superior (kelopak atas), palpebra inferior (kelopak bawah), membran nictitans (selaput bening) yang mereduksi dan berada di sudut mata.
b.      Pinna auricula (daun telinga) yang panjang.
c.       Porus acusticus (lubang telinga)
d.      Labium superior (bibir atas)
e.       Labium inferior (bibir bawah)
f.       Nares anteriores (lubang hidung)
g.      Vibrissae (kumis)
2.            Truncus (badan), terdiri atas:
a.       Cervix (leher)
b.      Thorax (dada)
c.       Abdomen (perut)
d.      Dorsal (punggung)
e.       Glutea (pantat)
f.       Cauda (ekor), yang bulat.
g.      Glandula mamae (kelenjar/puting susu), berada pada thorax dan abdomen, berjumlah 4 pasang.
3.            Extremitas (alat gerak), terdiri atas:
a.       Extremitas anterior (kaki depan), jumlahnya sepasang dan berukuran pendek, terdiri dari branchium (lengan atas), antibranchium (lengan bawah), manus (telapak tangan), digiti (jari) berjumlah 5 jari, falcula (cakar), dan tori (bantalan jari).
b.      Extremitas posterior (kaki belakang), jumlah sepasang dan berukuran panjang, terdiri dari femur (paha), crus (betis), pes (telapak kaki), digiti (jari) berjumlah 4 jari, falcula (cakar), dan tori (bantalan jari).
4.            Rambut, menutupi seluruh tubuh dan berwarna putih.
Dari hasil pengamatan  kami pada kelinci (Cavia porcellus) khususnya pada bagian morfologinya. Mempunyai panjang diameter mata 1,3 cm, panjang bulu ekor 4 cm, panjang telinga 5,2 cm, panjang bulu 1,4 cm, panjang bulu kumis 4,5 cm, panjang kuku kaki 0,4 cm, panjang gigi seri atas 0,3 cm, panjang gigi seri bawah 0,4 cm.
ANATOMI (Kelinci)
1.            Sistem sirkulasi, terdiri atas:
a.       Cor (jantung), dibungkus pericardia, beruang 4 berupa atrium dextra (serambi kanan), atrium sinistra (serambi kiri), ventriculum dextra (bilik kanan), dan ventriculum sinistra (bilik kiri).
b.      Pembuluh darah berupa aorta, vena cava, dan pembuluh lainnya.
c.       Limpa, berada di bawah ventriculus, pipih, dan berwarna merah coklat.
2.            Sistem respirasi, terdiri atas:
a.       Trakea (tenggorokan), berupa saluran silindris bercincin.
b.      Bronkus, percabangan trakea menuju pulmo.
c.       Pulmo (paru-paru), jumlahnya sepasang dan berwarna merah muda.
3.            Sistem pencernaan, terdiri atas:
a.       Cavum oris (rongga mulut), terdiri dari maxilla (rahang atas), mandibula (rahang bawah), pallatum (langit-langit), lingua (lidah), dens (gigi) dengan dens incicivus (gigi seri) menonjol keluar.
b.      Esofagus (kerongkongan), saluran silindris yang panjang.
c.       Ventriculus (lambung), saluran yang melebar dan besar.
d.      Duodenum (usus 12 jari)
e.       Intestinum tenue (usus halus), saluran panjang berliku-liku.
f.       Cecum (sekum), saluran diantara pertemuan usus halus dan usus besar, berukuran besar dan panjang.
g.      Apendix (usus buntu), saluran buntu di ujung sekum.
h.      Intestinum crassum (usus besar), saluran kasar dan padat berisi sisa makanan.
i.        Rektum
j.        Glandula digestoria (kelenjar pencernaan), terdiri dari hepar (hati) berjumlah 3 lobus dan berwarna coklat merah, vesica fellea (kantung empedu) berwarna hijau tua, dan pankreas di sekitar duodenum.
4.            Sistem ekskresi, terdiri dari:
a.       Ren (ginjal), berjumlah sepasang, bentuk seperti kacang warna merah coklat.
b.      Ureter, saluran dari ren menuju vesica urinaria.
c.       Vesica urinaria (kantong kemih), kantong tipis berisi urin.
5.            Sistem genital, berdasar dari preparatnya betina, terdiri atas:
a.       Ovarium (indung telur)
b.      Oviduk (saluran telur)
c.       Uterus (rahim)
d.      Vagina
FISIOLOGI (kelinci)
1.            Sistem pencernaan
Lidah mempunyai papilla perasa, terdapat empat pasanag kelenjar lidah, yaitu paratid infraorbital, submaleslari, dan sublingual. Terapat kantung empedu, dengan saluran empedu dan saluran getah pankreas yang bermuara ke dalam duodenum.
2.            Sistem respirasi
Alur-alur hidung mengandung tulanng-tulang torbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori, laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dan paru-paru masing-masing dalam ruang yang terpisah.
3.            Sistem sirkulasi
Karesteristik yang paling menonjol pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innomintor dan arteri subklavia kiri, arteri innominator itu bercabang menjadi tiga, yaitu arteri subklavia, arteri karotis kanan dan arteri karotis kiri.
4.            Sistem eskresi
Ginjal terbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih itu keluar uretra yang bersatu dengan sinus genetalis (pada betina) atau dengan vas deferens (pada jantan) pada kelinci terdapat kloaka.
5.            Sistem saraf
Serebrum basar jika dibandingkan dengan keseluruhan otak. Serebellum juga besar dan berlobus lateral dan buah, lobus optikus ada empat buah setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transpersal menjadi lobus anterior dan posterior.
6.            Sistem sensori
Mempunyai teliga luar (pinae). Gelembiung suara disalurkan malalui meatus anditori yaitu malleus, inklus, dan stapes.

7.            Sistem reproduksi dan perkembangan
Fertilisasi internal,  ada organ intromitten (penis), testis terkandung dalam suku scrotal perkembangan embrio terjadi dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari prsatuan embrio da allantois, lama kandungan 40 hari.
Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci betina mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi.
HABITAT  (kelinci)
Kelinci merupakan hewan yang mampu hidup dibanyak tempat dimuka bumi ini terutama di daerah tropis dan subtropis. Kelinci biasanya hidup berkelompok dan memiliki sifat untuk membuat lubang di bawah tanah atau lubang diantara semak sebagai habitatnya. Ekosistem yang banyak dihuni kelinci adalah padang rumput, hutan dan semak belukar. Kelinci juga mampu beradaptasi doilingkungan kering seperti padang pasir daerah basah. Lebih dari sebagian populasi  kelinci hidup di Amerika Utara. Kelinci termasuk hewan herbivora yang makanan utamanya rumpur hijau, daun-daun, buah dan tumbuhan lainnya.







BAB V
PENUTUP
A.          Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan terhadap kelas mamalia, kelinci (lepus migrocollis) terdapat bagian morfologi pada kepala yaitu kumis, mata, hidung, mulut. Bagian leher dan badan yang terdapat kaki depan, kaki belakang dan tulang belakang. Terdapat bagian ekor yang terdapat anus sebagai pembuangan akhir. Sistem anatomi tubuh kelinci yaitu, mulut, kerongkongan, lambung, usus pendek, usus panjang, hati, jantung, paru-paru, pankreas, cecuri, tulang belakang dan anus.
Mamalia merupakan kelas tertinggi derajatnya, dalam dunia hewan ciri khusus diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodik. kulit banyak mengandung kelenjar yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Sebutan mamalia berdasar adanya kelenjar mamae pada hewan betina yang menyusui anaknya ketika muda.         
Secara morfologi pada Kelinci (lepus migrocollis) terdiri atas :
a.             Caput
b.            Cervix
c.             Trunchus
d.            Extrimifas
Dan secara anatomi dalam Kelinci (lepus migrocollis) terdapat :
a.             Trachea
b.            Esophagus
c.             Paru-paru
d.            Empedu
e.             Lambung
f.             Pancreas
g.            Hepar
h.            Vesica urinaria
i.              Oviduk
B.           Saran
Berdasarkan pengamatan selama proses praktikum berlangsung di kelas terkait dengan praktikum mata kuliah zoologi vertebrata saya selaku praktikan dapat memberikan saran yang sifatnya membangun, lewat kesempatan yang sangat berharga :
1.            Kami sangat mengharapkan kepada kakak asisten agar tetap memberikan yang terbaik buat kami mengingat kinerja dan usaha yang telah kami lakukan serta memberikan kemudahan untuk kedepannya dalam memberikan praktikum untuk selanjutnya.
2.            Kepada rekan-rekan mahasiswa agar tetap memberikan perhatian yang lebih ketika pelaksanaan proses praktikum berlangsung agar lebih ditingkatkan.
3.            Dan terakhir saya sampaikan semoga laporan pratikum ini bisa bermanfaat untuk pembelajaran khususnya matakuliah Zoologi Vertebrata pada kelas mamalia








DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Mengenal Vertebrata. (online), (http://gurungeblog.wordpress.com. Diakses pada hari Rabu tanggal 21 Agustus 2013).
Campbell. Neil A. 1999. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga
Jasin, M. 1992.  Zoologi Vertebrata. Sinar Jaya: Surabaya
Kimball, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Mukayat, D. 1990. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga
Radiopetro,1994, M.Pd. Mahardono dkk. 2009. Zoologi Vertebrata. Bandung. UIN SGD.
Susanto,1994.Iqbalali. 2010. Zoologi Dasar. Bandung: Erlangga











LAMPIRAN

A.    LAPORAN SEMENTARA



































B.           FOTO-FOTO PRAKTIKUM
1.            Morfologi Kelinci (Lepus nigricollis)

2.            Anatomi Kelinci (Lepus nigricollis)